Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Bimbingan Alkitab untuk Mereka yang Depresi
Edisi C3I: e-Konsel 018 - Depresi
Tidaklah mudah untuk memberi bimbingan pada orang yang mengalami depresi. Seringkali kemajuannya sangat lambat walaupun kita sudah berusaha menolong dengan sebaik-baiknya, dan hal ini tidak jarang juga membuat konselor itu sendiri mengalami depresi. Marilah kita bersama belajar melalui cara yang dipakai oleh malaikat Tuhan dalam menolong Elia.
a. Kebutuhan jasmani Elia dipenuhi.
Ia mendapatkan makanan, air, dan istirahat. Ia meninggalkan pekerjaannya yang sibuk itu dan untuk sementara waktu berdiam diri sendirian. Tuhan Yesus sendiri juga membutuhkan waktu untuk istirahat, menjauhkan diri dari kumpulan orang banyak untuk memulihkan kembali kekuatannya. Kadang-kadang hal inilah yang dibutuhkan oleh konsele (dan konselornya), yaitu waktu untuk istirahat dan memelihara kesehatan tubuhnya. Kadang-kadang dapat juga dianjurkan pada konsele untuk memeriksakan diri pada dokter bilamana depresinya terus berkelanjutan.
b. Elia mengakui bahwa ia frustasi dan mengalami depresi dan berani menghadapi penyebab-penyebabnya.
Elia tidak menyembunyikan perasaan takutnya, kesepiannya, pergumulannya, dan kemarahannya. Seorang yang mengalami depresi akan sangat tertolong bila ia sendiri menyadari, bahwa ia sedang dalam keadaan tertekan, dan berani mencoba mencari apa yang menjadi penyebabnya. Biasanya mereka dapat bangkit kembali bilamana penyebab-penyebabnya mereka dapat ketahui dan ada jalan keluar untuk mengatasinya. Memang kadang-kadang ada situasi yang tidak dapat kita ubah yang menjadi penyebab depresi. Dalam hal ini konsele membutuhkan pertolongan untuk dapat menerima kenyataan seperti ini.
Seseorang yang sedang berduka cita misalnya, bisa mengalami depresi oleh karena kehilangan orang yang ia kasihi itu. Tentu orang yang sudah meninggal tidak dapat diharapkan untuk dihidupkan kembali, tetapi perlu bagi yang ditinggalkan untuk menyadari dan menerima kenyataan ini dan memikirkan bagaimana ia dapat melanjutkan kehidupan ini tanpa kekasihnya tersebut.
c. Elia dengar-dengaran dan patuh kepada Tuhan.
Pada waktu Elia sampai ke padang gurun, ia berdoa supaya Tuhan
mengambil nyawanya. Tuhan mengirimkan malaikatnya (
Di tengah depresi, banyak orang yang tidak ingin mendengarkan suara Tuhan. Doa-doa terasa kosong dan membaca Alkitab pun tidak ada artinya, bahkan membosankan. Sesungguhnya konsele membutuhkan dorongan untuk dapat berdoa, mendengar apa yang Tuhan katakan waktu ia membaca firman-Nya dan menaruh harap pada Tuhan untuk memimpin hidupnya. Mungkin Elia menunggu cukup lama, sebelum Tuhan menjawabnya; barangkali kita perlu mengajar konsele sabar menunggu juga.
d. Elia bangkit dan siap bekerja kembali.
Ia tidak berdiam diri dan termenung di bawah pohon ara ataupun terus-menerus menyembunyikan diri di padang gurun. Alkitab menyaksikan, bahwa Elia bangkit dan kembali melayani Tuhan. "Pergilah, kembalilah kejalanmu!" demikianlah firman Tuhan, dan sekali lagi Elia menurut.
Dalam masa depresi, kita seringkali cenderung menjadi seperti seorang yang lumpuh. Memang kadang-kadang tidak mudah untuk menghadapi realita hidup ini, dan kadang-kadang konsele betul-betul membutuhkan dorongan dengan kasih untuk dapat mengambil keputusan mengubah cara dan sikap hidup mereka. Kadang-kadang perubahan dapat dilakukan dengan mudah kalau kita bisa melihat situasi kita dari perspektif yang berbeda.
e. Elia menyadari kembali keadaannya.
Melalui persekutuan pribadi dengan Tuhan di padang gurun, Elia mulai melihat, bahwa sebenarnya keadaannya tidaklah separah apa yang ia pikirkan. Ia bukanlah satu-satunya orang yang berbakti kepada Tuhan, karena ada 7000 orang Israel yang masih setia kepada Tuhan (1 Raja- raja 19:18). Kadang-kadang konselor dapat membantu konsele yang mengalami depresi untuk melihat, bahwa hidup ini sebenarnya tidak segelap yang ia bayangkan. Di hadapan Tuhan, kita perlu bertanya dan melihat secara jujur apakah kesimpulan kita memang benar.
f. Elia rela menerima pertolongan dan dukungan dari orang lain.
Mula-mula memang malaikat Tuhan yang dapat menolong, tetapi kemudian Elia ditolong oleh Elisa. Sangat sulit bagi orang yang mengalami depresi untuk mengatasi persoalan mereka sendiri, bahkan seorang nabi seperti Elia membutuhkan pertolongan dan penghiburan dari sesamanya.
Itulah sebabnya Tuhan menempatkan kita di antara kumpulan orang- orang percaya supaya kita dapat saling tolong menolong dan mendapat dukungan pada waktu membutuhkan. Sebagai orang-orang Kristen, kita harus selalu bersedia memberi pertolongan, di samping kerendahan hati untuk rela menerima pertolongan dari Tuhan melalui orang lain.