Salam konseling,
Dalam pelayanan konseling [2], kemampuan untuk mendengarkan menjadi keterampilan paling mendasar yang dibutuhkan oleh konselor dalam kerangka pendekatan terhadap konseli. Tanpa kemampuan untuk mendengarkan, konselor sudah dapat dipastikan tidak akan memberikan konseling yang efektif [3] kepada konseli. Sebab, hanya dari kemauan untuk mendengarkan dengan baik, seorang konselor [4] akan memiliki landasan yang cukup kuat untuk membantu konseli menghadapi masalahnya. Hikmat [5] datang dari pendengaran, dan kemampuan untuk mendengar sejatinya merupakan suatu keterampilan yang ternyata tidak dimiliki oleh setiap orang.
Dengan tema "Pendekatan Awal terhadap Konseli", e-Konsel pada bulan September ini akan menyajikan tip tentang bagaimana cara untuk menjadi pendengar yang baik. Harapan kami, kiranya edisi kali ini akan menjadi berkat untuk semakin memperlengkapi pelayanan [6] Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.
[7] |
Pemimpin Redaksi e-Konsel [8], N. Risanti [9] |
Links:
[1] https://c3i.sabda.org/edisi_c3i/ekonsel_388_pendekatan_terhadap_konseli
[2] http://c3i.sabda.org/fokus_c3i/fokus_c3i_january_2006_pelayanan_konseling_yang_efektif
[3] http://sabda.org/publikasi/e-konsel/008
[4] http://c3i.sabda.org/siapa_dan_bagaimana_seharusnya_seorang_konselor
[5] http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=hikmat
[6] http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=pelayanan
[7] http://blog.sabda.org/blogger-sabda/okti-nur-risanti/
[8] http://sabda.org/publikasi/e-konsel/
[9] mailto:okti@in-christ.net
[10] https://c3i.sabda.org/epublish/2
[11] https://c3i.sabda.org/epublish/2/1018
[12] https://c3i.sabda.org/cara_menjadi_pendengar_yang_baik