Bimbingan Orang Sakit

Edisi C3I: e-Konsel 080 - Merawat Orang Sakit

Bimbingan kepada penderita pada umumnya

Pergunakanlah waktu berkunjung dengan singkat, tepat, serta sopan. Biarkanlah penderita mengulurkan tangannya untuk memberi hormat. Berdirilah atau duduklah di tempat yang mudah dilihat oleh penderita. Sebaiknya, pembimbing berada di tepi tempat tidur penderita dan jangan di ujung tempat tidur penderita. Berilah kebebasan berbicara, dan perhatikanlah apa yang disampaikan oleh penderita. Bersikaplah sebagai seorang Kristen yang patut dikatakan demikian. Anjurkan agar penderita berdoa, dan jangan bertanya apakah ia suka didoakan, namun berdoalah dengan singkat. Tinggalkan bacaan rohani untuknya.

Bagi penderita yang berada di rumah

Hubungilah melalui pesawat telepon terlebih dahulu sebelum melakukan kunjungan, agar kita yakin bahwa penderita ada di rumah dan bersedia menerima kedatangan kita. Bertanyalah pula, apakah ada waktu untuk pembicaraan pribadi.

Bagi penderita di rumah sakit

Hubungilah bagian administrasi terlebih dahulu, perkenalkanlah diri dan milikilah keyakinan bahwa kunjungan itu diperkenankan. Janganlah memasuki ruangan yang pintunya tertutup dan terdapat tulisan "tidak menerima tamu". Usahakanlah bercakap-cakap di tempat itu, apabila tidak banyak pengunjung yang hadir.

Hal-hal yang boleh kita lakukan

Bersikaplah ramah, baik, dan berilah semangat serta penghiburan kepada penderita. Tolonglah agar penderita merasa rileks. Atasilah segala kekuatirannya dengan memberikan dan menyatakan kasih Illahi kepadanya. Dan akhirnya, berjanjilah untuk mendoakan dia selama ia menderita sakit dan tepatilah janji itu.

Hal-hal yang tidak boleh kita lakukan

Apabila kita berbicara, nada suara hendaknya sopan dan wajar. Jangan membicarakan penyakit kita sendiri pada waktu yang lalu. Jangan memaksa penderita untuk bercakap-cakap apabila ia tidak menghendakinya. Kehadiran kita yang senyap, kadang-kadang dapat meninggalkan suatu kesan yang berarti bagi si penderita. Jangan mengucapkan kata-kata bahwa Allah akan segera menyembuhkannya karena kadang-kadang, kebijaksanaan Allah memperkenankan seseorang untuk menderita. Jangan bercakap-cakap dengan keras, bersikap duduk, bersandar, atau menggoyangkan tempat tidurnya. Jangan berkunjung pada waktu jam makan. Jangan berbisik kepada anggota keluarga atau dokter di hadapan si penderita, atau menanyakan penyakit si penderita kepada dokter. Jangan pula memaksa si penderita untuk menceritakan penyakitnya secara detail. Jangan mengkritik rumah sakit, perlakuan dokter, dan sebagainya. Jangan menyebarluaskan penyakit si penderita setelah kita selesai berkunjung.

Sumber
Halaman: 
97 - 98
Judul Artikel: 
Pembimbingan Pengembangan
Penerbit: 
Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 1992