Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Bagian C: Perceraian
Perceraian dapat dianggap terjadi ketika sepasang suami istri memutuskan untuk tidak lagi memenuhi ikatan pernikahan mereka. Walaupun biasanya salah satu yang memprakarsai perceraian, tetapi keduanya menanam andil tertentu sampai terjadi perpecahan itu.
Perceraian adalah suatu pengalaman yang menghancurkan, dan luka-lukanya sembuh sangat lambat. Untuk masing-masing pihak dibutuhkan cukup lama waktu sampai mereka mampu memperlakukan diri dan situasi mereka secara obyektif. Mungkin sulit sekali bagi mereka untuk menembusi perasaan-perasaan terasing, terbuang, kepahitan dan kebingungan. Dengan makin meningkatnya angka perceraian, pembimbing harus sering berhadapan dengan masalah ini.
Ayat Alkitab
Strategi Bimbingan
- Penghiburan sangat diperlukan.
Orang yang anda bimbing mungkin merasa dibuang, kehilangan harga diri. Ini biasa pada orang yang bercerai. Nyatakan anda menghargai permintaannya untuk dilayani dan ingin berbicara dengannya. Allah mengasihi kita dan menerima kita sebagaimana ada kita.
- Tanyakan hubungannya dengan Yesus Kristus.
Sudahkah dia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya? Jika belum, jelaskan "Damai dengan Allah", . Walaupun dia merasa terbuang, terasing dan hancur, tegaskan bahwa Allah dapat menjadikan segala sesuatu menjadi baru (
2Kor 5:17 ). Perceraian yang sudah terjadi, mungkin tak dapat dibatalkan. Dia harus memulai dari mana dia berada, di atas dasar yang baru. Dasar itu ialah Yesus Kristus. - Jelaskan pentingnya membaca Alkitab dan berdoa sebagai sumber kekuatan.
Adakah dia memiliki Alkitab? Jika tidak, anjurkan dia membeli sebuah pada salah satu toko buku Kristen. Tawarkan _Hidup dalam Kristus_ untuk menolongnya memulai penelaahan Alkitab.
- Usulkan dia untuk mencari suatu gereja yang mementingkan Firman Tuhan
yang di dalamnya dia dapat bersekutu, menyembah dan melayani.
Mungkin dia perlu waktu untuk membangun pengertian dan hubungan-hubungan pribadi yang baru. Seringkali kelompok-kelompok persekutuan yang akrab, dapat memenuhi kebutuhannya itu.
- Berdoalah dengannya agar dia mengalami kesembuhan emosi, damai dihati, pemulihan keyakinan, kekuatan dan pengertian rohani.
- Usulkan dia untuk mencari bantuan dari seorang ahli, jika dia memerlukannya. Seorang pendeta atau psikolog Kristen, mungkin dapat membantunya.
- Yang sudah terjadi, sudah lewat. Mulailah dari tempat dia berada sekarang dan beranjaklah dari sana.
- Usahakan mengarahkan percakapan sehingga dia tidak usah merasa perlu melakukan "pembedahan diri". Lebih baik mengusahakan agar perhatiannya ditujukan kepada Allah yang akan menolongnya mendapatkan jalan keluar.
- Bersikaplah netral. Jangan mengandaikan orang yang anda bimbing bersalah atau tidak. Sikap menghakimi atau merasa diri lebih suci, akan menutup kesempatan untuk bersaksi.
- Kristen tidak kebal terhadap keretakan-keretakan pernikahan. Jika orang
yang anda layani seorang Kristen, ikuti langkah-langkah berikut:
- Minta dia mengakui segala kepahitan, kemarahan dan dosa lainnya.
Mungkin dia perlu menghadapi sikap-sikap salahnya yang merupakan andil
bagi perceraiannya, secara realistik. Jelaskan "Pemulihan" 17753.
Tegaskan
1Yohanes 1:9 . - Anjurkan dia untuk membangun ketertarikan baru pada pembacaan dan
penelaahan Alkitab. Dia harus pula setia dalam doa. "Serahkan segala
kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."
(
1Pet 5:7 ). - Desak orang itu untuk membangun atau memulai kembali hubungan dengan suatu gereja, dan tidak berputar-putar pada perasaan bersalah atau takut dikritik. Justru sekarang dia lebih memerlukan gereja. Kelompok-kelompok persekutuan dalam gereja, akan sangat membantu.
- Berdoalah dengan-Nya agar dia mendapat pemulihan, damai di hati dan kemampuan untuk membuat penyesuaian-penyesuaian gaya hidup yang perlu.
- Minta dia mengakui segala kepahitan, kemarahan dan dosa lainnya.
Mungkin dia perlu menghadapi sikap-sikap salahnya yang merupakan andil
bagi perceraiannya, secara realistik. Jelaskan "Pemulihan" 17753.
Tegaskan
Strategi Bimbingan
Ayat Alkitab
Dorongan untuk berjalan dengan Tuhan:
"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar
kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka ia akan
meluruskan jalanmu." (
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur." (
"Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja
yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan
kebenaran itu." (
"Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan
dan Juruselamat kita Yesus Kristus." (
"Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebajikan-Nya! Dia
yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu.
Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan
kasih setia dan rahmat. Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,
sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali."
(
"Sembuhkanlah aku ya Tuhan, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka
aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku! (