Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Apakah Selalu Kehendak Tuhan untuk Menyembuhkan Saat Ini?

Yesus sering kali menjadi bahan pemberitaan yang membingungkan dalam hal kesembuhan fisik akhir-akhir ini. Artikel ini akan menjawab salah satu pertanyaan terbesar yang muncul dari semua kebingungan tersebut.

Saat ini, kesembuhan ajaib adalah salah satu topik yang paling populer di dalam dan di luar gereja. Para pengkhotbah mengkhotbahkannya, para penginjil menjamin, orang-orang yang putus asa membutuhkannya -- ini adalah dunia yang haus akan kesembuhan di luar sana.

Baru-baru ini, saya sedang dalam perjalanan berkemah dengan keluarga saya dan berpikir bahwa saya bebas dan bersih dari para peminat pelayanan kesembuhan. Malam pertama, seorang pria tiba-tiba datang ke tempat perkemahan saya, memerkenalkan diri, dan kemudian menghabiskan waktu selama 2 jam untuk bercerita tentang pelayanan kesembuhan ilahi yang dilakukannya. Puncak dari obrolan santai kami di sekitar api unggun? Tidak, dia tidak menyembuhkan asma istri saya -- bahkan tidak menawarkannya. Namun, dia memberikan saya dua eksemplar buku terbarunya tentang menggunakan kekuatan kata-kata positif untuk memberikan kesembuhan kepada setiap orang sakit yang saya kenal. Setelah saya menolak tawarannya sebanyak 400 eksemplar untuk gereja kami, saya membagikan kebenaran, dan dia tidak kembali lagi.

Gambar: bersyukur

Anda mungkin juga mengalami gangguan kekacauan yang sama dari waktu ke waktu. Lihatlah dengan teliti stasiun TV lokal Anda atau toko buku Kristen arus utama dan tidak lama kemudian Anda akan dijanjikan kesembuhan ilahi dan mukjizat. Di sisi lain dari semua itu, ada banyak sekali penulis dan pengajar yang akan memberitahu Anda bahwa Tuhan tidak melakukan hal-hal yang supernatural, jadi jangan terlalu berharap.

Semua pendapat tersebut bisa sangat membingungkan bagi orang-orang yang hanya membutuhkan jawaban yang jelas untuk satu pertanyaan:

"Apakah selalu menjadi kehendak Tuhan untuk menyembuhkan semua orang selama hidup mereka di bumi?"

Untuk menemukan jawaban ini, kita tidak membutuhkan FAQ dari pengkhotbah iman, atau jaminan dari seseorang yang telah "melihat dan mengalami beberapa hal" di sebuah ruang penyembuhan atau hutan di luar negeri. Kita hanya perlu memperhatikan dengan saksama dan mengisi pikiran kita dengan jawaban dari firman Tuhan.

Berikut adalah enam kebenaran yang jelas yang menjelaskan kehendak Tuhan dalam hal kesembuhan:

I. Tuhan Tidak Menyembuhkan Semua Orang Setiap Saat

Ini adalah poin yang paling penting untuk memulai diskusi tentang kehendak Tuhan dan kesembuhan yang ajaib. Allah tidak menyembuhkan setiap orang setiap saat dan Alkitab memberikan bukti yang tak terbantahkan untuk mendukung hal ini. Mukjizat kesembuhan terutama dilakukan melalui Allah Anak -- Yesus Kristus, dan para Rasul-Nya. Yesus menyembuhkan hanya satu orang dari sekian banyak orang sakit di Kolam Betesda (Yohanes 5:3-8). Yesus tidak menyembuhkan orang di kampung halaman-Nya di Nazaret (Matius 13:58). Setelah melakukan penyembuhan di daerah Galilea, Yesus dengan jelas memutuskan untuk pergi ke tempat lain untuk berkhotbah meskipun banyak orang yang sakit dan terluka mencari Dia (Markus 1:38, AYT). Alasannya sederhana saja: "Mari kita pergi ke kota-kota terdekat supaya Aku juga bisa memberitakan firman di sana. Sebab, untuk itulah Aku datang." Kristus tidak datang ke bumi untuk mengadakan sebuah KKR penyembuhan, Dia datang untuk membawa keselamatan! Siapakah Rasul yang paling produktif dan penulis dari 13 kitab Perjanjian Baru? Paulus memiliki karunia-karunia yang ajaib, tetapi Dia menyuruh Timotius untuk meminum anggur untuk mengatasi masalah perutnya. Mengapa sang Rasul tidak menggunakan karunia penyembuhannya (1 Timotius 5:23). Paulus juga meninggalkan salah satu rekan pelayanannya yang setia, Trofimus, yang sedang sakit di Miletus. Mengapa Dia tidak menyembuhkannya dan membawanya pulang? (2 Timotius 4:20). Jelaslah, Allah menyembuhkan sesuai kehendak-Nya dan bahkan secara berdaulat mengendalikan para Rasul yang diberi karunia khusus. Kehendak Allah dalam penyembuhan bukanlah sebuah formula yang dapat dikuasai manusia.

II. Tuhan Tidak Menyembuhkan Hanya Berdasarkan Iman

Dapatkah Anda "percaya" dengan cara Anda untuk mendapatkan kesembuhan? Pandangan tentang kesembuhan melalui iman ini pertama kali dipopulerkan pada awal abad ke-20 oleh para penginjil kesembuhan melalui iman. Mereka menghasilkan banyak uang dari orang-orang dengan membuat mereka menjadi pelanggan tetap dalam KKR kesembuhan mereka. Jika seseorang tidak disembuhkan, penyembuh iman menyalahkan orang yang sakit dan menyuruh mereka untuk datang kembali dengan lebih banyak iman -- dan biasanya dengan memberikan persembahan (kita akan membahas hal itu selanjutnya). Untungnya, Alkitab menjelaskan ajaran yang kejam ini. Ketika Yesus menyembuhkan orang lumpuh di Betesda, orang tersebut tidak tahu siapa Yesus, apalagi memiliki iman yang cukup (Yohanes 5:13). Dalam Lukas 5:17-26, Yesus menyembuhkan berdasarkan iman -- Dia menyembuhkan jiwa seseorang melalui keselamatan. Ketika orang-orang Farisi memertanyakan kuasa-Nya untuk mengampuni dosa orang lumpuh itu, Dia menyembuhkan orang itu untuk membuktikannya. Di lain waktu, Yesus sebenarnya tergerak oleh iman orang-orang, tetapi ini tidak berarti bahwa sentuhan penyembuhan-Nya terikat pada apakah mereka memiliki iman yang cukup atau tidak. Ketika seorang wanita yang menderita pendarahan merangkak melalui kerumunan orang banyak hanya untuk menyentuh ujung jubah Kristus, Dia merasakan kuasa keluar dari-Nya (Lukas 8:46). Dalam kasus ini, seperti dalam kasus lain di Injil, Yesus menegaskan bahwa kesembuhan sejati telah terjadi ketika Dia berkata, "Anak-Ku, imanmu telah menyembuhkanmu. Pergilah dalam damai sejahtera" (Lukas 8:48, AYT). Yesus memanggilnya "anak" karena Dia telah memberikan kesembuhan yang paling besar; dia sekarang menjadi bagian dari keluarga Allah. Jadi, dapatkah kuasa penyembuhan Kristus dipaksakan oleh iman sebagai sebuah kekuatan? Tidak juga. Yesus adalah Tabib Agung yang memprioritaskan kesembuhan jiwa orang berdosa yang tidak taat, lebih dari yang Dia lakukan terhadap tubuh fisik.

III. Tuhan Tidak Menyembuhkan Berdasarkan Pemberian Uang

Simon si Tukang Sihir mencoba membelinya (Kisah Para Rasul 8:9-25), para peramal dan dukun akan menjualnya, dan para penyembuh akan memberitahu Anda untuk menabur benih yang paling besar untuk mendapatkannya. Seperti yang telah terjadi sepanjang sejarah, orang-orang yakin bahwa kesembuhan, seperti halnya rumah, DIJUAL. Ketika seorang pengemis meminta berkat dalam cawannya, Rasul Petrus menawarkan sesuatu yang lebih baik -- dan memberikannya secara cuma-cuma! (Kisah Para Rasul 3:6). Kebenaran ini adalah logika alkitabiah yang murni. Jika Tuhan tidak dapat diyakinkan untuk menyembuhkan dengan formula yang terjamin, dan Yesus tidak dapat dipaksa untuk menyembuhkan dengan jumlah iman yang tepat, maka tidak mungkin Alfa dan Omega dapat "dibeli" untuk menyembuhkan dengan uang sogokan. Tidak ada Rasul, penulis Perjanjian Baru, dan bahkan Yesus sendiri, yang pernah menyuruh seseorang untuk memberikan uang untuk kesembuhan, terobosan, atau perlindungan dari penyakit. Bukanlah kehendak Tuhan bahwa Anda memberikan uang untuk disembuhkan.

IV. Allah Tidak Menyembuhkan Berdasarkan Pengakuan yang Positif

Ajaran pengakuan iman yang positif menyatakan bahwa jika Anda memiliki iman yang cukup, dan mengatakan kesembuhan Anda dengan iman tersebut, maka Anda akan disembuhkan. Berdasarkan pandangan kesembuhan ini, penyakit Anda disebabkan oleh pengakuan negatif dan pemikiran yang salah dan Anda dapat mengendalikan kehendak Tuhan dalam kesembuhan. Ketika saya tumbuh dewasa, saya mengalami sistem kepercayaan ini secara langsung dan sering dimarahi jika saya terbangun dengan hidung meler dan berkata, "Saya sakit." Orang tua saya dengan cepat berkata, "Jangan mengakuinya! Kamu baik-baik saja! Kamu adalah kepala dan bukan ekornya! Kamu sudah sembuh dalam Nama Yesus -- sekarang bersiap-siaplah ke sekolah." Pandangan tentang kesembuhan ini sudah ada sejak lebih dari satu abad yang lalu dan telah menjadi penyebab kebingungan di dalam tubuh Kristus. Ajaran ini tidak memiliki dasar dalam Alkitab, tetapi jika ayat-ayat tertentu dipelintir dan dikeluarkan dari konteksnya, ajaran ini dapat diajarkan. Walter Martin, seorang apologet Kharismatik, mati-matian mencoba untuk membantu kubu teologinya sendiri untuk memahami pandangan yang tidak alkitabiah tentang kesembuhan dengan khotbah-khotbah tentang pengajaran yang keliru ini. Pada akhirnya, 1 Yohanes 5:14 menjadi penjelasan yang sangat membantu untuk berdoa "di dalam nama Yesus" karena dikatakan, "Inilah keyakinan yang kita miliki di hadapan Dia, yaitu jika kita meminta apa pun yang sesuai dengan kehendak-Nya, Dia mendengarkan kita."(AYT) Mengakui sesuatu "dalam nama Yesus" tidak berfungsi sebagai janji yang pasti jika apa yang Anda minta bukanlah kehendak Allah. Anda akan mengetahui kehendak Tuhan dalam hal kesembuhan Anda berdasarkan apa yang sebenarnya terjadi -- bukan berdasarkan apa yang Anda akui.

V. Allah Berdaulat Menyembuhkan pada Masa Lalu dan Masih Berdaulat Menyembuhkan Pada Masa Kini

Jadi, apakah Tuhan masih menyembuhkan hari ini? Sebagai Allah yang tidak berubah dan berdaulat -- tentu saja Dia masih melakukannya! Kehendak-Nya tidak dapat digagalkan dan ada orang-orang yang telah Dia tetapkan untuk disembuhkan selama hidup di bumi. Namun, Dia menyembuhkan sesuai kehendak-Nya. Dia melakukannya demi kemuliaan-Nya. Yesus berdoa, "Jadilah kehendak-Mu", berkali-kali sepanjang hidup dan pelayanan-Nya di bumi. Pada satu titik, Dia bahkan berdoa demikian ketika Dia sedang berkeringat darah (Lukas 22:42). Di bawah beban terbesar yang pernah dipikul oleh seorang manusia, dan dalam persiapan untuk memikul dosa dunia di pundak ilahi-Nya, Allah Anak tetap menundukkan kehendak-Nya pada rencana dan tujuan mulia dari kehendak Bapa. Ini adalah model yang seharusnya bergema pada setiap orang percaya saat ini. Dapatkah Allah menyembuhkan? Ya. Namun, kadang-kadang Dia akan memuliakan diri-Nya melalui penderitaan Anda, penyakit Anda, dan bahkan kematian Anda. Cara berpikir yang berlawanan dengan intuisi ini adalah hal yang asing bagi dunia ini. Tidak heran Petrus menyebut kita sebagai orang asing (1 Petrus 2:11), dan Yakobus mengatakan untuk menganggap semua itu sebagai sukacita ketika kita menghadapi pencobaan (Yakobus 1:2). Pikirkanlah bagaimana Tuhan akan menggunakan kisah Anda untuk kemuliaan-Nya -- apa pun keadaan Anda saat ini. Itulah kehormatan terbesar dalam hidup ini. Lebih besar daripada kesembuhan.

VI. Kehendak Tuhan Menjamin Bahwa Semua Orang akan Disembuhkan di Surga

"Apakah selalu menjadi kehendak Tuhan untuk menyembuhkan semua orang selama hidup mereka di bumi?"



Pendamaian telah membeli dan membayar segala sesuatu yang Anda dan saya tidak akan pernah mampu membelinya. Kristus telah mati dan membayar hukuman dosa, penyakit, air mata, ketakutan, murka Allah, dan api neraka yang kekal. Meskipun semua ini (dan lebih banyak lagi) disediakan dalam pendamaian, banyak berkat yang akan kita alami tidak akan sepenuhnya kita rasakan sampai kita masuk surga. Sebagai contoh, meskipun kita memiliki jaminan keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus di dunia ini, kita tidak akan hidup dalam kekekalan sampai kita mati (Yohanes 3:16). Demikian pula, tubuh lama yang membusuk ini dijanjikan akan digantikan dengan tubuh yang dimuliakan (1 Korintus 15:50-53), tetapi kita tidak akan menerimanya sampai di surga. Akhirnya, Kristus berkata bahwa Dia akan menyiapkan tempat bagi murid-murid-Nya (Yohanes 14:2-3), dan secara tidak langsung itu berarti kita juga. Namun, sebagian dari kita tidak akan menyebut rumah kita saat ini sebagai rumah surgawi! Ya, semua manfaat dari penebusan telah dibeli dan dibayar oleh Kristus -- tetapi surga adalah tempat di mana kita akan menikmatinya secara kekal dalam arti yang sesungguhnya!

Suatu hari nanti sangkakala akan berbunyi, orang mati di dalam Kristus akan bangkit, kematian tidak akan ada lagi, Dia akan menghapus setiap air mata, kanker tidak akan ada lagi, kursi roda akan menjadi besi tua, down syndrome akan menjadi diagnosis lama, kebutaan akan dikalahkan oleh cahaya yang menakjubkan, dan berkat-berkat penebusan yang agung akan diwujudkan untuk selama-lamanya.

Beberapa orang akan mengalami tangan penyembuhan Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan ini. Sementara beberapa orang akan menderita dan tidak akan disembuhkan sampai di surga. Dalam setiap keadaan, biarlah kebenaran firman Tuhan ini membawa penghiburan bagi jiwa dan tubuh Anda. Tahun-tahun penderitaan dan ketidakpastian Anda hanyalah uap di bumi ini. Kekekalan sukacita yang sempurna tidak akan pernah berakhir.

(t/Jing-jing)

Diambil dari:
Nama situs : For the Gospel
Alamat artikel : https://www.forthegospel.org/read/is-it-always-gods-will-to-heal-now
Judul asli artikel : Is it Always God's Will to Heal Now?
Penulis artikel : Costi Hinn

Komentar