Kemungkinan besar Anda pernah mengalami beberapa bentuk kedukaan dalam hidup Anda. Entah itu karena kematian orang yang dicintai, putusnya hubungan atau pernikahan, kehilangan pekerjaan, atau pengkhianatan. Proses berduka terjadi dalam berbagai bentuk dan ukuran dan dapat bermanifestasi secara berbeda pada setiap orang.
Hanya orang-orang yang mampu mencintai dengan kuat yang dapat mengalami kesedihan yang mendalam, tetapi kebutuhan yang sama untuk mencintai berfungsi untuk melawan kesedihan mereka dan memulihkan mereka. – Leo Tolstoy
Duka didefinisikan sebagai kesedihan yang mendalam, kesengsaraan, rasa sakit, siksaan, penderitaan, atau sakit hati. Kata "duka" dalam bahasa Inggris "grieve" berasal dari kata Prancis kuno "grever" yang berarti "membebani". Dan, bagi siapa pun yang pernah mengalami rasa sakit yang mendalam dari kesedihan tahu bahwa duka terasa seperti beban terberat yang harus ditanggung.
Jika Anda mendapati diri Anda mengalami beban kesedihan yang cukup besar dalam musim kehidupan ini, tenanglah, Anda tidak sendirian. Dalam artikel ini, kita akan menyelidiki proses berduka dengan melihat siklus berduka, jenis-jenis duka yang berbeda, apa yang firman Allah katakan tentang duka, dan berbagai cara untuk mengatasi dan memulihkannya.
Proses Berduka
Duka cita terlihat berbeda bagi setiap orang dan dapat diekspresikan dengan berbagai cara. Ketika mengalami kedukaan [3], akan sangat membantu untuk mengidentifikasi dan menyebutkan elemen proses berduka yang Anda alami.
William Shakespeare, dalam dramanya yang terkenal, Macbeth, mengatakan dengan sangat baik, "Sampaikanlah kesedihan dengan kata-kata; kedukaan yang tidak dapat berbicara akan melemahkan hati yang telah rapuh dan membuatnya hancur." Jadi, saat Anda berusaha dengan berani untuk menyampaikan kata-kata kesedihan Anda, mari kita bahas bersama lima elemen umum dari proses berduka.
"Duka bukanlah sebuah gangguan, penyakit atau tanda kelemahan. Ini adalah kebutuhan emosional, fisik dan spiritual, harga yang harus Anda bayar karena cinta. Satu-satunya obat untuk kedukaan adalah berduka." – Earl Grollman
Lima Elemen Kedukaan
Sebelum kita membahas lebih jauh, penting untuk diperhatikan bahwa elemen-elemen kedukaan ini tidak selalu linier. Kedukaan adalah sebuah perjalanan, dan Anda mungkin mendapati diri Anda mengalami satu elemen pada suatu hari, hanya untuk bangun keesokan paginya dan mengungkapkan elemen yang berbeda, dan pada sore harinya mendapati diri Anda dengan elemen yang masih berbeda.
Bersabarlah dengan diri Anda sendiri dan pastikan untuk memberi diri Anda banyak kelonggaran saat Anda melakukan perjalanan melalui bagian-bagian yang berbeda.
1. Penyangkalan
Penyangkalan ditandai dengan perasaan mati rasa secara emosional, tidak percaya, atau sangat terkejut atas kehilangan yang baru saja Anda alami. Hal ini normal terjadi sebagai respons langsung terhadap kedukaan karena tubuh dan pikiran Anda mencoba memproses apa yang telah terjadi. Penyangkalan adalah cara pikiran Anda untuk melindungi diri dari perasaan kehilangan dan sakit hati yang melumpuhkan.
Hidup mungkin mulai terasa sangat berat atau bahkan tidak berarti, dan yakinlah, itu normal.
2. Kemarahan
Ketika penyangkalan itu hilang, salah satu emosi pertama yang mungkin Anda rasakan adalah kemarahan. Mungkin Anda merasa marah karena kehilangan itu sendiri, atau karena alasan kehilangan tersebut. Anda mungkin juga merasa mudah tersinggung atau frustrasi tanpa alasan yang jelas selain kedukaan Anda.
3. Tawar-menawar
Jika Anda pernah mendapati diri Anda mengingat kembali sebuah kehilangan, apa pun itu, dan berulang kali melatih berbagai "bagaimana jika" atau "seharusnya" dari situasi tersebut, maka Anda telah mengalami apa yang disebut dengan tawar-menawar. Mungkin sebelum kehilangan itu terjadi, Anda mendapati diri Anda melakukan tawar-menawar dengan Allah, dengan mengatakan hal-hal seperti "Allah, saya berjanji untuk menjadi lebih baik jika Engkau mau menyembuhkan pasangan saya."
Dalam kasus yang ekstrem, setelah kehilangan terjadi, Anda mungkin secara keliru percaya bahwa untuk mendapatkan kembali perkenanan Allah dan menghindari kehilangan di masa depan, Anda harus menunjukkan perilaku yang sempurna. Ini semua adalah skenario dari berbagai jenis tawar-menawar.
4. Depresi
Depresi [4] kemungkinan besar akan muncul setelah periode tawar-menawar, tetapi dapat menyerang kapan saja pada titik mana pun dalam proses berduka. Selama periode ini, hidup bisa terasa tidak berarti, dan bisa terasa seperti depresi Anda akan berlangsung selamanya. Meskipun mungkin akan surut seiring dengan waktu dan penyembuhan, kesedihan yang mendalam dapat menghantam Anda secara bergelombang selama bertahun-tahun setelah kehilangan, tergantung pada pemicu atau kenangan yang berbeda.
5. Penerimaan
Setelah waktu berlalu dan pemulihan dimulai, Anda mungkin mulai menerima kenyataan akan kehilangan Anda. Ini tidak berarti bahwa Anda baik-baik saja dengan apa yang telah terjadi –- Anda diperbolehkan untuk tetap merasakan kedukaan -– tetapi Anda telah menerima apa yang telah terjadi dan memutuskan untuk melanjutkan hidup Anda.
Allah dan Proses Berduka
Dukacita dapat terasa menguras tenaga dan membuat kita merasa sangat kesepian. Sebagai orang percaya, mungkin sulit bagi kita untuk mengingat bahwa Allah tidak hanya menyertai kita dalam kesedihan, tetapi juga berhubungan dengan kita dalam kesedihan. Yohanes 3:16 [5] mengatakan bahwa Allah telah menyerahkan Anak-Nya yang tunggal untuk mati dengan cara yang kejam di kayu salib agar kita bisa bebas. Allah, dalam kebaikan dan kasih karunia-Nya, mengorbankan Anak-Nya dan menyaksikan Dia sangat menderita.
Allah sangat memahami bagaimana rasanya mengalami kehilangan dan sakit hati yang menyakitkan. Firman Allah mengatakan bahwa Tuhan "dekat dengan yang patah hati, dan menyelamatkan mereka yang hancur dalam roh" (Mazmur 34:18, AYT) [6] dan "Dia menyembuhkan yang hancur hati dan membalut luka-luka mereka" (Mazmur 147:3, AYT) [7].
Tuhan tidak hanya duduk di atas takhta-Nya, memandang ke bawah dari surga dengan bosan dan mencemooh sementara hati Anda hancur. Dia ingin menghibur Anda. Meskipun kata-kata terakhir Yesus kepada murid-murid-Nya dalam Yohanes 16:33 (AYT) [8] mengatakan bahwa kita akan mengalami kesulitan di dunia ini, Dia memberikan pengharapan dalam bentuk diri-Nya sendiri, "Semua ini Aku katakan kepadamu supaya di dalam Aku, kamu memiliki damai sejahtera. Di dunia, kamu akan mengalami penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu! Aku telah mengalahkan dunia."
Allah telah mengalahkan rasa sakit dan sakit hati yang Anda hadapi, dan alih-alih lari dari itu dan menjauh dari-Nya, Dia mengundang Anda untuk berlari kepada-Nya. Dia menerima emosi Anda yang berantakan, kemarahan, kesedihan, kebingungan, dan pertanyaan-pertanyaan Anda. Dia diperlengkapi dengan lebih baik daripada siapa pun untuk menanggung semuanya.
Sebagai pengikut Allah [9], kita dijanjikan kasih-Nya. Dan tidak hanya itu, semua orang yang melayani Allah diberi janji bahwa kasih-Nya akan menjadi penghiburan yang luar biasa, "Biarlah kasih setia-Mu menghiburku, sesuai dengan janji-Mu kepada hamba-Mu" (Mazmur 119:76, AYT) [10].
Hal terbaik yang dapat kita lakukan dalam kedukaan kita adalah berpaling kepada Allah di tengah-tengah kedukaan itu.
Melangkah Maju dalam Pemulihan
Pemulihan dari rasa kehilangan dan kedukaan selalu mungkin terjadi dengan adanya Yesus, waktu, dan sumber daya yang tepat. Di bawah ini adalah daftar hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk melangkah maju dalam pemulihan dari kedukaan:
- Bergabunglah dengan kelompok dukungan kedukaan di daerah Anda
- Buatlah sebuah jurnal dan tulislah di dalamnya setiap hari apa yang Anda rasakan dengan jujur
- Tetapkan jadwal tidur yang teratur untuk memastikan tubuh Anda mendapatkan istirahat yang cukup
- Temukan bentuk olahraga yang sesuai dengan gaya hidup Anda
- Rencanakan acara khusus agar Anda memiliki sesuatu untuk dinantikan
- Berdoa secara teratur
- Terlibat dalam meditasi Kristen
- Pastikan untuk memberi diri Anda banyak kasih karunia
Cara lain yang luar biasa untuk mengusahakan pemulihan di tengah kedukaan adalah berbicara dengan teman yang dapat dipercaya, pendeta, atau bahkan konselor Kristen [11]. Akan sangat membantu jika Anda berbicara dengan lantang tentang perasaan Anda dan menanganinya di tempat yang aman. Jika Anda mencari seseorang yang dapat memberikan sumber-sumber Alkitabiah dan perspektif tentang kedukaan Anda, jangan ragu untuk menghubungi seorang konselor Kristen di daerah Anda.
Sebagaimana selalu ada waktu untuk rasa sakit, selalu ada waktu untuk pemulihan. – Jennifer Brown
(t/Jing-jing)
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Los Angeles Christian Counseling |
Alamat situs | : | https://lachristiancounseling.com/articles/understanding-the-grieving-process [12] |
Judul asli artikel | : | Understanding the Grieving Process |
Penulis artikel | : | Tim Los Angeles Christian Counseling |