Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Refleksi Natal
Edisi C3I: e-Konsel 391 - Refleksi Natal
Salam konseling,
Desember telah kita masuki dan Natal akan segera menjelang. Meskipun sebagian besar dari kita telah mengetahui makna sejati dari Natal, tetapi seringkali kita menafikannya karena berbagai kesibukan pada bulan Desember. Natal akhirnya berlalu tanpa makna, dan pada tahun berikutnya kita akan kembali mengulang pola yang sama. Tak heran jika kemudian Natal hanya sekadar menjadi rutinitas akhir tahun yang kita lalui tanpa kesan, tanpa makna. Ironis sekali, karena dalam momen-momen ini seharusnya kita bisa merayakan Natal dengan kegembiraan dan sukacita yang sejati.
Untuk kembali menemukan sukacita dan pengharapan yang tersimpan dalam Natal, publikasi e-Konsel pada bulan Desember ini akan mengajak Anda untuk sejenak merefleksikan makna Natal dan mengapa kita sungguh-sungguh memerlukannya. Baca pula kolom Cakrawala mengenai bagaimana kita dapat merayakan Natal dalam sukacita, terlepas dari kondisi atau situasi yang sedang kita alami. Yesus adalah anugerah terbesar yang diberikan Allah kepada kita. Karena itu, mari kita menyambut Natal kali ini dengan sukacita sejati yang berasal dari Allah sendiri.
Akhirnya, seluruh staf redaksi e-Konsel mengucapkan Selamat Natal 2016 kepada Anda. Cinta kasih Allah yang nyata melalui peristiwa Natal kiranya akan selalu hidup di hati Anda. Maranatha!
|
Pemimpin Redaksi e-Konsel, |