Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Pemulihan Luka Batin
Edisi C3I: e-Konsel 373 - Pemulihan Luka Batin
Salam konseling,
Kita tentu tidak mengetahui persoalan apa yang dialami konseli yang kita layani. Namun, dengan mendengarkan dia dan mengamati caranya mengekspresikan perasaan, kita dapat mengetahui apa yang dia alami dan pertolongan apa yang dibutuhkannya. Luka batin, misalnya, adalah keadaan yang tidak dapat dilihat dari luar. Akan tetapi, kita bisa menolong konseli untuk mendapatkan kesembuhan asalkan kita sudah mengetahui akar penyebabnya. Pada bulan Juni ini, e-Konsel menyajikan sebuah artikel tentang memulihkan luka batin serta contoh surat dari konseli yang mengalami luka batin. Kiranya apa yang kami hadirkan dapat melengkapi Anda dalam menolong konseli yang mengalami luka batin. Selamat menyimak.
Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >
Please help me
Saya punya Luka batin yg sampai sekarang belum bisa hilang dari hidup saya ,saya mengalami penolakan dalam keluarga ,saya tidak pernah di anggap sedikit pun ,saya gak punya siapa2 teman pun saya tidak punya ,APA YANG SALAH DENGAN Diri SAYA?????
Re: Please help me
Salam kenal Margaretta,
Tidak ada yang salah dengan Anda. Anda diciptakan Tuhan bukan karena sebuah kebetulan, Ia memiliki rencana untuk kemuliaan-Nya. Saya (admin) menyarankan Anda untuk datang kepada Tuhan Yesus dalam doa. Sampaikan saja semua yang Anda rasakan dan memohon ampun sekiranya masih ada dosa yang belum Anda ketahui dan akui. Langkah selanjutnya adalah ampunilah orang-orang yang telah menolak Anda dan tetaplah bersikap baik dengan mereka. Lalu, usahakanlah untuk menemui konselor atau pembimbing rohani di kota tempat tinggal Anda. Anda dapat menceritakan apa yang Anda alami dan meminta nasihat darinya.
Sekalipun manusia dan keluarga menolak kita, Tuhan tidak akan pernah menolak orang yang datang kepada-Nya. Tetap mendekat dan tinggal di dalam Bapa, pastikan Anda tahu apa tujuan hidup Anda menurut rencana-Nya. Tetap maju dalam Kristus ya.. :) Tuhan memberkati, Margaretta.