Bagaimana Menyampaikan Evaluasi Kerja Karyawan dengan Bijak?

Edisi C3I: e-Konsel 278 - Komunikasi dalam Tim Kerja

Disadur oleh: Sri Setyawati

Memecat karyawan atau mengatakan evaluasi karyawan/bawahan kita terkadang tidak mudah untuk dilakukan. Apalagi jika karyawan tersebut sudah lama bekerja dengan kita. Walaupun begitu, membiarkan karyawan bekerja semaunya dan bekerja tidak optimal pun tidak seharusnya kita lakukan, bukan? Lalu bagaimana cara mengomunikasikannya?

Tanya: Bagaimana cara menyampaikan evaluasi kerja karyawan/bawahan dengan bijak?

Jawab: Jika Anda adalah orang yang memiliki wewenang dalam perusahaan, dan seorang karyawan melakukan sesuatu yang tidak sewajarnya, sebaiknya Anda mengatakan apa yang sebenarnya kepadanya, meskipun kebenaran itu terasa menyakitkan/bisa menyinggung karyawan Anda. Nah, jika karyawan Anda tersebut seorang Kristen, saya menyarankan agar Anda mengatakan kepadanya bahwa sifatnya yang tidak bertanggung jawab, malas, dan seenaknya, misalnya, bukan hanya mencerminkan dirinya sendiri, melainkan juga semua orang yang beragama Kristen. Anda perlu menasihatinya, agar ia meluruskan hidupnya di hadapan Allah sebelum ia membuat kehancuran. Sampaikan nasihat Anda secara langsung kepada yang bersangkutan secara pribadi, atau dengan mengikutsertakan seorang karyawan lain untuk mendampingi Anda.

Tanya: Bagaimana cara saya mengungkapkannya?

Jawab: Sebagai atasan, sebenarnya Anda dapat memaksa, Anda bisa memecat karyawan Anda secara langsung, dan tidak mau tahu dengan alasan yang dikatakannya. Namun, hal ini pun tidak menunjukkan sikap kristiani yang baik. Cara tersebut tidak menyiratkan kebenaran di dalam kasih. Untuk menyatakan kebenaran di dalam kasih, Anda perlu memerhatikan kesejahteraan karyawan tersebut. Berikut beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk menyampaikan evaluasi terhadap karyawan/bawahan Anda.

a. Terangkan apa yang menjadi permasalahannya.

Anda dapat mencontoh apa yang dinasihatkan oleh Paulus kepada Timotius mengenai Alkitab -- Alkitab bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Itu berarti, Anda seharusnya tidak hanya menunjukkan kepada karyawan/bawahan Anda tentang apa yang salah, namun Anda juga harus menunjukkan kepadanya apa yang benar.

b. Pastikan bahwa karyawan Anda mengetahui apa yang Anda harapkan darinya.

Kadang-kadang seseorang melakukan hal yang salah dan tidak seperti yang Anda harapkan, mungkin karena Anda sebagai pemimpin belum memberi tahu mereka apa yang Anda inginkan. Apabila atasan dapat atau mau menunjukkan kepada para karyawan apa yang tidak bisa diterima, dia juga perlu menunjukkan apa yang diharapkan. Jika hal ini tidak dilakukan, maka pemimpin itu sama halnya dengan karyawannya. Ini tidak adil bagi mereka.

c. Bantulah karyawan tersebut agar melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk menolong karyawan Anda yang kurang bekerja secara optimal. Salah satunya adalah mengurangi pekerjaan yang terlalu berat untuknya, atau membagi pekerjaan menjadi beberapa bagian yang dapat dikendalikan.

d. Berilah kesempatan kepadanya untuk memperbaiki.

Apabila karyawan Anda baru sekali melakukan kesalahan, sebaiknya Anda tidak langsung memecatnya. Berilah kesempatan baginya. Katakan kepadanya untuk tidak mengulangi perbuatannya dan lebih hati-hati dalam mengerjakan tugasnya. Jika ia bekerja dengan baik, Anda berdua akan puas. Jika tidak, dia akan diberhentikan.

e. Jika akhirnya Anda terpaksa memberhentikan seorang karyawan, lakukan dengan kasih.

Saat Anda memberhentikan seorang karyawan, terangkan mengapa Anda melakukannya agar karyawan Anda dapat mengambil pelajaran dari kejadian yang terjadi. Jangan enggan untuk memberikan kepadanya uang pesangon yang pantas untuk membantunya, sementara ia mencari pekerjaan yang baru. Bila memungkinkan, carikanlah pekerjaan baru yang lebih tepat untuknya.

f. Jangan menyembunyikan sesuatu.

Jika Anda menyembunyikan kebenaran darinya tentang hasil kerjanya, Anda bukanlah atasan yang baik. Hal ini pun tidak memberikan sesuatu yang baik untuknya. Anda juga tidak menolongnya, jika Anda memberikan rekomendasi yang tidak benar, karena Anda tidak mau menutup kesempatan kerjanya. Jika Anda sudah menerangkan kepadanya sebab-sebab pemberhentiannya, ia tidak akan kaget jika Anda menyebutkan persoalan ini dalam surat rekomendasi Anda. Nyatakanlah apa yang benar dengan jujur dan lemah lembut, hal ini akan memberikan dampak yang lebih baik untuk masa depannya nanti.

Cobalah dan usahakanlah agar Anda tidak meninggalkan kekecewaan/sakit hati pada karyawan Anda, karena cara penyampaian Anda yang kurang tepat. Dengan komunikasi yang baik, niscaya setiap masalah bisa diatasi dengan baik pula. Bagaimanapun, kita adalah satu tim kerja. Untuk itu, jadilah bijak dalam mengomunikasikan kebenaran demi kebaikan bersama. Tuhan menyertai Anda.

Disadur dari:

Judul buku : Pola Hidup Kristen
Judul asli artikel : Bertindak Seperti Orang Kristen Waktu Menjadi Kepala
Penulis : Stuart Briscoe
Penerjemah : Tim Penerjemah Gandum Mas
Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang 2002
Halaman : 907 -- 909