Zaman sekarang bisa dijuluki sebagai zaman revolusi seks. Semangat yang tadinya ditandai oleh perlawanan terhadap norma Firman Tuhan dan adat Timur, kini telah berubah menjadi genderang perang para penganjur kebebasan nafsu: "Lakukan apa saja yang kau anggap benar, sejauh itu tidak merugikan orang lain!" Gaya hidup ini dihias pula oleh penampilan menawan, seolah-olah hidup yang demikianlah yang benar-benar bebas, dewasa, nikmat, bahkan sehat.
Tetapi, bila kita selidiki baik-baik akan terlihat betapa mengerikan dan jahatnya akibat-akibat yang ditimbulkan dari perilaku seks yang tidak bertanggung jawab. Kelahiran anak-anak di luar hukum, kepribadian yang hancur, perceraian, pengguguran kandungan, dan berbagai penyakit kelamin yang sebagian tidak akan mungkin lagi diperbaiki atau disembuhkan.
Dengan jelas, Allah melarang perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab untuk menghindarkan kita dari akibat-akibat yang membawa bencana.
"... Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. ... Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri." (1Korintus 6:13,18 )
Allah menghakimi pelanggaran susila, tetapi Dia juga menawarkan
kelepasan. Dalam
"Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita." (1Korintus 6:11 )
Seperti halnya dengan dosa-dosa lain, Allah membereskan masalah pelanggaran susila melalui salib Kristus.
STRATEGI BIMBINGANDalam terang Firman Tuhan, tindakan yang tidak sesuai dengan
moralitas jelas tidak berkenan kepada Allah. Supaya berkenan
kepada Allah, ia harus bertobat dan membuang tindakan-tindakan
tidak bermoralnya itu (Baca
Tegaskan bahwa dia harus memutuskan hubungan-hubungan yang
mendorongnya terlibat dalam pelanggaran moral.
"Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan
kebiasaan yang baik." (
Cara terbaik untuk menjalin persahabatan yang akan menguatkan dia melawan pencobaan adalah melibatkan diri dalam kehidupan bergereja yang berpegang pada Firman Tuhan. Dia harus berusaha menjadi seorang Kristen yang sungguh-sungguh. Tidak adanya hubungan yang baik dengan Kristuslah yang menjadi penyebab utama permasalahannya ini.
Berdoalah dengannya, agar dia mengalami cara bersikap yang baru dan menjalani kehidupan yang memuliakan Allah.
Jika dia seorang Kristen, jelaskan tentang "Pemulihan", [["Pemulihan" -- Traktat bagi orang yang sudah menerima Kristus, namun undur dari-Nya dan kini mencari pengampunan (dari LPMI/PPA); atau Buku Pegangan Pelayanan, halaman 11-12; atau CD-SABDA: Topik 17753]].
Kemudian, sambil mengikuti langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas, anjurkanlah dia untuk membaca dan menelaah Firman Tuhan, agar sikap dan kehidupannya dibentuk sesuai dengan Firman Tuhan. Sebagai seorang Kristen, dia harus terlibat penuh dalam gerejanya, dan mencari hubungan-hubungan yang akan menguatkan dia untuk melayani Kristus.
Menurut Billy Graham:
"Hubungan-hubungan seksual sebelum atau di luar nikah, selalu tidak benar .... Alkitab menyalahkan segala macam hubungan seks di luar ikatan pernikahan. Kenyataan bahwa norma-norma seks dalam masyarakat makin kendor dan sikap terhadap kehidupan seks makin bebas, tidak berarti bahwa tindakan itu benar!"
Unduh Audio [2]
Links:
[1] https://c3i.sabda.org/edisi_c3i/e_konsel_071_seks_pra_nikah
[2] http://media.sabda.org/audio_publikasi/konsel/2023__Seks_Sebelum_dan_Sesudah_Menikah.mp3
[3] https://c3i.sabda.org/epublish/2
[4] https://c3i.sabda.org/epublish/2/445
[5] https://c3i.sabda.org/16/sep/2004/konseling_seks_pra_nikah
[6] https://c3i.sabda.org/surat_65
[7] https://c3i.sabda.org/kategori_bahan_c3i/pranikah_pernikahan
[8] https://c3i.sabda.org/jenis_bahan_c3i/bimbingan_alkitab