Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Depresi

Dengarkan audio artikel:

Definisi dan Penyebab

Meskipun Anda merasa dikuatkan karena mengetahui bahwa Anda tidak sendirian dan bahwa orang-orang lain juga mengalami apa yang Anda alami, Anda akan lebih tertolong jika Anda mengetahui penyebab dan penyembuhannya. Kemungkinan besar, Anda memang telah memiliki kecurigaan mengenai apa yang menjadi penyebab depresi Anda.

Berikut ini adalah sebuah usulan: jangan terlalu cepat berpegang pada sebuah penjelasan. Jelas hal ini membutuhkan jawaban, dan ada banyak penafsiran yang dapat dipilih. Akan tetapi, memang ada banyak penyebab depresi. Setiap individu yang mengalami depresi dapat memiliki lebih dari satu penyebab. Jika Anda terlalu cepat berpegang pada sebuah penafsiran, Anda akan dibutakan terhadap pandangan penting lainnya.

Jenis-jenis Depresi

Pikirkanlah depresi seperti pendulum yang berayun dari satu ujung ke ujung yang lain. Pada ujung yang satu, ada keadaan yang menyusahkan, dan pada ujung yang lain, ada pengurasan tenaga. Depresi yang tidak begitu berat secara teknis disebut sebagai Gangguan Distimik (Dysthymic Disorder), sedangkan yang lebih ganas disebut Gangguan Depresi Berat (Major Depression). Depresi yang tidak begitu berat lebih dikenal sebagai depresi situasional dan yang lebih berat sebagai depresi klinis.

  1. Depresi yang Tidak Begitu Berat

    Depresi situasional

    Gangguan distimik

    Ketidakpuasan/suasana hati yang depresif


  2. Depresi Berat

    Depresi klinis

    Gangguan depresi berat

    Tidak memiliki pengharapan

Badan yang mengurusi bahasa teknis untuk depresi adalah American Psychiatric Association (APA) dan buku pedoman mereka "Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder" sekarang sudah edisi keempat (DSM-IV). Buku pedoman tersebut mengatakan bahwa yang melatarbelakangi "gangguan depresi" atau "gangguan bipolar" adalah apa yang disebut oleh DSM-IV sebagai "episode depresi berat". Keterangannya sebagai berikut:

Lima (bahkan lebih) dari gejala-gejala berikut dialami selama waktu dua minggu dan menyebabkan perubahan fungsi awal; paling tidak ada satu gejala yang berupa (1) suasana hati yang depresif maupun (2) hilangnya minat atau kesenangan.

  1. Perasaan depresi dialami sepanjang hari, hampir setiap hari, seperti yang ditunjukkan oleh laporan yang subjektif (seperti merasa sedih atau kosong) maupun pengamatan yang dilakukan oleh orang lain (seperti wajah sedih).

  2. Minat dan kesenangan terlihat menghilang seluruhnya atau hampir seluruhnya, dalam kegiatan sepanjang hari, hampir setiap hari.

  3. Menurunnya berat badan secara signifikan ketika tidak sedang diet (misalnya, perubahan berat badan lebih dari 5% dalam sebulan), atau naik turunnya selera makan hampir setiap hari.

  4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.

  5. Gejolak atau perlambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang lain ...).

  6. Kelelahan atau kehilangan tenaga hampir setiap hari.

  7. Perasaan diri tidak berarti atau rasa bersalah yang tidak pada tempatnya ... hampir setiap hari ....

  8. Hilangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau membuat keputusan, hampir setiap hari ....

  9. Pemikiran tentang kematian sering muncul ..., pemikiran tentang bunuh diri sering muncul tanpa rencana yang jelas, atau sebuah usaha bunuh diri atau sebuah rencana jelas untuk melakukan bunuh diri .... Gejala-gejala tersebut bukan karena efek psikologis langsung dari sebuah zat (misalnya kecanduan obat, sedang dalam pengobatan) atau sebuah kondisi medis yang umum (misalnya hipotiroidisme).

Gangguan distimik merupakan sebuah jenis depresi yang bertahan lebih lama -- paling tidak dua tahun -- tetapi tidak terlalu berat. Episode Depresi Berat memiliki daftar yang lebih panjang, sedangkan persyaratan untuk distimia tidak mencakup beberapa kriteria yang lebih berat.

Gejala yang dialami oleh orang yang depresi adalah dua atau lebih dari gejala berikut:

  • selera makan yang buruk atau selera makan yang berlebihan

  • insomnia atau hipersomnia

  • tenaga yang kurang atau kelelahan

  • penilaian diri yang rendah

  • konsentrasi yang buruk atau sulit membuat keputusan

  • perasaan tidak berpengharapan

Tambahkan perasaan cemas, rasa bersalah, kemarahan, perasaan tidak dikasihi, dan Anda dapat melihat bagaimana depresi memotong sebuah petak yang luas dan mencakup banyak hal.

Selama beberapa abad terakhir, istilah yang lebih terkenal untuk depresi adalah Gangguan Bipolar. Ketika orang-orang yang mengalami depresi disebut mengalami Gangguan Bipolar, itu artinya mereka mengalami sebuah masa di mana suasana hati mereka meningkat tidak seperti biasanya.

Jenis dan Penyebab

Dari berbagai penjelasan ini, terdapat berbagai jenis teori tentang penyebabnya. Ketika pendulumnya bergerak ke ujung yang kurang berat, banyak yang menganggap bahwa penyebabnya adalah masalah relasi, keadaan yang sulit, atau pikiran yang negatif. Ketika pendulumnya bergerak ke ujung yang lebih berat, teori yang populer mengatakan bahwa penyebabnya adalah ketidakseimbangan kimiawi.

Jangan terlalu cepat percaya pada generalisasi seperti ini. Cobalah untuk tetap kritis. Saat ini masih terlalu dini untuk membuat penilaian seperti itu. Tidak ada seorang pun yang dapat sepenuhnya mendiagnosis ketidakseimbangan kimiawi karena tidak ada cara untuk mengetahui secara pasti hal tersebut. Bahkan jika ada sebuah tes yang dapat mengujinya (namun kenyataannya tidak ada), tes tersebut tidak dapat memberi tahu Anda apakah ketidakseimbangan tersebut menyebabkan depresi atau malah disebabkan oleh depresi.

Permasalahan dengan sikap langsung berpegang pada penjelasan medis ialah ketika pilihan telah dibuaat, semua penjelasan lain menjadi tidak relevan. Mengapa, misalnya, Anda perlu mempertimbangkan permasalahan yang berkaitan dengan penderitaan pribadi ketika sebuah pil dapat menyediakan kelepasan? Jika orang yang depresi beranggapan bahwa masalah mereka pada dasarnya bersifat medis, meminta mereka untuk melihat relasi mereka atau dasar iman mereka tentang Allah akan terdengar seperti menawarkan latihan fisik bagi kebotakan. Latihan fisik memang selalu berguna, tetapi tidak akan menumbuhkan rambut.

Satu alasan mengapa bab sebelumnya mendesak Anda untuk menjelaskan perasaan Anda ialah agar Anda, ketika mulai menjelaskannya, bisa mulai menyadari ketakutan, kegagalan, kehilangan, frustasi dan relasi-relasi yang rusak yang mungkin berhubungan dengan perasaan-perasaan Anda. Ketika Anda melihat pengaruh-pengaruh lain ini, Anda dapat menyadari bahwa membatasi diri Anda hanya kepada penjelasan fisik akan terlalu menyederhanakan permasalahan dan membuat Anda melewati petunjuk yang bisa mengarahkan Anda kepada jawaban-jawaban yang lain.

Perlu ditambahkan bahwa Anda juga perlu kritis terhadap penyebab rohani. Anda sadar bahwa semua jenis kesulitan dapat menantang iman Anda. Kesulitan-kesulitan tersebut juga dapat menguatkan iman Anda, tetapi Anda hanya tahu sampai situ saja. Beberapa orang yang mengalami depresi sangat menentang adanya penyebab yang bersifat rohani. Sebagian orang yang lain justru mencari penyebab rohani tersebut; mereka berharap, ketika dosa yang menjadi penyebab utamanya sudah ditemukan, semuanya akan berubah. Mereka merasa bahwa mereka pasti kurang rohani karena mereka tidak memiliki sukacita, afeksi yang dalam, dan vitalitas rohani. Mungkin mereka berpikir bahwa mereka termasuk dalam kelompok orang yang "suam-suam" seperti yang tercatat dalam Kitab Wahyu (Wahyu 3:16), kelompok orang yang perlu segera mereka tinggalkan. Akan tetapi, depresi merupakan sebuah kesempatan untuk memikirkan ulang harapan kita dan harapan Tuhan untuk kehidupan emosi kita. Berlawanan dengan apa yang selama ini kita pikirkan, Allah berkata bahwa iman yang kuat dapat berdampingan dengan perasaan yang naik turun. Mengatakan bahwa iman selalu tersenyum hanya sebuah mitos. Sebenarnya iman justru sering terasa seperti proses yang biasanya terjadi ketika kita terus melangkah dengan susah payah dan berhati-hati karena kita menyadari keberadaan Allah.

Dosa tidak selalu terkait dengan kesedihan hati, karena Yesus Kristus, Tuhan kita pernah berkata, "Jiwaku sangat sedih, bahkan ingin mati." Tidak ada dosa pada-Nya, sehingga tidak ada dosa dalam depresi berat yang dialami-Nya.

Pada titik ini, inilah yang Anda ketahui: Hidup menjadi kurang hidup. Kesengsaraan mewarnai semuanya. Reaksi pertama Anda adalah, "Bagaimana saya dapat menyingkirkan semua ini secepat mungkin?" Dan memang perlu untuk mengurangi rasa sakit secepat mungkin jika hal tersebut memungkinkan. Namun, depresi perlu didekati secara hati-hati. Depresi mungkin menunjukkan masalah-masalah penting di hati yang perlu perhatian khusus. Mengabaikan masalah-masalah tersebut hanya akan membuat mereka kembali lagi. Ada waktu di mana depresi ingin mengatakan sesuatu dan kita perlu mendengarkan.

Respons

Akan ada beberapa pembahasan mengenai pengobatan dan perawatan lainnya pada bab berikut. Perhatian yang utama pada bab ini bukanlah apakah Anda menjalani pengobatan atau tidak, melainkan bahwa pengobatan tersebut tidak menjadi satu-satunya rencana penyerbuan Anda. Meskipun pengobatan memberikan sedikit kelegaan dari depresi, pengobatan tersebut mungkin berfungsi seperti aspirin, yaitu menghilangkan gejala-gejala tetapi bukan akar permasalahan yang ada.

Apa lagi, selain ketidakseimbangan kimiawi, yang bisa menjadi penyebab dari depresi yang Anda alami?

Diambil dan disunting dari:

Judul asli buku : Depression: A Stubborn Darkness
Judul buku terjemahan : Depresi: Kegelapan yang Sulit Ditaklukkan
Judul bab : Definisi dan Penyebab
Penulis : Edward T. Welch
Penerjemah : Junedy Lee
Penerbit : Momentum, Surabaya 2008
Halaman : 17 -- 21

Download audio

Komentar