Doa bukanlah ramuan ajaib yang mampu menyelesaikan masalah. Beberapa luka dalam hidup dan kepribadian memerlukan waktu yang lama dan perawatan yang terus-menerus untuk dapat pulih. Kita tidak boleh menganggap doa sebagai plester untuk membalut luka yang dalam atau menjadikannya sebagai cara yang mudah untuk menolak tanggung jawab dan mengakhiri suatu hubungan konseling [2] yang tidak nyaman dan tidak produktif.
Namun, di dalam doa, Tuhan telah memberi kita karunia yang unik untuk menarik orang lain kepada-Nya. Sering kali, doa bisa menjadi bagian yang paling produktif dan nyaman dalam suatu sesi konseling, suatu alat di mana melaluinya Tuhan masuk ke dalam masalah manusia.
Kekuatan Doa
Dalam diri kita, tinggal rasa bersalah dan marah, yang terkadang tumbuh dari pengalaman masa lalu dan pola pengasuhan anak yang tidak tepat yang dilakukan orang tua kita. Beberapa orang memperhitungkan ketikdaksempurnaan orang tua mereka kepada Tuhan. Beberapa menyalahkan Tuhan atas kesulitan-kesulitan dalam hidup mereka, percaya bahwa Tuhan memberi mereka masalah sebagai hukuman atas beberapa kesalahan-kesalahan masa lalu yang tidak dapat diingat lagi. Mereka mungkin tidak menyadarinya, tetapi kehidupan mereka jelas dipengaruhi oleh kepercayaan ini. Jiwa yang terluka mencegah mereka menerima kasih Allah atau memiliki relasi yang sehat dengan orang lain.
Dari situlah kekuatan doa itu masuk. Seperti yang kita tahu, doa memiliki kekuatan yang besar, tetapi tidakkah kita terkadang menganggap doa dan konseling seolah-olah merupakan kegiatan terpisah yang memiliki tujuan yang berbeda? Kita memberikan konseling dan kemudian kita berdoa supaya konseling itu berhasil. Jika kita melihat doa dan konseling sebagai dua untai benang dalam selembar kain karya Allah, maka tugas kita adalah merajut keduanya menjadi satu.
Merajut Doa dan Konseling
Proses perajutan akan berjalan mulus bila kita mengingat beberapa panduan sederhana dalam berdoa saat konseling. Pertimbangkan hal-hal berikut ini:
Diterjemahkan dan disesuaikan dari: | ||
Judul buku | : | Leadership Handbook of Outreach and Care |
Judul asli artikel | : | Prayer and Counseling |
Penulis | : | Nancy D. Becker |
Penerbit | : | Bakers Book, Michigan 1994 |
Halaman | : | 268 -- 269 |