Pertengkaran yang terjadi disebabkan oleh hal-hal yang sepele dan
yang tidak berarti apa-apa.
Komunikasi yang saling melukai.
Lelah dengan kehidupan sehingga muncul keinginan untuk saling
menghindar, bahkan pada saat pertengkaran muncul ide perceraian.
Anak-anak yang bermasalah.
Penyelewengan dan ketidaksetiaan dalam pernikahan.
Penyebab:
Kebiasaan memaksakan kehendak.
Kepribadian ego-sentrik, pembosan dan 'low self-esteem' (harga
diri yang rendah), sehingga cenderung tidak mensyukuri anugerah
Tuhan terhadap pernikahan tersebut.
Konflik yang tidak terselesaikan dengan baik dan menciptakan
sistem komunikasi yang makin memburuk.
Kehidupan rohani yang tidak sehat, sehingga naik turunnya perasaan
yang menentukan tingkah lakunya.
Tidak mempunyai teman bersekutu untuk membagi perasaan.
Dampak:
Tidak memiliki gairah dalam kehidupan, menurunnya semangat kerja
dan keinginan untuk lebih banyak di luar rumah.
Berkembangnya pikiran yang negatif terhadap pasangannya, sehingga
menutup kesempatan-kesempatan untuk berubah dan bertumbuh sebagai
pribadi dewasa yang diperkenan Allah (sistem memberikan label pada
pasangannya, misalkan: pribadi yang brengsek, dsb.)
Sengaja membawa diri ke dalam pencobaan dengan memakai kata-kata
yang memancing pasangannya untuk berbuat dosa.
Perspektif Alkitab:
Kebiasaan bertengkar tidak diperkenan oleh Allah. (Amsal 27:15)
Tidak mengkomunikasikan melainkan mereka-reka yang jahat dalam
hati. (Amsal 18:1-2; 15:4; 14:1)
Memberikan reaksi sebelum mendengar dengan benar, adalah satu
kebodohan. (Amsal 15:23; 18:13; 25:11)
Tuhan memanggil orang percaya untuk dapat menguasai dirinya.
(Amsal 16:32; 25:28)
Prinsip Bimbingan:
Menolong klien untuk mengerti tujuan yang indah dari pernikahan
yang ditetapkan Allah, sehingga tidak membiarkan diri terjerat
dalam kebiasaan yang merusak atau merugikan.
Menolong klien menyadari kelemahan emosinya dan menemukan strategi
untuk mengontrol dirinya.
Menolong klien untuk belajar berkomunikasi dengan pasangannya
dalam pola dialogis (bisa menerima dan menghargai perbedaan dan
keunikan masing-masing dan belajar membedakan antara yang primer
dan sekunder)
Menolong klien untuk menanggalkan kebiasaan dan keinginan untuk
mengubah pasangannya.