Tanya:
Saya seorang guru SMU Kristen, mempunyai 2 orang anak laki-laki.
Arman anak I (14 th), SMP II sejak kecil seringkali membuat masalah.
Teguran sudah sering kami lakukan dari yang halus, sampai sering
dihajar. Herannya ia tidak pernah menangis, walaupun kadang-kadang
saya sendiri atau ibunya menyesal dan merasa sangat bersalah
terhadap apa yang kami lakukan. Namun kalau dinasehati dengan lembut
ia sering menitikkan air mata, tapi kami yang seringkali sudah tidak
sabar.
Kenakalannya semakin hari semakin parah, bukan hanya sering berkelahi, tidak mau belajar tapi juga termasuk mencuri uang, berbohong dan sering membolos akhir-akhir ini.
Adiknya Ardi (11 th) kelas VI seorang anak yang baik, penurut, dan selalu ranking dikelas. Ia juga seringkali mengeluh malu melihat tingkah laku kakaknya. Saya kewalahan Bu, dan tidak tahu apa yang kami harus lakukan.
Jawab:
Saya bisa merasakan kegelisahan Bapak sekeluarga. Tidak mudah
mempunyai dua anak yang kepribadiannya sangat bertolak belakang.
Apalagi Arman sudah bermasalah sejak kecil, tentunya anda dan istri
sangat tertekan, juga frustasi terutama karena jabatan anda sebagai
seorang guru di sekolah Kristen. Keinginan anda untuk menjadi model
dan tampil benar-benar prima sekeluarga, mungkin tanpa sadar sudah
menjadi beban tersendiri bagi anda dan istri.
Dipihak lain, Arman juga mungkin tertekan menyandang peran "anak guru" yang ia tidak sukai, ditambah lagi adiknya seringkali menjadi panutan dan selalu ranking di sekolah. Betapa beratnya beban yang secara tidak sadar ia harus tanggung.
Disamping itu ada beberapa hal yang anda perlu perhatikan:
Links:
[1] https://c3i.sabda.org/kategori_bahan_c3i/parakaleo
[2] https://c3i.sabda.org/kategori_bahan_c3i/anak_parenting
[3] https://c3i.sabda.org/jenis_bahan_c3i/tanya_jawab
[4] https://c3i.sabda.org/fokus_c3i/fokus_c3i_mei_2006_masalah_orang_tua_dan_anak