Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Hati bagi Allah dan Belas Kasihan bagi Sesama

Edisi C3I: e-Konsel 416 - Merayakan Natal dalam Kebersamaan

Baca: Matius 1:18-25

Yusuf adalah salah seorang tokoh Alkitab yang mempunyai karakter mengagumkan. Mengikuti tradisi orang Yahudi, ia telah bertunangan yang akan mengikatnya menuju pernikahan. Banyak ahli Alkitab mengasumsikan bahwa Yusuf adalah seorang yang sudah cukup umur.

Yusuf dan Maria

Sesudah bertunangan, Maria tinggal bersama orang tuanya sampai cukup usia untuk menikah, kemudian pindah ke rumah Yusuf. Ketika Yusuf mengetahui Maria hamil, ia memperlihatkan belas kasihan yang luar biasa. Ia tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum. Meskipun hatinya sakit dan merasa dikhianati, ia bermaksud menceraikan istrinya diam-diam. Matius menyebut Yusuf sebagai orang yang benar (terjemahan yang lebih tepat daripada tulus hati). Mengapa? Menurut hukum Taurat, hukuman untuk perzinaan adalah dilempari batu hingga mati. Apakah tindakan Yusuf terhadap Maria dapat dikatakan benar? Tidakkah ia benar jika menuntut Maria dihukum sesuai dengan hukum Taurat? Jawabannya terletak pada fakta bahwa "benar" dalam Perjanjian Lama adalah sesuai dengan hati Allah dan hukum-Nya. Bahkan, Saul pun menyadari bahwa kemurahan hati lebih mendemonstrasikan kebenaran daripada kaku mengikuti hukum yang berlaku ketika ia menangis kepada Daud, "Engkau lebih benar daripada aku, sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu" (1 Samuel 24:18). Yusuf menerapkan prinsip ini. Meskipun ia menganggap Maria sudah memperlakukan dia secara tidak baik, ia tetap akan memperlakukan Maria dengan baik. Karena itu, secara rohani dan jasmani, Yusuf adalah anak Daud yang sejati Matius 1:20).

Perjanjian Baru tidak banyak berbicara tentang Yusuf kecuali yang tercatat dalam kitab ini. Yusuf adalah seorang manusia seperti nenek moyangnya -- yaitu Daud -- yang mempunyai hati untuk Allah dan belas kasihan yang besar untuk sesamanya.

Renungkan: Tidak menjadi masalah seberapa tenar Anda di lingkungan keluarga dan masyarakat, tetapi jika kata-kata Matius tentang Yusuf dapat diterapkan dalam hidup kita, secara rohani, kita sudah menjadi "orang benar". Pada hari Natal ini, apa yang akan Anda lakukan untuk mengekspresikan bahwa Anda mempunyai hati untuk Allah dan belas kasihan yang dalam bagi sesama?

Diambil dari:
Nama situs : Situs Natal Indonesia
Alamat situs : http://natal.sabda.org/hati_bagi_allah_dan_belas_kasihan_bagi_sesama
Penulis artikel : Tidak dicantumkan
Tanggal Akses : 12 Oktober 2018

Komentar