Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Anak dari Keluarga yang Rusak (Broken Home)

Edisi C3I: e-Konsel 377 - Konseling Keluarga

Dalam forum diskusi in-christ net < http://www.in-christ.net/forum/index.php/topic,725.0.html >, telah didiskusikan tentang anak dari keluarga yang rusak. Demikian hasil diskusi yang terjadi:

Setya: Teman-teman, kata orang, anak dari keluarga "broken home" itu biasanya nakal, susah diatur, dan tidak sukses dalam studi atau karier. Benarkah demikian? Share yuuk.

Komentar:

Pa_Ul: Tidak selalu begitu, malah anak dari keluarga yang lengkap, padu, malah nakal dan susah diatur banget. Ada anak dari keluarga yang dibuang di panti asuhan malah jadi anak baik banget.

Adiana: Ya setuju. Perkembangan mereka tidak semata-mata dipengaruhi oleh orangtua yang bercerai, tetapi lebih dipengaruhi oleh lingkungannya, khususnya dengan siapa ia berteman. Walaupun, jika luka yang timbul dari "broken home" itu tidak pernah disembuhkan, mungkin akan jadi masalah nantinya, terlebih ketika ia mulai membangun rumah tangga.

Pa_Ul: Ketika dia percaya Yesus, maka akan terjadi pemulihan, jadi tidak akan menimbulkan trauma atau apa pun. Yesus mampu memulihkan segala luka-luka batin.

Setya: Umm ... terima kasih Pa_ul dan Adiana untuk tanggapan Anda.

Dari penjelasan Anda berdua, bisa disimpulkan bahwa anak-anak dari keluarga broken home belum tentu menjadi anak-anak nakal ya, tergantung lingkungan yang memengaruhinya. Namun, kita tidak dapat memungkiri bahwa kekecewaan yang dirasakannya karena kondisi keluarganya yang berantakan dapat membuat seorang anak jadi memberontak 'kan?

Nah, tinggal bagaimana orangtua menjaga dan membimbing anak agar dapat menyalurkan potensinya untuk hal-hal yang positif ya. Saya sepakat dengan Pa_ul bahwa Yesus Kristus sanggup memulihkan kekecewaan dan luka hati yang ditimbulkan orangtua terhadap anak karena perpisahan orangtua. Memang, hanya dengan mengalami pengampunan dan kasih Kristus, kita dapat mengampuni dan mengasihi orang lain. Oke, deh. Sip!

Komentar