Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Iman
Edisi C3I: e-Konsel 068 - Apakah Iman itu?
"Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan
kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." (
"Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama
seperti yang dinyatakan kepadaku." (
"Ia (Abraham) diperkuat dalam imannya..., dengan penuh keyakinan
bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan."
(
Tuhan meminta agar kita menyimpan Firman-Nya di dalam hati kita.
Dengan iman, Firman itu diterima di dalam hati sanubari yang paling
dalam. Hendaklah orang Kristen selalu berusaha mengetahui lebih
dalam tentang iman; dengan demikian, ia akan lebih mengerti mengapa
hal-hal yang besar dihubungkan dengan iman, Ia akan semakin sadar
bahwa keselamatan yang sempurna itu bergantung kepada iman
(
Sekarang, saya minta agar pembaca sekali lagi membaca ketiga ayat di atas dan mencari pokok utama yang diajarkan ayat-ayat tersebut mengenai iman. Jangan membaca yang lain, tetapi pertama-tama, bacalah Firman Tuhan tersebut dan bertanyalah kepada diri sendiri mengenai yang diajarkan ayat-ayat itu tentang iman.
Ayat-ayat itu menyatakan bahwa iman selalu bertalian dengan apa yang
telah dikatakan atau dijanjikan Allah. Apabila seseorang yang
terhormat mengatakan sesuatu, ia selalu menggenapi kata-katanya;
perkataannya selalu diikuti dengan perbuatan. Demikian juga dengan
Allah; apabila Ia akan melakukan sesuatu, Ia akan mengatakannya
terlebih dahulu di dalam Firman-Nya. Apabila seorang anak Allah
benar-benar memiliki keyakinan ini, Allah selalu mengerjakan baginya
apa yang telah dikatakan-Nya. Bagi Allah, kata dan perbuatan selalu
seiring; kata-kata-Nya selalu diikuti dengan perbuatan-Nya.
Pernahkah Ia mengatakan sesuatu dan tidak melakukannya? (
Sekarang, apakah iman itu? Iman ialah kepastian bahwa apa yang
dikatakan Allah itu benar. Apabila Tuhan menyatakan bahwa sesuatu
akan ada atau akan terjadi, iman itu lalu bersukacita, walaupun
tidak melihat tanda-tanda apapun mengenai hal itu (
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (
Iman selalu hanya menuntut pada apa yang telah dikatakan Allah, serta bersandar pada kuasa dan kesetiaan-Nya untuk menggenapi Firman-Nya.
Sekarang, baiklah kita kembali memperhatikan kata-kata yang tertera dalam Alkitab. Tentang Maria dapat kita baca, "Dan berbahagialah ia yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." Segala sesuatu yang telah dikatakan di dalam Firman itu akan digenapi bagi saya, saya percaya akan hal itu.
Dalam kisah Abraham dijelaskan bahwa ia benar-benar yakin bahwa Allah dapat menggenapi apa yang telah dijanjikan-Nya. Inilah kepastian iman -- keyakinan bahwa Allah akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya.
Tetap seperti apa yang dikatakan Paulus, "Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku." Paulus yakin bahwa Tuhan akan melaksanakan apa yang sudah dikatakan-Nya.
Murid-murid Kristus yang masih baru, hidup baru, hidup kekal yang
ada di dalam kita merupakan hidup yang berdasarkan iman. Tidakkah
kita melihat betapa sederhananya dan betapa penuh dengan berkat
hidup yang berdasarkan iman itu? Setiap hari saya membaca Firman-
Nya, dengan demikian saya mendengarkan apa yang telah dikatakan
Allah tentang hal yang sudah dan yang akan dilakukan-Nya (
Doa:
Ya Bapa, anak-Mu mengucap syukur kepada-Mu atas hidup iman yang
harus kami tempuh. Hamba tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi Engkau
dapat melakukan segala sesuatu. Semua yang dapat Engkau lakukan
sudah Engkau katakan di dalam Firman-Mu. Setiap Firman yang hamba
terima dan yang hamba tuntut dengan yakin daripada-Mu, Engkau
genapi. Bapa, di dalam hidup yang berdasarkan iman ini, yang sangat
sederhana dan sangat mulia, hamba ingin berjalan bersama-sama dengan
Engkau. Amin.