Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Cinta Sejati akan Hal-hal Rohani
Edisi C3I: e-Konsel 061 - Kebangunan Rohani
Tips berikut ini merupakan bagian dari artikel yang dimuat dalam
milis publikasi e-Reformed Edisi 029/2002. Bagi Anda yang
menginginkan edisi lengkapnya, silakan berkunjung langsung ke:
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed/029/
==> http://reformed.sabda.org/mengusahakan_pertumbuhan_pola_pikir_rohani (Bab 12)
atau kirim email ke alamat: <staf-konsel@sabda.org>
Tanpa adanya perasaan cinta dan sukacita atas hal-hal rohani, kita tidak akan dapat memiliki pola pikir rohani! Bagaimana kita tahu bahwa itu adalah cinta sejati? Apakah yang dimaksud dengan cinta rohaniah?
Hal utama yang harus kita ingat adalah tidak akan ada cinta sejati atas hal-hal rohani dalam diri manusia, kecuali bila terjadi pembaharuan rohani atau kelahiran baru dalam hidup mereka, sebagai karya dari anugerah Allah dan kuasa Ilahi-Nya!
Kita hendaknya mulai dengan pernyataan tersebut, karena semua
aktivitas alamiah jiwa kita memang telah dicemari oleh dosa (
Kesiapan untuk melakukan kesalahan yang merupakan kecenderungan
alamiah setiap kita, terjadi bukan hanya pada satu macam dosa
tertentu. Sebaliknya, kesiapan tersebut nampak dalam berbagai bidang
kehidupan secara menyeluruh! Itulah sebabnya, tak satu pun dosa
dapat ditanggalkan tanpa adanya pembaharuan pada hakekat keberdosaan
seseorang. Kalaupun orang tersebut telah berhenti melakukan suatu
jenis dosa tertentu, dosa-dosa lainnya akan segera bermunculan oleh
adanya hakekat keberdosaan di dalam dirinya. Adanya hakekat berdosa
dalam diri kita akan membuat kita memiliki kemungkinan melakukan
dosa apa pun! Kita akan melakukan apa saja yang kita inginkan
(
Bukti paling sederhana dari hakekat keberdosaan kita adalah pertama, adanya kebencian terhadap Allah dan hal-hal rohaniah; dan kedua, adanya kecintaan akan dunia ini yang membuat kita sibuk mengejar keuntungan duniawi, bagaikan sekawanan lebah yang mengitari sebuah stoples madu.
Saya harus mengingatkan Saudara bahwa ada kemungkinan bagi seseorang
untuk mengalami suatu pembaharuan dalam hidupnya, yang meskipun
cukup penting tetapi tidak dapat menghasilkan suatu pola pikir
rohani. Ini jelas bukan merupakan pembaharuan khusus Allah.
Adakalanya seseorang untuk sementara waktu dapat dipengaruhi oleh
pemberitahuan firman dari Alkitab (
Kadangkala, orang-orang tidak beriman mempermalukan kita yang
mengaku sebagai orang percaya, dengan cara hidup mereka yang
demikian sabar, baik, dan bermanfaat bagi orang lain. Tetapi hanya
pembaharuan yang dikaryakan oleh Roh Kudus di dalam diri seseorang
lah, yang dapat mengubahkan inti dari hakekat kemanusiaannya dan
dengan demikian, menjadikannya orang saleh sejati (