Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Bagian C: Pernikahan {Menghadapi Hal-hal yang Mengganggu Hati Nurani)
Ketika seseorang bertobat kepada Kristus, tubuhnya menjadi tempat kediaman
Roh Kudus (
Hati nurani orang Kristen dibersihkan dari dosa-dosa dan ketidaktaatan
masa lalunya, supaya dia dapat melayani Allah yang hidup (
Hati nurani Kristen dijadikan kudus dan tulus sesuai dengan Firman Allah,
supaya dia dapat hidup benar dalam dunia ini. "Inilah yang kami megahkan,
yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup
kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai
oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi
oleh kekuatan kasih karunia Allah." (
Jika seorang Kristen memiliki hati nurani yang lemah, dia mudah jatuh
kepada kejahatan dan karenanya ternoda. (Lihat
Sasaran kita sebagai orang Kristen, haruslah seperti yang dimiliki rasul
Paulus: "Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani
yang murni di hadapan Allah dan manusia." (
Banyak orang Kristen yang menghadapi masalah dalam wilayah hati nuraninya. Misalnya, seseorang telah menikah dengan seorang yang tidak beriman, atau baru bertobat kepada Kristus sesudah menikah. Kemudian dia didesak untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan prinsip Alkitab, misalnya terlibat dalam hal-hal duniawi atau bahkan tindakan-tindakan seksual yang duniawi. Ini dapat menimbulkan ketegangan-ketegangan yang tidak membahagiakan pernikahan itu.
Alkitab berkata bahwa peran seorang istri ialah menaklukkan diri, tetapi
diimbangi dengan peran suami yaitu mengasihi istrinya seperti tubuhnya
sendiri (lihat