Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Cinta pada Pandangan Pertama
Edisi C3I: e-Konsel 154 - Mengolah Emosi
Tanya:
Apakah Anda percaya bahwa cinta pada pandangan pertama terjadi pada
banyak orang?
Jawab:
Beberapa pembaca mungkin tidak akan setuju dengan pendapat saya,
cinta pada pandangan pertama adalah sesuatu yang tidak mungkin
terjadi baik secara fisik maupun emosional. Mengapa? Karena cinta
bukan hanya suatu perasaan romantis yang berbunga-bunga; cinta lebih
dari sekadar keinginan untuk menikahi seseorang yang diinginkan;
cinta diiringi dengan ketertarikan secara seksual yang
terus-menerus; cinta melebihi getaran karena "memenangkan" hadiah
tertinggi yang diperebutkan orang banyak. Perasaan-perasaan itu
adalah emosi yang dilepaskan pada pandangan pertama tetapi
perasaan-perasaan itu bukanlah cinta yang sesungguhnya.
Berbeda dengan pengertian pada umumnya, cinta sejati adalah suatu ungkapan pemahaman yang sangat dalam kepada orang lain; cinta sejati adalah kepedulian yang terus-menerus terhadap apa yang diperlukan dan diinginkan oleh orang tersebut, baik dulu, sekarang, atau yang akan datang. Cinta sejati tidak egois, cinta sejati memberi dan memerhatikan. Dan tentu saja, ketiga hal ini bukanlah perilaku yang terjadi saat seseorang "jatuh cinta" pada pandangan pertama, meskipun pada saat itu kita jatuh ke dalam selokan.
Saya sudah sangat lama menjalin cinta dengan istri saya, tetapi cinta bukanlah sesuatu yang jatuh ke dalam cinta itu. Saya tumbuh di dalam cinta itu, dan proses itu memerlukan waktu. Saya harus mengenal dia sebelum saya benar-benar memahami dan kestabilan sifat-sifatnya, mengenal sifatnya yang berbeda, yang sekarang membuat saya menjadi periang. Keakraban yang membuat cinta itu berkembang begitu saja tidak bisa terjadi dalam "beberapa malam yang indah, di seberang ruangan yang penuh sesak". Seseorang tidak dapat mencintai seseorang yang tidak dikenalnya, meskipun seseorang itu sangat menarik, seksi, atau seorang gadis yang sudah siap untuk dinikahi. (t/Ratri)