Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Tips: Mencegah Masalah-Masalah Keuangan

Edisi C3I: e-Konsel 066 - Makna Uang Bagi Orang Kristen

Semua orang pasti menggunakan uang dan banyak di antara kita yang kadang-kadang bermasalah dalam mengelola keuangan. Dalam hal ini, tugas konselor adalah bertanggung jawab untuk membantu mereka yang mengalami masalah ini agar mereka bisa mengelola uangnya dengan lebih baik lagi. Berikut ini beberapa saran yang bisa dilakukan oleh para konselor untuk membantu mereka yang mengalami masalah dalam mengelola keuangan.

  1. Tanamkan arti uang sesuai dengan yang tertulis dalam Alkitab.

    Saran ini bisa diajarkan melalui kotbah, persekutuan (termasuk persekutuan pemuda-remaja), Sekolah Minggu, dan dalam percakapan sehari-hari dengan orang lain. Cara yang bisa ditempuh adalah dengan:

    1. Menunjukkan beberapa ayat dalam Alkitab yang berhubungan dengan uang dan kekayaan.

    2. Mendorong mereka untuk selalu bersyukur atas apa yang telah mereka miliki, untuk tidak selalu membandingkan miliknya dengan yang dimiliki orang lain dan mengeluh atas kekurangan dan kebutuhan mereka.

    3. Mengingatkan orang lain pada bahaya belanja secara kredit dan anjurkan pada mereka untuk hidup sesuai dengan yang mereka miliki.

    4. Menekankan pentingnya menabung dan memberi dengan sukacita.

  2. Ajarkan tuntunan praktis dalam mengatur uang.

    Tuntunan ini, termasuk di dalamnya adalah menunjukkan bagaimana membuat perkiraan pengeluaran (termasuk perpuluhan dan menabung), mendorong mereka untuk bisa menerapkannya, dan mengajak mereka untuk mensharingkan pengalaman mereka kepada orang percaya lainnya. Akan menjadi sangat menarik dan menyenangkan jika kita bisa melihat bagaimana Allah memberkati dan memenuhi segala kebutuhan kita jika kita mau mengikuti tuntunan-Nya.

    Seorang konselor Kristen mungkin bukan ahli dalam bidang asuransi, prosedur perbankan, atau cara yang terbaik untuk menyimpan atau mengelola uang. Meskipun demikian, konselor bisa menekankan pentingnya masing-masing poin dan menunjukkan beberapa buku atau orang-orang Kristen yang bisa memberikan nasihat-nasihat praktis. Dalam Tubuh Kristus, pasti ada orang- orang yang ahli dalam bidang keuangan. Orang-orang ini bisa diundang untuk membantu membuat rancangan keuangan. Di saat yang sama, mereka juga bisa diminta untuk mensharingkan pengetahuan dan karunia mereka untuk mendukung dan menguatkan orang lain.

  3. Tekankan masalah keuangan pada konseling pranikah.

    Pada saat seseorang menikah, mereka akan memasuki dunia baru dalam keuangan mereka. Dua pendapatan dan cara mengelola uang akan digabung menjadi satu dan ada kemungkinan terjadi konflik. Setelah mereka menikah, pasangan baru ini kadang-kadang membutuhkan pengingat untuk melihat sumber pendapatan mereka secara nyata. Apa yang harus mereka lakukan terhadap uang, keuangan, tabungan, perpuluhan, kartu kredit atau pengelolaan keuangan? Tagihan-tagihan apa saja yang harus mereka lunasi dan bagaimana melunasinya? Bagaimana bila suami dan istri ini memiliki cara yang berbeda dalam mengelola keuangannya? Apakah salah satu dari mereka boros dalam menggunakan uang, sedangkan yang lainnya sangat hemat? Dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan seputar keuangan, konselor pranikah bisa mencegah konflik keuangan yang mungkin terjadi.

  4. Tekankan poin-poin penting dalam masalah keuangan jika terjadi krisis atau perubahan hidup.

    Kebanyakan perubahan dalam hidup -- mulai masuk sekolah, pindah kerja, pindah rumah, pensiun, sakit dalam waktu yang lama, kematian dalam keluarga -- masing-masing bisa menimbulkan perjuangan dalam keuangan. Jika poin-poin dalam masalah keuangan ini dimunculkan segera dan didiskusikan secara informal, masalah sering bisa dihadapi dan diselesaikan sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

Sumber
Halaman: 
538 - 539
Judul Artikel: 
Christian Counseling, a Comprehensive Guide
Penerbit: 
Word Publishing, USA, 1998

Komentar