AYAT ALKITAB
| |||
LATAR BELAKANG
Kegelisahan meliputi sekian banyak masalah yang diakibatkan oleh takut tak berdasar. Orang yang kuatir dan yang gelisah sedemikian tercekam akan apa yang bakal terjadi di masa depan, sampai mereka lupa mengurus masa kininya. Mereka ditandai oleh kekuatiran tentang segala macam hal. Hal-hal kecil tak berarti mereka besar-besarkan. Mereka menguatirkan kesulitan, masa depan, kesehatan, keluarga dan pekerjaan yang sebenarnya hanya dalam angan-angan mereka saja. Mereka kerap tidak bisa menunjukkan alasan kekuatiran dan ketakutan mereka itu.
Banyak orang yang kuatir, menderita kesulitan-kesulitan jasmani seperti gugup, tak bisa tidur, sakit kepala, sulit bernapas, keringat berlebihan, dan sebagainya. Ketidakmampuan melepaskan diri dari kekuatiran, dapat membawa orang kepada konsekuensi-konsekuensi yang lebih serius, seperti gangguan mental. Jelaslah, orang sedemikian membuahkan simpati kita, doa dan pertolongan apa saja yang dapat kita berikan.
STRATEGI BIMBINGAN
Jangan membongkar masalah terlalu dalam. Sebab waktu terbatas dan kemungkinan bahwa kekuatiran-kekuatirannya didasari oleh pengalaman-pengalamannya yang menggoncangkan jiwa di masa lalu, batasilah pertanyaan anda hanya ke soal-soal yang akan membantu terbukanya pintu untuk memperkenalkan Kristus sebagai Juruselamat dan Penolong.
Tanyakan padanya:
Jika kekuatiran itu muncul karena rasa bersalah sejati, ini menunjuk pada tindakan salah yang membutuhkan perbaikan. Ini sangat menolong, karena masalahnya adalah dosa. Dosa dapat diselesaikan! Mengalami keampunan dalam Kristus dapat menyingkirkan salah dan rasa bersalah, yang akan menolong terjadinya penyembuhan.
Jangan katakan padanya, bahwa jika kita "berpikir benar", kita pun akan "merasa benar". Kadang-kadang perlu ditegaskan bahwa "hidup benar" menghasilkan "pemikiran sehat". Hanya Allah sumber pemikiran positif. Menghadapi akar masalah itu, yaitu dosa, akhirnya akan menghasilkan kebiasaan baik yang menyukakan Allah dan membuahkan perubahan.
Mungkin juga kekuatiran tentang masa depan menelanjangi keprihatinan seseorang tentang kematian dan penghukuman yang akan datang. Kembali, hal ini membuka pintu bagi pemberitaan Kristus.
Doa adalah pasangan penelaahan Alkitab. Menurut Alkitab, kita
tidak perlu berkuatir tentang apa pun, tetapi "nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur." (
Berpikir dan melayani bersama bisa menjadi lawan dari kebiasaan memeriksa diri secara negatif dan tidak sehat.
Links:
[1] https://c3i.sabda.org/edisi_c3i/e_konsel_024_penyebab_masalah_kejiwaan
[2] http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/024/
[3] https://c3i.sabda.org/epublish/2
[4] https://c3i.sabda.org/epublish/2/398
[5] https://c3i.sabda.org/15/sep/2002/konseling_tips_menjaga_kesehatan_mental
[6] https://c3i.sabda.org/surat_19
[7] https://c3i.sabda.org/jenis_bahan_c3i/bimbingan_alkitab
[8] https://c3i.sabda.org/kategori_bahan_c3i/masalah_hidup