Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Melayani Keluarga
Keluarga adalah kesatuan pokok dalam masyarakat. Bila keluarga tersebut kuat, kuatlah masyarakat, bangsa, dan gereja. Akan tetapi, bila perpautan dalam struktur keluarga itu hancur, tiap lapisan masyarakat pun menderita. Gereja, serta guru Sekolah Minggu pun harus menerima tanggung jawabnya dengan jalan melayani keluarga secara menyeluruh. Jika gereja, serta guru Sekolah Minggu tidak berbuat demikian, ia tidak dapat berharap akan mempunyai pelayanan yang tahan lama, yang akan membangun kerajaan Allah. Tiap program gereja setempat hendaknya diarahkan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan keluarga itu secara menyeluruh.
Larry Christenson menunjukkan pentingnya keluarga itu dengan mengatakan bahwa Allah telah menciptakannya:
Keluarga adalah milik Allah. Dia menciptakannya. Dia menentukan struktur dalam dari keluarga. Dia menetapkan maksud dan sasarannya. Oleh karena izin dari Allah, pria dan wanita boleh bekerja sama dengan maksud Allah, dan menjadi bagian dari maksud tersebut. Namun, rumah tangga yang mereka dirikan itu tetap merupakan lembaga yang didirikan oleh Allah. "...
Seandainya bukan TUHAN yang membangun rumah, orang-orang yang membangunnya bekerja keras dalam kesia-siaan. ..." (Mazmur 127:1). Demi tindakan Allah, anak-anak menerima status mereka sebagai anggota keluarga. "Allah menempatkan orang-orang yang sebatang kara ke dalam rumah" (Mazmur 68:6, terjemahan Barth).
Dengan demikian, pernikahan bukanlah pernikahan kita, melainkan pernikahan-Nya; bukan rumah tangga kita, melainkan rumah tangga-Nya; bukan anak-anak kita, melainkan anak-anak-Nya; bukan keluarga kita, melainkan keluarga-Nya.
Berdasarkan pendapat ini, pelayanan kepada keluarga dapat dianggap sebagai suatu keharusan. Memang, Sekolah Minggu harus menaruh perhatian khusus pada pertumbuhan dan perkembangan setiap muridnya, tetapi Sekolah Minggu juga tidak boleh melalaikan tanggung jawabnya terhadap keluarganya. Dalam beberapa hal, rencana tahunan gereja telah menuntut begitu banyak dari anggota-anggota keluarga secara perseorangan, sampai tidak mungkin bagi keluarga untuk bersenang-senang bersama. Sekolah Minggu harus melaksanakan tanggung jawabnya dalam menguatkan orang-orang, supaya kemudian mereka dapat menguatkan hubungan kekeluargaan di antara mereka.
Bagaimanakah caranya agar Sekolah Minggu dapat melayani keluarga seluruhnya?
Sebaiknya, pengajar pada tiap tingkatan usia mau berusaha untuk secara khusus menyampaikan prinsip Alkitab tentang keluarga. Tidak ada pengganti untuk pengetahuan ini, dan pengetahuan yang betul tentang keluarga sebagai suatu kesatuan akan menolong orang untuk menyadari tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga.
Suatu sikap yang bijaksana bila pengajar berusaha untuk mengenal seluruh anggota keluarga setiap murid. Meskipun persahabatan yang akrab dengan seluruh anggota keluarga itu biasanya tidak mungkin terjadi, tetapi ada gunanya bila secara sepintas lalu kita mengenal seluruh anggota keluarga mereka.
Suatu hal yang baik, bila mungkin, untuk mengadakan kegiatan- kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga murid, bukan saja untuk memperkuat persekutuan dalam keluarga itu, tetapi untuk memberikan kesempatan agar seluruh anggota keluarga murid dapat berkumpul dan bersenang-senang dengan keluarga lainnya.
Bagaimanakah caranya agar pelayanan kepada keluarga dapat menghasilkan keputusan-keputusan untuk menerima Kristus?
Pola Alkitab untuk Pekabaran Injil berpusat pada keluarga sebagai suatu kesatuan. Dalam zaman Perjanjian Lama, orang tua mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak. Hal yang sama ditekankan pada masa Perjanjian Baru. Kepala penjara Filipi dimenangkan bagi Kristus, dan seisi rumahnya ikut serta dalam keputusan itu. Suatu hal yang baik untuk memenangkan anak-anak bagi Kristus, tetapi bagaimana dengan orang tua mereka? Jikalau orang tua dimenangkan di dalam Kristus, sudah sewajarnya anak-anak juga dimenangkan. Mungkin usaha yang giat dalam Pekabaran Injil di kalangan anak-anak telah memuaskan gereja dan membutakannya terhadap tugasnya untuk mengabarkan Injil kepada seluruh keluarga. Pola Alkitab ialah memenangkan orang tua, supaya mereka juga memenangkan anak-anak mereka. Nyatalah, bila proses ini tidak berhasil, gerejalah yang harus berusaha untuk memenangkan anak-anak.
Lebih tegas lagi, rumah tangga merupakan tempat yang baik sekali bagi seorang pengajar untuk berbicara tentang keselamatan kepada muridnya. Secara berkala, seorang pengajar yang berbakat dari sebuah Kelas Madya dapat mengunjungi rumah muridnya untuk mengerjakan suatu proyek atau untuk bermain-main dengannya. Dan dalam suasana yang penuh dengan kegembiraan ini, sering kali mudah bagi pengajar untuk beralih kepada percakapan yang berarti tentang keselamatan. Para pengajar hendaknya jangan melalaikan pentingnya mengadakan kontak dengan murid-murid mereka di rumah.
Gereja hendaknya mengadakan seminar dan konferensi tentang hidup kekeluargaan. Seorang pemimpin kaum muda yang terkenal memberikan ulasan bahwa kebangunan rohani yang sejati dimulai dengan kesadaran akan tanggung jawab rohani dalam keluarga. Jika hal ini benar, gereja harus berusaha sedapat mungkin agar setiap anggota keluarga dapat berkembang bersama-sama dengan selaras dan penuh kasih berdasarkan Injil.
Sumber referensi: | ||
Judul buku | : | Penginjilan di Sekolah Minggu |
Judul asli artikel | : | Melayani Keluarga |
Pengarang | : | Richard L. Dresselhaus |
Penerbit | : | Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang |