Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Wanita Dan Karier
Submitted by admin on Fri, 01/12/2006 - 00:00
Edisi C3I: e-Konsel 125 - Wanita Karier dan Keluarga
Ringkasan tanya jawab dengan Pdt. Dr. Paul Gunadi dan Ibu Ester Tjahja berikut ini menyampaikan prinsip-prinsip Alkitabiah berkenaan dengan tugas seorang wanita dalam keluarga dan karier mereka. Silakan menyimak, semoga menjadi berkat!
T | : | Apakah Alkitab memberikan prinsip-prinsip tentang haruskah |
seorang wanita bekerja di luar rumah? | ||
J | : | Ada. Kita harus MENETAPKAN PRIORITAS TUJUAN HIDUP KITA, ini |
berlaku baik bagi perempuan maupun pria. Kita mesti memiliki | ||
sistem prioritas yang jelas dan alkitabiah. Tuhan selalu | ||
menekankan kepada manusia siapakah kita ini di dalam-Nya. Tuhan | ||
tidak menekankan benda, materi, status, maupun jabatan kita. | ||
Yang selalu Tuhan pentingkan adalah diri kita di dalam-Nya. | ||
Firman Tuhan di | ||
Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita | ||
kudus dan tak bercela di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah | ||
menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi | ||
anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya." Jadi, | ||
maksud Tuhan sangat jelas, kita dijadikan supaya kudus tak | ||
bercela, sekali lagi, dengan sebuah kualitas. Ini hal yang | ||
paling penting. Prioritas inilah yang seharusnya menjadi | ||
prioritas kita sehingga kita tidak terjerat di dalam jabatan | ||
maupun status. Ada orang yang mengejar-ngejar jabatan dan status | ||
sehingga mengorbankan hal-hal yang lebih penting, yakni | ||
keluarga dan dirinya sendiri. | ||
T | : | Dalam menetapkan prioritas tujuan hidup itu, faktor apa yang |
harus kita pertimbangkan? | ||
J | : | Kita harus pikirkan keluarga kita, JANGAN SAMPAI MENGORBANKAN |
KELUARGA. Misalnya, hanya karena ingin mendapatkan kedudukan | ||
yang lebih baik, merelakan diri pergi ke luar kota, tiga bulan | ||
baru pulang sekali. Akhirnya, keluarganya berantakan atau | ||
bekerja dari pagi sampai malam. Kehidupannya juga lebih sering | ||
berada di luar rumah dan masalah mulai muncul dalam keluarganya. | ||
Kalau memang tidak ada uang dan harus bekerja seperti itu, | ||
silakan, tapi itu berarti dalam satu kurun waktu saja, tidak | ||
selama-lamanya begitu. Setelah keadaan lebih baik, sedapat | ||
mungkin tidak usah melakukan semuanya itu, pentingkan keluarga | ||
di rumah. | ||
T | : | Prinsip selanjutnya? |
J | : | TUHAN TIDAK MENETAPKAN SATU MODEL PERNIKAHAN dan ini penting |
sekali. Kadang-kadang kita mempunyai prinsip yang terdengar | ||
rohani, tapi sebetulnya tidak alkitabiah. Ada orang yang berkata | ||
bahwa perempuan seharusnya di rumah, membesarkan anak-anak, | ||
melayani suaminya, titik. Persoalannya, apakah sudah pasti itu | ||
rencana Tuhan untuk masing-masing wanita atau istri. Justru | ||
tidak, Alkitab justru mempunyai beberapa contoh kasus yang | ||
berkebalikan dengan gambaran ini. Misalnya, dalam | ||
diidentikkan sebagai Amsal wanita bijak. Amsal ini | ||
memperlihatkan peran wanita sebagai pekerja, bukan hanya ibu | ||
rumah tangga ( | ||
kita simpulkan bahwa selain sebagai ibu rumah tangga yang baik, | ||
ia adalah seorang pengusaha dan jenis usahanya pun beragam, | ||
yaitu menjual bulu domba, rami, anggur, pakaian, ikat pinggang. | ||
Istilah sekarang adalah "she is a business woman", bukan hanya | ||
sebagai ibu rumah tangga. Contoh yang berbeda adalah Lidia, | ||
seorang petobat pertama di Eropa, dari Filipi, Makedonia. Dia | ||
adalah seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira. Hal ini | ||
dicatat di | ||
yang mengatakan istri diwajibkan berdiam diri di rumah dan suami | ||
mencari nafkah di luar rumah. Model apakah yang akhirnya kita | ||
terapkan untuk keluarga kita? Jawabannya adalah rancanglah model | ||
yang paling sesuai dengan kondisi keluarga kita sendiri. | ||
Acapkali pilihan antara karier dan keluarga bukan sebuah harga | ||
mati yang harus diputuskan sekali dan selamanya. Pilihan antara | ||
keduanya lebih merupakan sesuatu yang bersifat cair dan mengalir | ||
secara temporer, tergantung situasi dan kebutuhannya. Misalnya, | ||
ada waktunya bagi suami mengalah dan mendahulukan karier | ||
istrinya sebab itulah tindakan yang paling bijak dan paling | ||
sesuai bagi keluarga. Sebaliknya, kadang istrilah yang harus | ||
mengalah mendahulukan kepentingan suami dan anak. Pada dasarnya, | ||
prinsip yang berlaku di sini adalah ambillah keputusan yang | ||
bijak, artinya melihat kembali kepentingan masing-masing anggota | ||
keluarga pada masa itu sehingga kita tidak kaku. | ||
T | : | Bagaimana dengan kekhawatiran suami kalau penghasilannya lebih |
rendah dari penghasilan istrinya? | ||
J | : | Seharusnya tidak menjadi masalah. Sebab kalau istri bisa membawa |
diri dengan baik, dia tidak menguasai atau mendikte suaminya. | ||
Uang itu dia simpan di tempat di mana suaminya pun bisa | ||
memegangnya, itu tidak apa-apa. Memang ada suami yang merasa | ||
terancam karena istrinya menghasilkan uang lebih besar daripada | ||
dia. Tapi itu tidak perlu sebab memang kita tidak tahu rencana | ||
Tuhan dan cara Tuhan memberkati kita. Adakalanya Tuhan | ||
memberkati keluarga kita melalui kepala keluarga, tapi | ||
kadang-kadang juga melalui istri. Bersukacitalah dan | ||
bersyukurlah untuk hal itu; asal kita jangan menjadi benalu yang | ||
terus-menerus menyedot uang istri, hidup foya-foya sebab istri | ||
kita sekarang mempunyai banyak uang. Intinya adalah terbukalah, | ||
Tuhan memiliki banyak cara memberkati kita, bisa melalui kita | ||
tapi kadang-kadang melalui istri kita pula. | ||
T | : | Apakah ada prinsip yang lain? |
J | : | Berikutnya adalah PERHATIKAN DAN TERIMALAH KODRAT MASING-MASING. |
Ada wanita yang lebih senang berkarier di luar rumah daripada di | ||
dalam rumah. Bagi mereka kehidupan yang aktif dan dinamis bukan | ||
saja menambah gairah hidup, tapi merupakan energi untuk hidup. | ||
Mereka menjadi diri mereka yang terbaik dan menjadi ibu rumah | ||
tangga yang lebih baik pula. Tapi ada sebagian wanita yang | ||
senang berada di dalam rumah dan bagi mereka aktualisasi diri | ||
justru terletak pada peran di dalam rumah. Sebagai istri, | ||
sebagai ibu rumah tangga, mereka bisa mengasuh anak, mengatur | ||
rumah tangga. Itu juga pilihan yang baik kalau itu memang | ||
menjadi tujuan dan makna hidup mereka. Bagi mereka pencapaian | ||
tertinggi adalah melihat suami bahagia, anak-anak bertumbuh | ||
sehat dan kuat. Intinya adalah siapa pun yang memilih keputusan | ||
ini jangan merasa minder karena diam di rumah tidak identik | ||
dengan bodoh atau terbelakang. | ||
T | : | Memang ada beberapa istri yang mungkin kurang yakin atau percaya |
diri. Kalau ditanya pekerjaannya apa, dia selalu menjawab ikut | ||
suami. Sebenarnya, dia bisa mengatakan bahwa dia adalah ibu | ||
rumah tangga. Bagaimana dengan kasus seperti ini? | ||
J | : | Betul sekali. Ibu rumah tangga adalah sebuah pekerjaan karena |
di rumah dia harus mengurus anak sampai malam, lebih berat | ||
daripada pekerjaan di luar yang hanya sampai sore saja. Jadi, | ||
ibu rumah tangga pun sebuah pekerjaan sama-sama terhormatnya. | ||
Bayangkan jika suami tidak mempunyai istri, tetapi ada | ||
anak-anak, bukankah dia harus meminta dan membayar orang untuk | ||
mengurus anak-anaknya dan rumah tangganya? Jadi, intinya adalah | ||
kita harus melihat dan menerima kodrat kita, jangan dibandingkan | ||
dengan orang lain. Demikian pula dengan suami, jangan | ||
membandingkan istrinya dengan orang lain, karena setiap orang | ||
berbeda. Dan kita memang harus menerimanya tanpa merasa minder | ||
kalau tidak bisa melakukan yang dapat dilakukan orang lain. | ||
T | : | Apakah masih ada prinsip yang lain lagi? |
J | : | Prinsip terakhir adalah GANTILAH APA YANG TELAH KITA AMBIL DARI |
KELUARGA. Maksudnya, salah satu fakta dalam hidup yang tidak | ||
dapat kita tawar adalah kita tak dapat selalu menyenangkan dan | ||
memenangkan semua pihak. Hampir dapat dipastikan setiap | ||
keputusan yang kita ambil akan berdampak positif sekaligus | ||
negatif; menguntungkan satu pihak sekaligus merugikan pihak yang | ||
lain. Demikian pula dengan pilihan mengembangkan karier di luar | ||
rumah, tidak bisa tidak, waktu dan keberadaan kita di dalam | ||
rumah akan terbatasi. Ini berarti kita mengambil sesuatu dari | ||
dalam rumah untuk kepentingan di luar rumah. Jadi, jika ini yang | ||
harus kita lakukan, kita mesti merencanakan dan mempersiapkan | ||
segalanya secepat mungkin. Misalnya, waktu yang kita berikan | ||
untuk keluarga haruslah menjadi waktu yang eksklusif. Maksudnya, | ||
di luar kehadiran orang lain dan tidak diisi dengan urusan luar | ||
rumah. Satu contoh kegagalan dalam menciptakan waktu yang | ||
eksklusif, misalnya kita dapat menyisihkan satu hari dalam | ||
seminggu untuk keluarga, namun setiap kali kita pergi bersama | ||
dengan keluarga, kita pun mengajak kerabat atau teman untuk | ||
bergabung. Atau secara fisik kita bersama keluarga, namun | ||
telinga dan mulut kita untuk orang lain yang menghubungi kita | ||
lewat telepon atau ponsel. Alhasil yang terjadi adalah kendati | ||
bersama keluarga, tapi sesungguhnya kita bersama orang lain. | ||
Jadi, ingatlah waktu yang eksklusif menuntut kita bersikap tegas | ||
terhadap gangguan pihak luar. | ||
T | : | Kadang-kadang sebagai wanita karier justru banyak waktu |
dihabiskan dengan orang lain dan waktu dengan suami berkurang, | ||
mungkin kencan dengan suami diperlukan juga dalam keadaan ini? | ||
J | : | Tepat sekali, waktu kencan yang benar-benar kencan, benar-benar |
pergi berdua atau pergi dengan keluarga; tidak menerima telepon | ||
dari orang lain, kecuali dari perusahaan saja. Anak maupun suami | ||
akan sangat berterima kasih karena diutamakan. Ini yang penting, | ||
inilah yang dimaksud dengan prinsip menggantikan. Berikutnya, | ||
tentang menggantikan berkaitan dengan anak, yaitu kepada | ||
siapakah kita menyerahkan tanggung jawab pengawasan anak-anak | ||
sewaktu kita tidak berada di rumah. Ada dua kriteria, yaitu aman | ||
dan nyaman. Siapa pun yang bertanggung jawab menjaga anak, | ||
haruslah menyediakan lingkungan yang aman sekaligus memberikan | ||
perhatian yang memadai pada anak, dan melindunginya dari bahaya. | ||
Jangan menyerahkan tanggung jawab mengurus anak kepada orang | ||
yang tidak memedulikan keamanan dirinya sendiri atau orang lain. | ||
Juga jangan menyerahkan anak kepada orang yang tidak dapat | ||
mengurus dirinya sendiri. Jika ia tidak dapat mengurus dirinya | ||
sendiri, bagaimana mungkin dia sanggup mengurus orang lain? | ||
Maksud dari `nyaman` ialah orang itu harus bisa memberi suasana | ||
nyaman kepada anak lewat kasih sayang dan kesabarannya. Jangan | ||
sampai anak merasa ketakutan atau tertekan ditinggal bersama | ||
seseorang yang tidak sabar dan ketus. Kita mesti peka | ||
mendengarkan suara anak dan mengutamakan mereka di atas rasa | ||
sungkan. Misalnya, kadang-kadang kita sungkan kepada orang tua | ||
sendiri yang bersedia atau memaksa menjaga anak kita. | ||
Perhatikanlah reaksi anak dan dengarkanlah isi hatinya, jangan | ||
sampai masa ditinggal orang tua menjadi masa penderitaan bagi | ||
anak. | ||
T | : | Adakah firman Tuhan untuk menyimpulkan dan melandasinya? | J | : | |
dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: | `Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali- | kali tidak akan meninggalkan engkau.`" Sekali lagi Tuhan | menetapkan prioritas, bukan uang, bukan status, dan sebagainya; | jangan menjadi hamba semua itu. Tuhan meminta kita untuk | mencukupkan hidup kita dengan apa yang telah Ia berikan sebab | Tuhan akan memelihara kita. Jadi sekali lagi, prioritaskan | keluarga. Hal-hal lainnya itu nomor dua yang akan dicukupi-Nya. | Yang penting kita tidak merugikan keluarga kita. |