Cara yang paling jelas untuk menghindari perceraian adalah dengan
membangun pernikahan yang lebih kokoh lagi -- pernikahan yang
didasarkan pada prinsip-prinsip Alkitabiah dan ditandai dengan
kasih, komitmen, dan komunikasi yang terbuka. Apa yang dapat
dilakukan untuk mencegah perceraian ketika ada pasangan yang sudah
memutuskan untuk berpisah?
Konseling
Sebelum pasangan memutuskan untuk berpisah mereka mempunyai
tanggung jawab pada Tuhan, diri mereka sendiri, dan keluarga
mereka sendiri untuk melakukan apa saja yang bisa digunakan untuk
menghindari perceraian dan membawa pembaharuan pada pernikahan.
Hal ini membutuhkan pendekatan yang halus dan beralasan untuk
menyelesaikan masalah dalam pernikahan; suatu pendekatan yang
seringkali tidak dilakukan. Namun, jika suami istri itu mempunyai
keinginan untuk menyelesaikan konflik dan membangun hubungan,
maka kesempatan untuk menghindari perceraian terbuka lebar.
Intropeksi Diri
Dengan atau tanpa konseling, setiap pasangan harus bertanya,
"Apa yang aku lakukan (atau yang gagal dilakukan) yang
menyebabkan masalah dalam pernikahanku?"
Penyebabnya bisa jadi karena adanya kritikan, harapan yang tidak
masuk akal, perbuatan yang disebabkan oleh pengalaman pahit,
penolakan untuk mengampuni, ketidaksetiaan pada pasangan,
ketidakinginan untuk membangun suatu pernikahan, atau perbuatan-
perbuatan serupa yang merugikan dan membuat ketegangan dalam
pernikahan. Tuhan Yesus memerintahkan para pengikut-Nya untuk
melihat (dan kiranya menghindari) kesalahan-kesalahan yang
dilakukan diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain. Kita tidak
mungkin bisa melihat diri kita sendiri dengan jelas, tetapi jika
kita meminta Tuhan untuk membuka pikiran kita, Tuhan pasti
mengabulkannya, mungkin melalui penilaian yang dilakukan oleh
konselor atau pandangan dari salah seorang teman. Lalu pasangan
itu harus mencari pertolongan dari Tuhan atau sesamanya untuk
menghilangkan tingkah laku yang merugikan ini.
Rekonsiliasi
Setelah mempunyai keinginan untuk bercerai, hanya satu dari
delapan pasangan yang mencoba untuk melakukan rekonsiliasi.
Meskipun demikian sebagian dari mereka masih tetap mengusahakan
proses rekonsiliasi ini. Seringkali rekonsiliasi muncul setelah
dilakukan diskusi selama berjam-jam untuk menyelesaikan masalah
diantara pasangan tersebut. Namun, sebenarnya rekonsiliasi adalah
wujud dari keinginan Allah yang tidak menghendaki perceraian.
Pimpinan Tuhan
Hanya Tuhan yang dapat benar-benar memperbaiki dan menyembuhkan
suatu pernikahan yang gagal. Baik secara pribadi atau bersama-
sama, setiap pasangan harus mencari kehendak, kekuatan, dan
pimpinan Tuhan sebagai cara untuk menjaga agar kehidupan rohani
mereka tetap hidup dan berkembang; juga sebagai usaha untuk
mencegah perceraian. Membaca Alkitab dan berdoa setiap hari
adalah suatu kekuatan ampuh bagi pasangan untuk mendapatkan
kuasa kesembuhan dari Tuhan. Setelah hampir 50 tahun hidup
bersama dan mengadakan seminar-seminar pernikahan, Charlie dan
Martha Shedd menyimpulkan bahwa hanya ada dua cara yang menjamin
secara pasti keabadian suatu pernikahan, yaitu: berdoa bersama
dan memahami Alkitab bersama-sama.
Semuanya itu tidak lepas dari pengaruh gereja. Orang-orang percaya
diperintahkan untuk saling menanggung beban orang lain, saling
memperhatikan, dan saling mendoakan. Bagi orang Kristen, doa,
perhatian, pemeliharaan, dan dukungan bukan merupakan pilihan.
Semuanya itu telah diperintahkan oleh Tuhan. Dengan demikian, untuk
menghindari perceraian, orang-orang percaya diperintahkan untuk
berdoa bagi pasangan-pasangan yang sudah menikah, bahkan ketika
pernikahan-pernikahan itu dalam kondisi sehat/baik-baik saja. Doa
yang efektif dan perhatian yang tulus sangat membantu dalam proses
pemulihan, dan bahkan pemulihan bagi pernikahan-pernikahan yang
tidak sehat.