Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Mengucap Syukur Setiap Pagi
Bulan November setiap tahun di Amerika dikenal sebagai bulan Pengucapan Syukur ("Thanksgiving Month") karena "Thanksgiving Day" jatuh pada hari Kamis terakhir setiap bulan November. Gereja-gereja mengadakan acara khusus pada Bulan "Thanksgiving" tersebut, tidak ketinggalan Gereja kita yang sudah mentradisikan mengadakan retreat setiap tahun. Demikian pula dengan persekutuan-persekutuan dalam Gereja, masing-masing mengadakan acara khusus dengan makanan khusus. Keluarga-keluarga juga tidak mau ketinggalan mengadakan acara "Thanksgiving", menghidangkan kalkun panggang sambil mengundang sanak-keluarga serta teman.
Mengadakan acara-acara "Thanksgiving" selama bulan November adalah baik dan perlu dilestarikan. Namun bagaimana setelah bulan November berlalu? Masihkah kita terus mengucap syukur? Dapatkah setiap pagi kita mengucap syukur atau kita hanya mengucap syukur pada bulan November? Umumnya kita mengucap syukur pada "Thanksgiving Day" karena pemeliharaan dan kecukupan yang telah diberikan Allah selama setahun tersebut. Namun apabila kita mau memperhatikan pula berkat- berkat rohani yang kita terima dari Tuhan maka saya percaya kita akan mengucap syukur setiap pagi.
Adapun berkat-berkat rohani tersebut paling sedikit ada tiga hal
yang patut kita syukuri. Yang pertama bersyukurlah karena kita
diangkat menjadi anak-anak Allah (
Yang kedua, kita patut bersyukur setiap pagi karena kita dipilih
menjadi sahabat-sahabat Kristus. Pernahkah Anda merindukan untuk
bergaul dengan orang-orang besar dan termasyur, menjadi sahabat para
selibriti dunia ini? Tidak semua kita dapat menjadi kawan para
selibriti tersebut, namun kita semua dapat menjadi sahabat-sahabat
Kristus (
Yang ketiga, kita patut bersyukur setiap pagi karena kita dipanggil
menjadi pelayan-pelayan Kerajaan Allah. Pernahkah Anda merindukan
untuk melakukan suatu pekerjaan yang agung dan mulia dalam hidup
ini? Ketika remaja saya sangat senang membaca riwayat hidup dan
mengagumi banyak tokoh sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
kemanusiaan. Mereka telah mengerjakan tidak sedikit karya-karya yang
agung dan mulia. Tidak semua kita dapat menjadi seorang "tokoh".
Namun kita semua dapat menjadi pelayan-pelayan Kerajaan Allah
(