Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Resep Keharmonisan Rumah Tangga

Edisi C3I: e-Konsel 112 - Kesetiaan dalam Pernikahan

Mungkin persoalan dalam perkawinan akan dapat diselesaikan kalau saja setiap pasangan mengetahui kiat-kiat yang bisa dilakukan. berikut kami sajikan beberapa petunjuk yang baik untuk diikuti.

  1. Hindari percakapan yang menimbulkan perdebatan.
  2. Bila kira-kira Anda tidak mampu mengontrol perbedaan pendapat yang muncul, lebih bijaksana tidak mendiskusikannya sama sekali. Apalagi kalau hanya soal sepele. Kalaupun perlu dibicarakan, tunggu sampai Anda atau pasangan Anda sudah memiliki kepala dingin, atau dapat mengontrol diri dengan berbicara tidak dengan nada tinggi.

  3. Berusaha mengerti kondisi psikologis lawan jenis.
  4. Ada sifat tertentu dari pria dan wanita yang dapat ditangani sejak awal. Misalnya, kaum pria umumnya merasa dirinya penting. Suka dipuji dan diberi semangat. Dalam hal ini banyak wanita melakukan kesalahan dengan menyepelekan suami, bukannya membiarkan mereka merasa paling penting dalam keluarga. Umumnya wanita tidak ingin mendominasi pria. Kebanyakan justru lebih suka memperlakukan suami sebagai pelindung.

  5. Ada beberapa hal tentang wanita yang menjadi misteri bagi pria.
  6. Umumnya kaum hawa ingin diperlakukan sebagai kekasih dan sekali waktu ingin dipuji. Memberikan perlindungan tidak cukup hanya dalam hal materi. Isteri juga ingin dicintai dan dianggap berperan dalam kesuksesan suami.

  7. Lakukan suatu tindakan bila sampai terjadi ketidakcocokan dalam kehidupan seksual.
  8. Bukan zamannya lagi pasangan dalam perkawinan menganggap tabu membicarakan masalah seks. Pasangan yang tidak mau atau jarang melakukan kontak fisik biasanya sering mengalami cekcok. Tentu tidak mudah hidup dengan istri yang frigid. Seorang suami yang terkena gangguan pun akan menjadi rewel, selalu mengeluh bahwa kesehatannya kurang beres. Orang yang mulai terkena gangguan neurotik biasanya kurang toleran dan tidak melakukan usaha apa pun saat menghadapi masa frustasi seksual. Padahal soal seperti itu tidak perlu dirisaukan. Banyak buku yang bisa dibaca untuk menanggulangi masalah itu. Bisa juga berkonsultasi pada pakar yang dianggap membantu.

  9. Lakukan kerja sama.
  10. Perkawinan merupakan kerja sama antara suami-istri, bukan persaingan untuk menunjukkan siapa yang lebih unggul. Pribadi pasangan Anda tidak dapat diubah sesuai dengan keinginan Anda. Dalam kenyataannya, masing-masing tetap merupakan individu unik yang memiliki pikiran bebas dan mempunyai hak atas dirinya.

  11. Jangan banyak mengeluh.
  12. Usahakan untuk sesedikit mungkin mengutarakan keluhan. Rata-rata kita tidak suka pada orang yang selalu mencari-cari kesalahan orang lain, terus-menerus mengeluh tidak sehat, beralih dari seorang dokter ke dokter lain, atau selalu mengeluh soal pekerjaan di kantor atau kewajiban di rumah. Orang yang kondisi kejiwaannya sehat akan merencanakan segala sesuatu dengan diam-diam dan berusaha mengatasi sendiri hal-hal yang kurang berkenan. Lebih baik melakukan sesuatu daripada hanya mengeluh tanpa berbuat apa-apa.

  13. Cari cara terbaik dalam pembinaan hubungan.
  14. Cari sendiri cara terbaik untuk membina hubungan baik dengan pasangan maupun dengan orang lain di sekitar Anda. Jangan menggantungkan kebahagiaan diri pada orang lain. Berusahalah untuk mencari variasi hidup atau menggali minat yang menyenangkan agar hidup tidak membosankan dan perkawinan tetap harmonis. Misalnya dengan membaca buku, mendengarkan musik khususnya musik gereja, mengembangkan hobi, masuk klub, atau mengikuti kursus yang dapat meningkatkan kemampuan.

    Orang yang merasa tidak bahagia pada umumnya malas berinisiatif. Mereka lebih suka mencari-cari alasan ketidakbahagiaannya, misalnya dengan mengatakan, "Seandainya aku menikah dengan orang lain, tidak akan seperti ini nasibku."

  15. Jangan berdalih.
  16. Banyak suami atau istri neurosis mudah sekali menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan yang dialaminya. "Ini semua gara- gara dia yang tak mau berubah," tudingnya. Padahal sebenarnya ia harus mengubah diri sendiri sebelum mengharapkan pasangannya berubah. Kalau ingin memperbaiki kehidupan perkawinan, patutlah bertanya pada diri sendiri apakah sudah melakukan yang terbaik agar perkawinan sukses.

    Kalau langkah yang terbaik telah dilakukan, namun belum juga berhasil, cobalah mencari penyelesaian lewat orang ketiga, misalnya psikolog atau penasihat perkawinan yang dinilai dapat ikut membantu. Banyak perceraian dapat dicegah asalkan masing-masing pihak (suami atau istri) mampu menghadapi masalahnya secara realistis dan mau melakukan konsesi yang dirasakan perlu.

    Di atas segalanya, yang paling penting adalah kemauan kedua belah pihak untuk menerima tanggung jawab masing-masing dalam menghadapi hubungan yang dirasakan mulai kurang serasi agar perkawinan tetap utuh.

  17. Nakhoda kapal sebagai pengendali.
  18. Selaku umat Tuhan, jangan lupa menempatkan Tuhan Yesus selaku "Nakhoda" kapal kehidupan dan bahtera rumah tangga kita. Jika Dia yang mengemudikan kapal kita, niscaya segala sesuatu dapat diatasi sehingga bahtera rumah tangga kita tidak sampai tenggelam.

Sumber
Halaman: 
38 - 40
Judul Artikel: 
Sahabat Gembala, Mei 2003
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup, Bandung

pastoral keluarga Kristen

Umumnya pastoral counseling di setiap Gereja-Gereja sudah dilakukan kepada calon pasangan suami isteri sebelum menerima pemberkatan nikah.
Tetapi ternyata dalam kehidupan berkeluarga masih banyak dihadapi masalah-masalah dalam kehidupan keluarga, dalam arti kata dapat dikatakan Gereja tidak cukup hanya memnerikan pastoral counseling pada calon pasutri.

Untuk itu perlu ditambahkan sebenarnya pastoral counseling keluarga Kristen, dengan materi Teologia sebagai ayah dan Teologia sebagai ibu dalam rumah tangga. sehingga sebagai ayah dan ibu dalam berumah tangga dapat mempunyai teologia yang mapan sebagai ayah dan ibu.Dan bisa juga ditambahkan teologia sebagai anak dalam keluarga.

Masalah yang timbul dalam keluarga bisa saja timbul karena masalah anak, uang/ekonomi, kecemburuan, kedunguan, dsb.. jadi tolong ini juga bisa diperhatikan ... Terima kasih Tuhan Memberkati

Re: Pastoral keluarga Kristen

Salam kenal Kartauli,

Terima kasih atas saran dan usul Anda. Untuk bisa melayani seluruh aspek kehidupan jemaat, hamba-hamba Tuhan memang memerlukan persiapan yang matang dan menyeluruh. Sangat baik sekali apabila masing-masing hamba Tuhan memperlengkapi diri dengan buku-buku konseling pastoral yang memadai sehingga bisa membantu jemaat sehubungan dengan masalah keluarga.

Semoga saran Anda dibaca dan ditindaklanjuti oleh seluruh gereja Tuhan, amin!

Pastoral Konseling

Anda berdua bisa menyimak artikel seputar konseling pastoral di e-Konsel edisi November 2011. Mohon ditunggu :)

Komentar