Seorang konselor dalam pelayanannya hendaknya memerhatikan hal-hal berikut ini.
Tujuan bimbingan adalah pertumbuhan rohani dan penyelesaian masalah (Kol. 1:28).
Belajar dan bertumbuh secara aktif dalam hidup Anda sendiri bersama Allah.
Bekerja sama dengan proses Allah yang kreatif dalam mengubah orang yang dibimbing melalui pembaruan akal budi (Rm. 12:1-2).
Mendengarkan untuk mengomunikasikan kasih dan perhatian, serta memahami orang itu dan sifat masalahnya.
Pengajaran yang meliputi koreksi, didikan, dan juga mengomunikasikan cara-cara Allah (2Tim. 3:16-4:4).
Mengasihi dan menerima orang itu sebagai orang yang berharga bagi Allah (Yoh. 15:12).
Membangun, yang meliputi menumbuhkan orang itu dalam Tuhan, menguatkan iman dan kepercayaannya kepada Allah, dan memperluas konsepnya tentang Tuhan (Ef. 4:12, 16, 29).
Membimbing, menasihati, atau menyarankan suatu kebijaksananan atau rencana tindakan atau tingkah laku, menurut prinsip-prinsip alkitabiah.
Menyarankan cara-cara untuk menerapkan kitab suci pada tiap
keadaan (2Tim. 3:16-17).
Melatih kesabaran; karena masalah-masalah yang telah berkembang
dan berlangsung bertahun-tahun mungkin akan memakan waktu lama
untuk diselesaikan (Ef. 4:1-2).
Memercayakan karya penyembuhan dan pengubahan yang sesungguhnya
kepada Allah.
Mendorong orang yang dibimbing untuk bekerja sama dengan Allah
dalam proses penyembuhan.
Bersikap objektif tanpa kehilangan belas kasih.
Menentukan bidang pertumbuhan dalam rencana dan waktu Allah bagi
orang yang dibimbing.
Menghibur orang dalam penderitaan; menguatkan dan memberikan
pengharapan dengan penghiburan untuk meringankan kesedihan dan
kesusahan seseorang, namun harus waspada terhadap bahaya akan
sikap simpati yang berlebihan; tidak membiarkan diri terseret
oleh arus pederitaan atau mengasihani seseorang yang sedang
merana dalam keadaannya (2Kor. 1:4).
Melihat tujuan rohani bagi orang yang dibimbing dan menolongnya
untuk maju ke tujuan itu tanpa memaksakan suatu bentuk
legalisme.
Memelihara sikap rendah hati.
Berdoa secara konsisten dan terus-menerus.
Memercayai janji-janji Allah dan kesetiaan-Nya untuk mengatasi
pencobaan dari keputusasaan.
Memberikan semua pujian dan kemuliaan kepada Allah atas karya-
Nya dalam mengubah seseorang yang dibimbing.