PERTANYAAN:
Pacar saya memutuskan saya begitu saja dengan alasan orangtua tidak menyutujui hubungan kami. Saya kira memang itu alasannya, tapi ternyata dia mempunyai pacar lain. Saya sangat terpukul. Saat ini, jujur saja, saya masih sangat mencintai orang itu dan masih berharap untuk bisa kembali padanya. Dosakah saya kalau mendoakan mantan pacar saya yang saat ini sudah mempunyai pacar lain? Tapi menurut keyakinan saya, mantan pacar saya pasti kembali. Apa yang harus saya lakukan? Semakin saya berusaha melupakan dia, semakin tersiksa karena saya sudah begitu mencintainya.
JAWABAN:
Saya bisa turut merasakan kesedihan Anda. Namun, saya yakin suatu saat nanti Anda akan bisa mengerti maksud dan rencana Tuhan yang indah atas semua kejadian ini. Percayalah bahwa segala hal yang sudah terjadi, bisa terjadi atas seizin Tuhan. Dan setiap hal yang diizinkan terjadi atas hidup orang beriman, Tuhan dapat memakainya untuk membawa kebaikan.
Banyak wanita yang mengalami putus cinta merasakan hal yang Anda rasakan. Perasaan cinta yang besar seringkali membuat kita sulit berpikir dengan pertimbangan yang matang. Selama kita terus menerus hanyut dalam perasaan, maka pertimbangan akal sehat dan rasio kita menjadi terabaikan. Saya tidak akan berusaha mengubah perasaan Anda terhadap mantan pacar Anda. Namun segala usaha dan nasihat saya tidak akan mempan bila memang Anda sendiri tidak mau berhenti memikirkan dia dan mulai memikirkan hidup Anda selanjutnya.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan mendoakannya atau berharap mantan pacar Anda kembali, selama ia belum menikah. Hanya saja yang perlu dipertanyakan adalah apakah Anda telah memikirkan apa yang menjadi rencana Allah bagi hidup Anda? Apakah Anda dan mantan pacar Anda akan bersama-sama menggenapi kehendak dan tujuan-Nya dalam hidup Anda berdua? Bila kita hanya mengutamakan perasaan cinta yang besar sebagai patokan bahwa kita harus bersamanya, tentu hal ini tidak memiliki dasar yang kuat. Tanpa meremehkan nilai perasaan cinta, kita perlu lebih dalam lagi melihat tujuan hidup kita dengan jelas agar kita tidak salah langkah dalam hidup ini dan akhirnya menyesalinya.
Nah, kini yang harus Anda lakukan adalah mencari kehendak Tuhan dalam hidup Anda. Jangan menghabiskan hari-hari Anda untuk merenung dan terus-menerus memikirkan mantan pacar Anda. Lakukan hal-hal yang bermanfaat untuk membangun diri, misalnya membaca buku, mengasah ketrampilan, dll.. Ini bukan untuk lari dari kenyataan, melainkan untuk menjernihkan perasaan dan pikiran Anda yang sedang kacau dan bingung. Ini karena keunikan cara kerja pikiran kita. Semakin kita berusaha keras untuk tidak memikirkan sesuatu, semakin pikiran kita terfokus memikirkan sesuatu itu. Jadi, jalan yang terbaik ialah dengan mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang positif.
"Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." (1Petrus 4:7) Ketika Anda sudah tidak lagi diliputi kesedihan dan kebingungan, berdoalah supaya Tuhan menunjukkan jalan- Nya terbaik yang harus ditempuh. Izinkan Dia berbicara untuk mengatakan kehendak-Nya. Percayalah bahwa Dia lebih tahu dan bahkan yang paling tahu tentang apa yang terbaik bagi diri Anda. Bila Tuhan memang menghendaki Anda mendampinginya untuk menggenapi tujuan Allah, maka percayalah bahwa Ia yang akan menolong dengan cara-Nya yang ajaib untuk menyatukan kembali hubungan Anda. Namun, bila Ia menghendaki hal yang lain pun, jangan pernah menyesalinya bahkan mengucap syukurlah karena rencana-Nya selalu lebih baik dari rencana kita sendiri.
Kami turut berdoa agar Roh Kudus menjadi Penghibur dan Penuntun hidup Anda saat ini dan selamanya. (Sil)
Tim Konselor YLSA
Links:
[1] https://c3i.sabda.org/kategori_bahan_c3i/pranikah_pernikahan
[2] https://c3i.sabda.org/jenis_bahan_c3i/tanya_jawab