Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Perselingkuhan
Beberapa tahun terakhir ini perselingkuhan sudah menggejala di dalam masyarakat kita. Dulu orang cenderung berpikir bahwa perselingkuhan hanya terjadi pada pria/wanita setengah baya yang mengalami puber kedua. Namun sekarang ini, perselingkuhan begitu meluas dan melanda banyak keluarga, baik yang baru 1 tahun menikah, setelah 2 tahun menikah, maupun yang sudah 20 tahun menikah. Perselingkuhan adalah suatu hubungan pribadi di luar nikah, di dalamnya ada unsur relasi yang pribadi dan melibatkan sekurang-kurangnya satu individu, baik yang satu berstatus sudah menikah dan yang satunya belum/tidak menikah, atau dua-duanya sudah menikah. Perselingkuhan bisa terjadi karena dua pihak saling tertarik pada saat yang bersamaan, tapi bisa juga diawali hanya oleh satu pihak yang merasa tertarik kepada orang lain. Orang ini kemudian mengambil langkah-langkah proaktif untuk mendekatkan diri dengan orang yang diminatinya. Misalkan, dalam suatu pernikahan suami tidak lagi mendapatkan kepenuhan kebutuhannya dari si istri, dia mendapatkan semua itu dari wanita yang lain ....
Sekurang-kurangnya ada tiga unsur yang terkandung dalam
perselingkuhan:
- Saling Ketertarikan.
Jadi awal-awalnya ada ketertarikan, bisa karena aspek fisik,
menyukai wajah dan penampilannya, ketertarikan karena ada sesuatu
yang ditawarkan oleh orang tersebut, misalnya cara dia menegur,
cara bicaranya yang enak dan pas, kok dia bisa tertawa dan
tersenyum seperti, dsb. Setelah melewati tahap ketertarikan yang
biasanya ditandai dengan keinginan untuk makin sering bertemu dan
berbicara. Maka masuklah mereka ke tahap berikutnya, yaitu tahap
saling ketergantungan.
- Saling Ketergantungan.
Dia benar-benar mulai mencurahkan dirinya dan bagian hidupnya
kepada si orang itu, sehingga pada waktu orang itu tidak ada dia
sangat merasa kehilangan. Jadi dia merasa hidupnya tidak lagi
seimbang, makin hari makin membutuhkan kehadiran orang tersebut.
Kalau ada sesuatu yang mengganggunya orang itulah yang
dihubunginya untuk berbagi hidup. Tahap ketiga adalah tahap yang
mengandung unsur saling memenuhi.
- Saling Memenuhi.
Pada tahap ini masing-masing dengan sadar mencoba untuk memenuhi
kebutuhan yang satunya. Jadi bukan saja secara natural, otomatis,
tapi sekarang sudah terencana, bagaimana saya bisa dan mau
membahagiakan engkau, bagaimana saya mencoba untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhanmu, secara sadar ini saya lakukan. Kalau sudah
sampai pada titik ini, perselingkuhan yg terjadi sebetulnya sudah
mencapai tahap yang matang sekali.
Dalam Alkitab, kita juga mendapatkan kisah Daud yang berselingkuh
dengan Batsyeba. Betapapun Daud dekat dengan Tuhan, pada waktu dia
jatuh ke dalam dosa perselingkuhan dia juga meredam suara Tuhan.
Nabi Natan datang kepada Daud bukan sehari atau dua hari setelah
kejatuhan Daud. Menurut perhitungan saya, Natan datang kepadanya
kurang lebih setahun setelah peristiwa itu. Apa yang dilakukan Daud
dengan suara Tuhan dalam jangka waktu yang cukup lama? Daud
meredamnya dan mungkin menguburnya, bahkan pada waktu Natan datang
dan menceritakan suatu perumpamaan tentang orang yang mengambil
domba milik orang lain yang lebih miskin, Daud tidak merasakan itu
adalah teguran kepada dirinya. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus
berani seperti Yusuf yang menolak rayuan dari isteri Potifar.
Sebelum jatuh, ia melarikan diri. Sebenarnya bagi mereka yang sudah
jatuh pun tetap ada kesempatan untuk betobat kembali. Harus dengan
kesadaran dan tekad yang besar untuk menghentikan perbuatan
selingkuh, dengan rela melepaskan yang memang disukainya. Pada
intinya harus diingat siapa yang akhirnya kita senangkan, diri kita
atau Tuhan. Pada hakekatnya di mata Tuhan, perselingkuhan itu juga
sebuah perzinahan. Firman Tuhan dalam
"Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberikan surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah."
Ini jelas sekali melarang perbuatan perselingkuhan .... Apa yang Tuhan larang harus kita taati. Kita mungkin bisa mengajukan seribu satu alasan, kenapa saya harus bersama dengan wanita atau pria lain, tapi tetap Tuhan lah yang harus kita hormati dan firman-Nya melarang kita untuk berzinah. Jangan berzinah merupakan salah satu dari hukum taurat yang Allah merikan melalui Nabi Musa dan juga merupakan larangan dari Tuhan Yesus. Tiada yang hidup yang lebih bahagia dan diberkati selain jika kita mentaati firman-Nya.