Dr. Gary R. Collins, Ph.D. dalam bukunya yang berjudul "Konseling
Kristen yang Efektif" menuliskan bahwa Firman Tuhan dengan jelas
menekankan tentang ciri-ciri dan keistimewaan seseorang yang ingin
menolong orang lain secara efektif:
1. Galatia 5:22-26
Seorang konselor Kristen yang efektif tentu mempunyai kerohanian
yang baik. Dalam Galatia pasal 5, kita dapat membaca mengenai
buah-buah dari Roh Kudus. Seseorang yang sudah menerima Kristus
menjadi Tuhan dan Juruselamat, ia menyerahkan dirinya untuk
mengikut Kristus, menyalibkan hawa nafsunya, dan berjalan di
dalam pimpinan Roh Kudus. Lambat laun bagian demi bagian dari
kehidupannya mulai berubah, dan mulai mengeluarkan buah-buah
Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan
diri. Ia selalu ingin menyenangkan hati Tuhan, hidup yang
dipimpin Roh tidak menuruti hawa nafsunya sendiri, saling
membenci dan iri hati.
Jika seandainya anda mempunyai problema dan membutuhkan
konseling, tentunya anda ingin bertemu dengan seorang konselor
yang sensitif dan baik kerohaniannya bukan? Seseorang yang sudah
menjadi milik Kristus akan terus menerus ingin memperbaiki
hidupnya. Untuk menjadi seorang konselor Kristen yang efektif
kita harus membiarkan Roh Kudus terus menerus mengontrol dan
memperbaharui kehidupan kita.
2. Galatia 6:1
Seorang konselor harus lemah lembut. Roh yang lemah lembut tidak
berarti bahwa kita tidak boleh mengatakan apa-apa yang tidak
disukai untuk didengar dan dilakukan oleh konselor. Kadang-
kadang kita harus tegas, namun juga tetap lembut, sensitif,
kepada mereka yang datang dengan berbagai persoalan.
3. Galatia 6:2
Seorang konselor harus bersedia menolong meringankan beban. Ini
tidak mudah. Seringkali sulit, tidak menyenangkan, bahkan
menyakitkan. Tetapi hal inilah yang menjadi firman Tuhan, yaitu
kita harus meringankan beban satu dengan yang lain. Ada saatnya
kita menolong, tetapi ada saatnya pula kita membiarkan orang
lain menolong kita. Seperti Kristus mengasihi, demikian pula
kita harus saling mengasihi (Yohanes 13:35), saling meringankan
beban, dengan demikian kita memenuhi hukum Kristus.
4. Galatia 6:6
Seorang konselor harus bersifat rendah hati. Seorang konselor
Kristen dapat dikenali karena kerendahan hatinya. Ia tidak
menyombongkan diri, melainkan ia melihat, bahwa karena anugerah
dan kebijaksanaan dari Tuhan saja ia dapat menolong orang lain.
Ia menguji dirinya sendiri, tidak bermegah melihat keadaan
orang lain, dan mau menanggung bebannya sendiri, bahkan mau
belajar dari orang yang minta tolong kepadanya.
5. Galatia 6:7-8
Seorang konselor harus bersifat sabar. Ia tahu apa yang ditabur
orang itu juga yang akan dituainya, Allah tidak membiarkan diri-
Nya dipermainkan. Sangat mudah bagi konselor untuk menyerah dan
merasa putus asa bila kondisi konsele tidak bertambah baik (6:9).
Tapi kalau kita mau dipakai Tuhan, kita harus sabar dan rela
membiarkan Roh Kudus bekerja sesuai dengan waktu-Nya.
6. Galatia 6:10
Seorang konselor harus rajin berbuat baik. Pelayanan konseling
adalah bagian integral dari hidup konselor itu sendiri.
Perbuatan baik dalam konseling tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan pribadinya dan merupakan cermin dari kehidupan sehari-
hari di luar konteks pelayanan konselingnya. Galatia pasal 6
memang ditulis untuk orang-orang percaya. Prinsip-prinsip untuk
menolong orang lain harus dipupuk, dan harus menjadi semakin
jelas bila kita tumbuh dalam iman kepada Tuhan Yesus.
Sebagai penutup beliau mengatakan satu pernyataan yang penting:
"titik permulaan untuk semua konselor adalah hubungan mereka dengan
Tuhan, yang ditandai dengan kasih (Yohanes 13:34-35). Ciri ini
sangat penting untuk setiap orang yang akan menolong orang lain."