Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Tim Kerja Kristen
Edisi C3I: e-Konsel 277 - Kerja Sama Tim
Salah satu contoh terbaik tentang tim kerja Kristen tertulis dalam 1 Korintus 12. Paulus memberi tahu kita bahwa kita semua adalah bagian dari satu tubuh dalam Kristus. Tidak masalah dari mana kita berasal atau apa yang kita lakukan sebelum kita menjadi Kristen. Sekarang, kita sudah menjadi satu tubuh Kristus. Hal ini memang benar dalam dua hal. Pertama, semua orang Kristen terikat bersama. Kemudian, dalam komunitas gereja kita pun terikat bersama.
Saat kita berkumpul bersama dan bekerja dengan orang-orang dari latar belakang berbeda-beda, kita tahu bahwa kita tidak diciptakan sama semua. Beberapa dari kita adalah orang-orang yang keras dalam memperingatkan dan selalu berada di depan banyak orang sambil berkata "ikutlah aku". Beberapa orang tenang dan menunggu perintah, serta bersedia bekerja jika tidak dilihat orang lain. Akan tetapi, dinamikanya tidak berhenti di situ. Orang-orang yang memimpin unggul dalam banyak hal, orang-orang yang bekerja di balik layar pun unggul dalam banyak hal. Dari fakta ini kita mendapati orang-orang yang merasa tertinggal. Barangkali beberapa di antara kita yang memimpin, percaya bahwa setiap orang mampu melakukan dengan tepat apa yang kita lakukan. Jika demikian, bagaimana kita mengatasi konflik antara karunia dan talenta ini?
Pertama, kita perlu menyadari bahwa kita semua tidak memiliki karunia yang sama. Paulus mengatakan kepada kita dalam 1 Korintus 12:1-11 bahwa kita semua memiliki karunia yang berbeda-beda dan karunia-karunia tersebut akan digunakan dengan cara yang berbeda-beda. Jika Anda seorang atlet, Anda seharusnya tidak menganggap setiap orang adalah atlet. Apabila Anda dapat bernyanyi, Anda seharusnya tidak berpikir bahwa setiap orang harus bergabung dalam paduan suara. Ketika kita menyadari bahwa setiap orang diberikan talenta dan karunia yang berbeda-beda, kita dapat bekerja bersama-sama dengan lebih baik.
Kedua, kita harus memahami bahwa kita semua diciptakan berbeda. Allah tidak menciptakan masing-masing dari kita dalam keadaan yang sama. Dalam ayat 12-13, Paulus mengingatkan kita bahwa kita semua berasal dari latar belakang dan kebangsaan yang berbeda-beda. Hal ini berarti bahwa kita semua memiliki sistem nilai yang berbeda-beda. Orang-orang Kristen baru harus diperlakukan dengan sikap hormat yang lebih besar, karena mereka biasanya tidak tahu bahwa apa yang mereka katakan atau apa yang mereka lakukan tidak diterima oleh anggota kelompok. Latihlah mereka dalam situasi lain di luar kelompok, bukan di tempat yang sama.
Terakhir, jangan mengeluh dan menyerah. Ayat 14-26 membahas orang-orang yang suka mengeluh dan mudah menyerah dalam mengerjakan tugas. Pertama, kita melihat orang-orang yang tidak mendapatkan cukup perhatian dan memutuskan bahwa mereka ingin berhenti. Kita semua berada dalam situasi ini bersama-sama dan tidak setiap orang akan mendapatkan pujian yang sama. Kedua, kita melihat orang-orang yang menertawakan orang lain. Hal ini tidak perlu kita lakukan dalam kehidupan Kristen. Saat Anda atau orang lain dalam tim Anda memutuskan bahwa dia lebih penting, ingatkanlah orang itu bahwa kita harus bersukacita dengan mereka yang bergembira dan berduka dengan mereka yang menderita. Satu tubuh harus melekat bersama untuk mengerjakan tugas Allah.
Ayat 27 sampai terakhir menunjukkan pada kita bahwa ada tingkatan-tingkatan dalam gereja dan para pemimpin harus dihormati. Ketika seorang pemimpin jatuh, dia seharusnya tidak memimpin. Namun, jika hal itu terjadi, bukanlah bagian orang Kristen untuk mengeluh. Bagian orang Kristen adalah bekerja untuk kemuliaan Allah. (t/Setya)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Pinnaclebalance |
Alamat situs | : | www.pinnaclebalance.com |
Judul asli artikel | : | Christian Teamwork |
Penulis artikel | : | Steve Crenshaw |
Sumber: e-Konsel 277 |