Natal dan Pemberitaan Kabar Baik

Edisi C3I: edisi 355 - Natal dan Pemberitaan Kabar Baik

Salam kasih,

Dalam perjalanan hidup, kita tentu sering mendengar dua kabar, yaitu kabar baik dan kabar buruk. Ketika mendengar kabar buruk, kita merasa sedih. Sebaliknya, jika mendengar kabar baik, hati kita merasa senang. Akan tetapi, untuk kasus tertentu, bisa juga seseorang merasa sedih sekalipun ia mendengar kabar baik. Mengapa? Mungkin karena dia tidak bisa berbagi kebahagiaan dengan orang yang disayanginya. Apa yang bisa kita lakukan terhadap konseli kita yang mengalami kasus semacam itu? Untuk mendampingi konseli yang merasa sedih pada momen Natal, sebaiknya Anda membaca artikel yang kami hadirkan dalam edisi ini. Kiranya, dengan mengingat kembali kasih Kristus yang besar bagi kita, membuat kita/konseli tidak terlarut dalam kesedihan karena tidak adanya seseorang yang kita sayangi di samping kita. Simak pula kesan Sahabat Konsel tentang hubungan Natal dan Kabar Baik dalam kolom Komunitas Konsel.

Untuk mengakhiri kebersamaan kita sepanjang tahun ini, segenap Redaksi e-Konsel mengucapkan "Selamat Merayakan Natal 2013 dan Menyambut Tahun Baru 2014". Terima kasih atas kesetiaan Anda menjadi pelanggan e-Konsel dan mendukung kami dalam doa. Kiranya, pada tahun yang akan datang, kita semakin dikenan Tuhan untuk menjadi konselor-konselor yang bertumbuh dan menjadi berkat bagi banyak orang. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan!

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >