Percaya pada Allah untuk Kemenangan tiap-tiap hari: Amsal 3:5,6; Roma 8:32,37
LATAR BELAKANG
Kasus yang akan kita bahas ini menyangkut soal kegagalan moral atau
rohani. Kasusnya bisa sangat berat, sampai seseorang kehilangan
persekutuannya dengan Tuhan, menjadi dingin dan acuh terhadap
kerohanian, atau bahkan sampai murtad.
Berikut adalah beberapa tahap kemunduran rohani:
Murtad:
Seseorang menjadi murtad karena menolak kebenaran Allah yang
dinyatakan di dalam Firman Tuhan dan dalam Putra-Nya, secara
sengaja.
Dosa-dosa daging:
Seseorang dihanyutkan oleh nafsunya sendiri dan terpikat untuk
berdosa. Di antaranya pelanggaran susila, mabuk, membunuh, dan
sebagainya.
Dosa-dosa roh:
(Paling banyak terdapat pada orang Kristen). Pertama adalah
kesuaman rohani -- ketiadaan tanggung jawab di hadapan Allah dan
kepada gereja-Nya, yang membuat hidup dan pelayanannya menjadi
tidak bermanfaat dan tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Bisa juga
dimasukkan ke dalamnya, dosa berdusta, menipu, gosip, iri hati,
pementingan diri sendiri, cemburu, dan sebagainya.
(lihat Galatia 5:19-21).
Faktor-faktor penyebab kemunduran:
Kekecewaan atas ketidaksesuaian hidup orang Kristen lain, entah
yang sungguh disaksikan atau hanya terkilas di pikiran.
Hubungan dengan Kristus secara asal-asalan, atau mengikut "dari
jauh", dan melupakan kepentingan Firman Tuhan, doa dan kesaksian
dalam hidup Kristen.
Ketidaktahuan tentang makna konkrit tanggung jawab dan tindakan
yang rohani.
Ketidaktaatan kepada kehendak yang Allah nyatakan dalam hidup.
Dosa yang disengaja dan yang terus tidak diakui. Kita perlu sadar
bahwa setiap orang harus bertanggung jawab atas semua tindakannya
di hadapan Tuhan. Ini menuntut pertobatan dan pengakuan.
------------------------------Kutipan-----------------------------------
Menurut Billy Graham:
"Jika anda seorang yang sungguh beriman pada Kristus, anda akan
berada dalam peperangan. Nafsu-nafsu daging, daya tarik dan pengaruh
dunia serta Iblis, akan memerangi hidup Kristen anda. Daging akan
menentang roh, dan roh akan melawan daging, dan pertentangan itu
akan terus berlangsung. Hanya ketika anda menyerahkan diri penuh dan
mempercayakan setiap bagian hidup anda kepada Kristus, baru anda
akan mengalami damai sejahtera sempurna. Terlalu banyak orang yang
ingin berpijak sebelah kaki atas dunia ini dan sebelah lagi atas
kerajaan Allah, mencoba bersikap netral. Tetapi anda tidak akan
mengalami kebahagiaan dengan sikap demikian. Nyatakan bahwa anda
milik Kristus."
--------------------------Kutipan_Selesai-------------------------------
STRATEGI BIMBINGAN
Pembimbing harus mendorong orang yang dilayaninya untuk mengalami
pertobatan sejati, pengakuan dan pemulihan, agar dia mengalami
pembaruan kasih kepada Kristus, Firman-Nya dan pelayanan-Nya.
Untuk mencapai sasaran ini, coba temukan bagaimana dia kehilangan
persekutuannya dengan Tuhan. Jika nampaknya dia kurang pasti tentang
penyerahan dirinya dulu pada Kristus, ulangi lagi "Damai dengan
Allah". [["Damai dengan Allah" -- Traktat untuk menolong/menuntun
orang non-Kristen agar dapat menerima Kristus (dari LPMI/PPA); atau
Buku Pegangan Pelayanan, halaman 5; atau CD-SABDA: Topik 17750.]]
Jika dia bersedia menghadapi masalahnya, teruskan dengan hal-hal
berikut:
Minta dia mengakui segala dosa yang disadarinya kepada Tuhan,
sesuai dengan 1Yohanes 1:9.
Bimbing dia membahas "Pemulihan". Melalui pengakuan, dia dapat
diperbarui. Tidak ada dosa yang tidak akan Allah ampuni di dalam
Kristus.
[["Pemulihan" -- Panduan untuk orang yang sudah menerima Kristus,
namun undur dari-Nya dan kini kembali mencari keampunan (Buku
Pegangan Pelayanan); atau CD-SABDA: Topik 17753.]]
Dorong dia untuk mulai membaca dan mempelajari Alkitab dan berdoa
tiap hari. Tawarkan "Hidup dalam Kristus" yang akan membantunya
memulai penelaahan Alkitab.
[["Hidup dalam Kristus" -- Buklet yang berisi pelajaran-pelajaran
dasar tentang prinsip memulai Kehidupan Kristen (dari PPA,
Persekutuan Pembaca Alkitab); atau CD-SABDA: Topik 17453.]]
Anjurkan dia melibatkan diri dalam persekutuan, pengajaran dan
pelayanan di suatu gereja yang mementingkan Firman Tuhan.
Dorong dia untuk berusaha memperbaiki kesalahannya pada orang
lain, jika perlu.
Berdoalah dengannya agar dia mengalami pemulihan penuh dan
menerima berkat Tuhan.
Desak dia untuk menghafalkan Amsal 3:5,6 dan belajar untuk
bergantung pada kebenarannya di masa-masa mendatang.