Pertanyaan:
Saya seorang ibu rumah tangga (35 th) dengan tiga anak. Menghadapi
musibah kematian suami saya secara mendadak 5 bulan lalu, sampai
hari ini perasaan sedih, bersalah sulit sekali dihilangkan, terutama
karena anak kami Ani (9 th) menjadi pendiam dan murung. Banyak usaha
yang sudah kami (saya dan keluarga dekat) lakukan, misal tidak
membicarakan kematian ayahnya dan mengungsikan semua barang-barang
termasuk foto-foto keluarga. Teman-teman baiknya berusaha menghibur
dan membawa Ani ke tempat-tempat hiburan. Ani sendiri mencoba untuk
riang bersama mereka tetapi setibanya di rumah, ia banyak menangis.
Bagaimana saya harus menolong, karena di pihak lain saya sendiri juga sangat kehilangan. Adik-adiknya masih kecil usia 5 dan 3 tahun, mereka belum tahu banyak dan sering dibawa oleh neneknya, karena sekarang saya harus bekerja. Saya merasa lelah, sedih dan seringkali ada perasaan marah pada Tuhan, mengapa saya mendapat cobaan berat seperti ini. Bagaimana saya harus mengatasi??
Jawaban:
Saya ikut merasakan kepedihan hati Ibu. Memang tidak mudah dengan
beban-beban kehidupan yang begitu berat, sekarang Ibu harus
memikulnya sendiri. Belum lagi masalah Ani yang membuat ibu sangat
gelisah. Satu pihak mungkin ingin sekali melupakan apa yang telah
terjadi dan "go on with life" (melanjutkan kehidupan ini), tapi
melihat Ani yang sedih, seolah-oleh kenangan yang menyakitkan dengan
kehilangan suami yang kekasih hidup lagi. Saya tidak tahu persis apa
yang menjadi pergumulan ibu (karena setiap kasus sejenis mempunyai
keunikan masing-masing), tetapi ada beberapa saran yang mungkin
dapat menolong:
Jadi, dengan membiarkan Ani mengutarakan kesedihan, ketakutan dan kehilangannya sedikit demi sedikit setiap hari, tanpa sadar kesembuhannya akan mulai nampak. Katakan kepadanya bahwa andapun melewati masa-masa yang sulit untuk menyesuaikan kehidupan tanpa ayahnya.
Links:
[1] https://c3i.sabda.org/edisi_c3i/e_konsel_036_konseling_untuk_mereka_yang_berkabung_1
[2] http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/036/
[3] https://c3i.sabda.org/epublish/2
[4] https://c3i.sabda.org/epublish/2/410
[5] https://c3i.sabda.org/07/may/2003/konseling_duka_karena_kematian_orang_yang_dikasihi
[6] https://c3i.sabda.org/surat_31
[7] https://c3i.sabda.org/kategori_bahan_c3i/parakaleo
[8] https://c3i.sabda.org/jenis_bahan_c3i/tanya_jawab
[9] https://c3i.sabda.org/kategori_bahan_c3i/masalah_hidup
[10] https://c3i.sabda.org/fokus_c3i/fokus_c3i_april_2004_kematian