Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Okultisme
Edisi C3I: e-Konsel 139 - Hipnotis
Latar Belakang
Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam kebudayaan Timur, keterbukaan kita pada hal-hal batin membuat masyarakat sangat terbuka pada pengaruh okultisme. Gejala ini tanpa terkecuali melanda peradaban kota dan kalangan intelektual atas. Kekosongan rohani yang tidak terisi oleh kemajuan zaman membuat kecenderungan untuk kembali pada okultisme menjadi semakin kuat. Okultisme merupakan gejala kemerosotan suatu peradaban.
Istilah "occult" sendiri sangat samar, mencakup hal-hal yang secara luas dianggap rahasia, tersembunyi, mistik, metafisik, dan sering dianggap menyangkut perkara-perkara di luar indra biasa. Pada umumnya, hal-hal berikut ini dianggap tercakup dalam okultisme.
1. Spiritisme | : | kepercayaan bahwa manusia dapat berhubungan dengan |
orang mati dalam rangka mencari wahyu dari dunia di | ||
seberang sana. | ||
2. Clairvoyance | : | kepercayaan bahwa orang tertentu memiliki kemampuan |
indra yang ekstra, yang membuatnya sanggup melihat | ||
yang tidak tampak. | ||
3. Peramal nasib | : | meramalkan nasib atau masa depan dengan melihat |
telapak tangan, kartu, daun teh, dan sebagainya. | ||
4. Astrologi | : | kepercayaan bahwa masa depan dapat dibaca dengan |
mempelajari letak dan hubungan matahari, bulan, | ||
bintang-bintang, dan planet-planet. | ||
5. Horoskop | : | perkembangan astrologi yang meramal berdasarkan peta |
zodiak. Nasihat-nasihat diberikan (biasanya dalam | ||
majalah dan surat kabar) berdasarkan ramalan | ||
peristiwa-peristiwa masa depan. | ||
6. Perdukunan | : | sistem agama sesat ini berakar pada berbagai |
kebiasaan dan kepercayaan kuno. Dukun-dukun dengan | ||
suasana, upacara, alat, mantera, dan syarat tertentu | ||
berdasarkan kitab-kitab gaibnya menyatakan diri | ||
sanggup berhubungan dan mengendalikan | kekuatan-kekuatan gaib. |
Sebagian orang yang terlibat dalam praktik kepercayaan di atas, terlibat pula dalam penyalahgunaan obat dan pelanggaran susila.
Alkitab melarang keterlibatan dalam okultisme.
"Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan
anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api,
ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang
penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang
bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta
petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan
hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, dan oleh karena
kekejian-kekejian inilah Tuhan, Allahmu, menghalau mereka dari
hadapan Tuhan, Allahmu" (
"Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa
nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri
hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya. Terhadap semuanya
itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa
barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah" (
"Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap
Tuhan, oleh karena ia tidak berpegang pada firman Tuhan, dan juga
karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, dan tidak meminta
petunjuk Tuhan. Sebab itu Tuhan membunuh dia dan menyerahkan jabatan
raja itu kepada Daud bin Isai" (
Dari bukti Alkitab, kita dapat menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang membuat kita menyimpang atau berpaling dari Allah yang Mahatahu, Mahakasih, dan dari maksud-maksud-Nya untuk hidup manusia, haruslah ditolak.
Strategi Bimbingan
Untuk yang Kristen
Beritahukan dia bahwa keterlibatan dalam bentuk okultisme apa pun, tidak disukai Allah (lihat Latar Belakang).
Jika dia menunjukkan kekuatiran tentang ketidakpastian hidup, ingin mengetahui masa depan, yakinkan dia bahwa Allah berjanji tidak akan pernah membiarkan atau meninggalkan kita (
Ibr. 13:5 ). Kita harus mencari dahulu "Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat. 6:33 ). Alkitab berkata, "Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela" (Mzm. 84:12 ). Kita boleh menyerahkan semuanya itu kepada-Nya (Fil. 4:6 ).Nasihatkan dia untuk mencari pengampunan Allah atas keterlibatan-Nya itu.
Anjurkan dia untuk berdoa khusus tentang keterlibatan-Nya dalam okultisme sehingga dia tidak melakukannya lagi. Dia harus mulai membaca firman Tuhan. Inilah cara untuk mengatasi pengisian waktunya, yang sebelum diisi dengan okultisme. "Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat" (
Ef. 5:16 ).Anjurkan orang yang Anda layani untuk mencari persekutuan dengan Kristen sejati dan terlibat dalam suatu gereja yang mementingkan firman Tuhan, dalam penyembahan, PA, doa, dan kesaksian. Sambil mengembangkan identitas baru ini, semua hubungan okultismenya melalui sahabat, buku, dan lain sebagainya harus dibuang.
Berdoalah dengannya agar menerima kelepasan sempurna dan pemulihan kembali kepada Tuhan.
Untuk yang bukan Kristen
Ucapkan selamat padanya atas kenyataan keinginannya mengetahui kebenaran. Firman Tuhan memiliki jawaban tentang okultisme.
Katakan padanya bahwa Tuhan tidak menyukai segala bentuk keterlibatan dengan okultisme. (Lihat Latar Belakang.)
Undang dia menerima Yesus menjadi Tuhan dan Juru Selamat pribadinya.
Bimbing dia untuk memutuskan segala hubungan yang melibatkannya dengan okultisme. Dia juga harus membuang atau memusnahkan bacaan dan perkakas yang berhubungan dengan kebiasaan okultisme, termasuk horoskop.
Desak dia untuk membaca dan mempelajari firman Tuhan. Tawarkan buku "Hidup dalam Kristus" dan jelaskan maksudnya.
Bimbing dia agar dia mencari persekutuan dengan orang Kristen sejati dalam suatu gereja yang mementingkan firman Tuhan supaya dia dapat menyembah Tuhan, menelaah Alkitab, berdoa, dan melayani bersama. Pertumbuhan hubungan yang baru membantu dia menghapuskan kesalahan masa lalu.
Berdoalah dengannya agar dia menerima kelepasan sempurna dari keterlibatan-Nya dulu dalam okultisme dan agar dia menyerahkan diri sepenuhnya pada Kristus.
Ayat Alkitab
Bagian firman Tuhan berikut memberi kita pengertian tentang semangat zaman ini, yang di dalamnya kita hidup dan mendapatkan petunjuk tentang cara menghadapinya.
"Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakikatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu, yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran. Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan mereka pun akan nyata bagi semua orang. Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku, dan ketekunanku. Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya. Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, sedangkan orang jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik" (2Tim. 3:1-17).