Tidak semua pembimbingan dapat berjalan dengan lancar. Kadang-kadang
mentor dan mentore mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh
adanya perbedaan-perbedaan dalam hal-hal tertentu. Tujuan
pembimbingan yang semula ingin dicapai malah tidak berhasil
didapatkan sepenuhnya karena hasilnya adalah kekecewaan serta
mentore hanya memperoleh sedikit kemampuan. Dalam kasus seperti ini,
kadangkala mentor tidak tahu bagaimana memperbaiki pembimbingan yang
sedang ia lakukan, apakah pembimbingan ini bisa dilanjutkan atau
harus dihentikan, serta kapan waktu yang tepat untuk menghentikan
suatu pembimbingan. Berikut ini kami berikan sepuluh langkah atau
perintah yang menyangkut pembimbingan.
Adakan hubungan pembimbingan.
Hubungan antara mentor dan mentore adalah hal yang terpenting
dalam pembimbingan. Jika hubungan semakin kuat maka semakin besar
pula pemberian kemampuan yang diberikan. Untuk membangun hubungan
yang kuat memang diperlukan waktu dan keseriusan baik dari mentor
maupun mentore.
Tentukan tujuan bersama.
Tanpa adanya tujuan yang disepakati bersama, kedua belah pihak
tidak akan mendapatkan hasil yang diharapkan. Pada awal
pembimbingan mentor dan mentore harus mendiskusikan bersama
tujuan-tujuan dan harapan-harapan yang akan dicapai.
Tentukan keteraturan interaksi.
Adanya perbedaan keinginan untuk bertemu antara mentor dan
mentore bisa mengakibatkan kekecewaan. Sejak awal pembimbingan
sebaiknya bicarakan dan tentukan dahulu frekuensi pertemuan yang
diinginkan sehingga pembimbingan dapat berlangsung secara teratur
dan pengembangan hubungan dapat berjalan dengan lancar.
Pembimbingan yang baik sekurang-kurangnya satu minggu sekali baik
melalui telepon maupun bertemu secara langsung.
Tentukan jenis pertanggungjawaban.
Tidak hanya mentor saja yang harus bertanggung jawab tetapi
mentore juga harus bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang
diberikan oleh mentor. Pertanggungjawaban bisa berupa laporan
tertulis, hubungan telepon yang rutin, pertanyaan-pertanyaan
penyelidikan yang diberikan pada waktu pertemuan, atau bisa juga
evaluasi yang terjadual. Inisiatif mentore dalam pelaksanaan
pertanggungjawaban dapat meningkatkan pemberian kemampuan.
Buatlah mekanisme komunikasi.
Pada awal hubungan pembimbingan mentor perlu menjelaskan kepada
mentore hal-hal yang harus ia koreksi, bagaimana ia
menyampaikannya, dan kapan ia akan menyampaikannya. Mentore harus
bisa mendukung hal ini karena dialah yang perlu belajar,
bertumbuh dan menanggapi tantangan dari mentor.
Jelaskan tingkat kerahasiaan.
Buatlah kesepakatan mengenai hal-hal apa saja yang dianggap
rahasia. Faktor yang mempengaruhi tingkat kerahasiaan adalah
kepribadian mentor dan mentore, oleh karena itu kepribadian dan
perasaan masing-masing dalam hubungan pembimbingan harus
dihormati.
Tetapkan siklus kehidupan hubungan.
Tetapkan jangka waktu hubungan pembimbingan yang masuk akal
berdasarkan kapan pemberian kemampuan dilakukan. Jika mentor
merasa bahwa pembimbingan akan membutuhkan waktu selama berbulan-
bulan, tentukan tujuan jangka pendeknya saja, kemudian jika sudah
tercapai lanjutkan dengan menetapkan tujuan yang baru. Hal ini
lebih baik karena mempunyai kemungkinan untuk membuka hubungan
kembali.
Adakan evaluasi dalam jangka waktu tertentu.
Evaluasi dalam jangka waktu tertentu perlu dilakukan karena tidak
semua harapan-harapan dapat diwujudkan. Evaluasi sebaiknya
dilakukan bersama-sama karena fungsi utama mentor adalah
mengkoreksi perjalanan bimbingan sehingga mentore dapat merasakan
kemajuan.
Sesuaikan harapan dengan kenyataan yang ada dalam pembimbingan.
Harapan merupakan akar dari kekecewaan dalam pembimbingan.
Harapan yang tidak bisa dicapai pada saat pembimbingan akan
menghasilkan kekecewaan. Untuk menghindarinya dapat dilakukan
dengan mengadakan evaluasi dan umpan balik untuk menyesuaikan
harapan dengan situasi pembimbingan yang sebenarnya. Ini penting
untuk dilakukan karena dalam kenyataan tidak semua kesulitan
dapat kita antisipasi.
Selesaikan hubungan pembimbingan.
Semua pembimbingan harus diselesaikan. Penyelesaian ini berkaitan
erat dengan hasil yang memuaskan bagi hubungan tersebut. Jika
pembimbingan tidak terselesaikan maka hasil yang diperoleh adalah
perasaan yang tidak enak atau perasaan kecewa pada kedua belah
pihak. Pembimbingan yang berhasil akan berakhir dengan
penyelesaian di mana kedua belah pihak saling mengevaluasi,
mengetahui bagaimana serta di mana pemberian kemampuan terjadi
dan kedua pihak sepakat untuk mengakhiri pembimbingan. Kadang-
kadang pembimbingan yang sukses diakhiri dengan persahabatan
antara mentor dan mentore.