Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Lahir Untuk Mati
Berapa banyak orang yang merayakan kelahiran Anda? Kalau seorang pangeran lahir, biasanya ada perayaan nasional yang besar. Tetapi kalau seorang anak lahir dari kalangan miskin, perayaannya bersifat kecil-kecilan atau bahkan sama sekali tidak ada. Namun anak-anak yang berasal dari kalangan rendah kerap kali menjadi pahlawan nasional, dan kemudian karena itu hari kelahirannya maka dirayakan sampai jauh setelah kematiannya. Tetapi hanya ada satu Pribadi yang hari lahirnya tetap dirayakan hampir selama 2000 tahun setelah peristiwa kelahirannya itu terjadi - padahal dulu Ia lahir di sebuah kandang! Mengapa kita terus menerus mengingat kelahiran-Nya?
Pertama-tama, karena keunikan pembuahan dan kelahiran-Nya. Ibunya sewaktu mengandung Anak ini adalah perawan yang belum pernah bersetubuh dengan seorang laki-laki. Sebagaimana yang diterima secara universal oleh orang Kristen dalam pengakuan iman yang mengatakan: "Aku percaya kepada Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi; dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari Anak Dara Maria..."
Di dalam dua dari empat Injil, kita menemukan referensi kelahiran-
Nya dari seorang perawan. Matius menghubungkan cerita itu dari sudut
Yusuf - bukan bahwa ia adalah bapak biologis Yesus, tetapi agar
nampak bahwa Yesus secara legal adalah berasal dari keluarga Daud.
Kalau Anda baca silsilah di dalam
Lukas menegaskan cerita ini dengan memberikan pikiran Maria. Walaupun ia tidak bukan seorang ahli sejarah, ia adalah seorang yang berprofesi dokter. Gaya penulisan yang ia gunakan di bawah inspirasi Roh Kudus, merefleksikan pengetahuannya tentang profesinya.
Tidak ada seorangpun menubuatkan kelahiran Anda dan saya. Tetapi
kelahiran Kristus telah dinubuatkan dalam beberapa detil ratusan
tahun sebelum Ia lahir. Nabi Mikha menyatakan bahwa Ia akan lahir di
Bethlehem (
Anda dan saya lahir dengan tabiat dosa, warisan kita dari Adam. Kita telah melakukan banyak tindakan yang tidak menaati hukum Allah untuk kehidupan kita. Tetapi Kristus tidak pernah berdosa, meskipun kenyataan bahwa Ia lahir ke dalam lingkungan berdosa yang mengelilingi kita semua. Mengapa? Karena Ia lahir tanpa tabiat dosa Adam. Walaupun Ia dapat menjadi sasaran setiap pencobaan yang dikenal manusia, Ia "bertahan sampai mati" dalam pergumulan-Nya melawan dosa.
Hidup Anda dan saya dimulai pada saat pembuahan. Tetapi Kristus
sudah ada sejak kekal sebagai Logos yang non-materi, Sang Firman.
Pada mulanya adalah Firman" (
Sorga terbuka dan dipenuhi dengan kemuliaan pada malam kelahiran
Kristus. Kejadian seperti itu tidak ada dan tidak pernah terjadi
pada kelahiran anak yang lain. Kelahiran-Nya telah diumumkan oleh
sejumlah besar malaikat (
Menurut dugaan Anda, mengapa Herodes sangat terganggu tatkala orang majus datang menanyakan keterangan tentang sese-Orang yang akan lahir sebagai "Raja Orang Yahudi"? Herodes terganggu karena Ia iri hati dengan gelar "Raja Orang Yahudi" yang diberikan kepada Anak ini, yang ia rasa adalah sepenuhnya menjadi haknya. Walaupun Kristus tidak mendirikan sebuah pemerintahan politis di bumi ini selama kedatangan-Nya yang pertama itu, namun Ia akan berkuasa sesudah kedatangan-Nya yang kedua kali, tatkala masa anugerah ini berakhir, dan Ia akan melanjutkan pelaksanaan rencana-Nya bagi Israel. Waktu itu makin dekat dari yang kita perkirakan.
Walaupun setiap manusia pada akhimya akan meninggal secara normal,
namun tidak ada seorangpun yang mau lahir untuk mati. Kalau alasan
utama kedatangan kita ke dalam dunia ini adalah untuk mati, tidak
ada lagi sukacita dalam hidup. Tetapi Kristus "menjadi manusia"
supaya Ia dapat menjadi Juruselamat kita. "Karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (
Dari sejak semula kelahiran Kristus, salib telah terbentang di
hadapan-Nya; dan pengetahuan tentang apa yang akan disempurnakan
salib itu yang memenuhi Dia dengan sukacita. "Untuk sukacita yang
disediakan bagi Dia, Ia menderita salib" (
Hanya kalau kita telah "dilahirkan kembali" melalui menerima Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat kita pribadi, barulah kita dapat
menatap kematian dengan cara yang berbeda. Banyak murid yang mampu
menghadapi kematian martir dengan penuh sukacita karena mereka
mengikuti jejak kaki Tuhan mereka. Dan Paulus dapat menatap ke depan
ke hari kematian-Nya dengan penuh sukacita karena ia tahu bahwa
"beralih dari tubuh" adalah "menetap pada Tuhan" (