Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Mengatasi Kesepian Saat Hari Natal
Edisi C3I: e-Konsel 367 - Natal
Sungguh, bagi banyak orang, hari-hari libur, seperti liburan Natal, bisa menarik kenangan-kenangan menyakitkan. Luka-luka dari masa kanak-kanak atau kehilangan orang-orang yang dicintai memukul perasaan mereka dengan keras selama masa sentimental ini. Sementara banyak orang merayakan sukacita masa Natal, orang-orang lainnya merasakan kesepian.
Sesekali, di tengah masa-masa yang menyedihkan dalam kehidupan Daud, calon raja Israel yang diurapi ini menemukan dirinya sendiri berlari dari dua musuh yang terpisah -- hampir sulit menemukan waktu untuk "bebas". Dengan orang-orang Filistin di Barat dan Raja Saul di Timur, Daud yang tertekan mencari perlindungan di gua Adulam (1 Samuel 22:1-2). Dari semua perspektif manusia, Daud sendirian. Dia menunjukkan apa yang dirasakannya dengan sebentuk doa:
"..., tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; ..., tidak ada seorangpun yang mencari aku." (Mazmur 142:4)
Akan tetapi, Daud juga berkata,
"Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku ...." (Mazmur 142:3)
Dalam bahasa Ibrani, kata "Engkau" berdiri dengan tegas, artinya hanya Allah yang benar-benar memahami rasa sakit yang dialami Daud. Dari gua yang dalam tersebut, Daud berseru dengan nyaring, "... Engkaulah tempat perlindunganku ...!" (Mazmur 142:5)
Kata-kata Daud menggambarkan tekanan antara kepedihan jiwa dan kebergantungan kepada Allah. Rasa kesepian yang menyedihkan sering kali terasa seperti berada dalam penjara -- seperti itulah yang dirasakan Daud. Pikiran-pikiran dan tindakan-tindakan yang sudah tidak berpengharapan sering kali mengikuti. Namun, ketika kita merasa berbeban berat dan merasakan kesepian, kita dapat mengingat bahwa Tuhan ada dan "Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi" (Mazmur 139:3). Apa pun juga yang kita rasakan, janji-janji firman Allah pasti benar.
Dia tidak pernah meninggalkan kita sendirian.
Daud memberi contoh kepada kita bahwa masa-masa kesepian adalah masa-masa untuk mencari "perlindungan" dalam Allah melalui doa. Masa-masa itu bukan untuk mencari solusi dunia. Tuhan sering kali mengajar kita di tengah-tengah pergumulan ini dengan menyingkirkan segala sesuatu kecuali diri-Nya sendiri -- kebenaran Daud menegaskan: "Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!"
Jadi, ketika kita merasa sendirian -- dan maksud saya benar-benar merasa sendirian -- , kita harus berpegang teguh pada janji-janji Tuhan bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita ... tidak akan melalaikan kita ... dan tidak akan pernah membiarkan kita (Ulangan 31:8; Matius 28:20; Yohanes 14:18).
Kesepian adalah panggilan Allah terhadap kita untuk mendekat kepada-Nya. (t/S. Setyawati)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Insight |
Alamat URL | : | https://www.insight.org/resources/article-library/individual/dealing-with-holiday-loneliness |
Judul asli artikel | : | Dealing with Holiday Loneliness |
Penulis artikel | : | Wayne Stiles |
Tanggal akses | : | 8 Mei 2014 |