Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Akhirnya Bebas!
Edisi C3I: e-Konsel 253 -Merdeka dari Dosa
Apakah artinya menjadi merdeka dalam Kristus? Pada hakikatnya, berarti dilepaskan dari kuasa apa pun atau siapa pun yang pengaruhnya memiliki tujuan yang bertentangan dengan Allah.
Iblis, kedagingan kita yang penuh dosa, dan dunia yang jahat, semuanya berusaha memengaruhi kita. Apakah yang Kristus lakukan untuk membebaskan kita dari semua cengkeraman itu? Apakah tanggung jawab kita untuk berjalan dalam kemerdekaan itu? Ini sangat penting kita pahami, agar jangan sampai kita kembali terhuyung-huyung di bawah kuk perhambaan. Marilah berdoa meminta pemahaman yang jelas dari Allah agar kita mengetahui kebenaran.
"Bapa surgawi, terima kasih untuk sukacita dan damai sejahtera yang lahir karena kemerdekaan dalam Kristus. Aku memuji-Mu untuk kuasa dan kasih karunia-Mu, yang telah melepaskan segala belenggu yang membuatku menjadi tawanan dosa. Bagaimana aku dapat berjalan dengan jauh lebih sempurna dalam kemerdekaan yang Kauberikan untuk membebaskanku? Bukalah mata pengertianku, agar aku bisa melihat dengan jelas karya pembebasan Yesus Kristus. Dalam nama-Mu, aku berdoa. Amin."
Kebenaran Mengenai Allah
Kebanyakan orang tidak sadar bahwa mereka diperhamba oleh dosa, sehingga mereka tidak mengerti bahwa mereka harus dilepaskan. Sekalipun mereka mengerti bahwa mereka harus dilepaskan dari dosa, mereka percaya bahwa jawabannya adalah pada semacam program belajar secara mandiri untuk mengatasi masalah atau kecanduan mereka. Namun, Alkitab berkata bahwa di luar Kristus kita ini "bodoh, tidak taat, tersesat, diperbudak oleh berbagai nafsu dan kesenangan" (Titus 3:3). Kita tidak membutuhkan seseorang untuk mengajarkan cara yang lebih baik sebagai hamba, melainkan seseorang yang menebus kita dari perhambaan dan membebaskan kita! Kita membutuhkan seorang penebus, yaitu Allah sendiri.
Kitab Yesaya sering mengidentifikasikan Allah sebagai penebus, yang berkata: "Sebab, suamimu adalah Dia yang menjadikanmu, TUHAN semesta alam adalah nama-Nya; Yang Kudus dari Israel Penebusmu, yang disebut Allah seluruh bumi!" (Yesaya 54:5) dan "Sekarang, beginilah perkataan TUHAN, yang menciptakanmu, hai Yakub, dan yang membentukmu, hai Israel, 'Jangan takut karena Aku telah menebusmu, Aku telah memanggilmu dengan namamu; kamu adalah milik-Ku'" (Yesaya 43:1).
Dalam Kitab Keluaran, Allah berkata, "Sesungguhnya, Aku telah melihat kesengsaraan umat-Ku di Mesir dan telah mendengar tangisan mereka karena para mandor mereka. Sebab, Aku mengetahui penderitaan mereka" (Keluaran 3:7) dan "Akulah TUHAN! Aku akan mengeluarkanmu dari kerja paksa orang Mesir, dan Aku akan melepaskanmu dari perbudakan mereka, dan Aku akan menebusmu dengan tangan yang terentang, dan dengan hukuman-hukuman berat" (Keluaran 6:6).
Ikatan yang menakutkan dan ketidakberdayaan bangsa Israel di Mesir merupakan gambaran perbudakan dalam hidup setiap orang terhadap dosa. Pada zaman Perjanjian Lama, Allah menebus Israel (membawanya keluar dari perbudakan) melalui seorang pembebas, yaitu Musa. Pada zaman Perjanjian Baru, Allah sendiri yang datang ke dunia melalui Kristus untuk menebus kita dari kuasa dosa. Harga yang harus dibayar untuk membeli kemerdekaan umat manusia adalah darah-Nya sendiri, darah Yesus yang berharga. Dia layak menerima pujian kita!
"Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak mengambil gulungan kitab itu dan membuka segel-segelnya karena Engkau telah disembelih, dan dengan darah-Mu, Engkau telah menebus orang-orang dari setiap suku, bahasa, kaum, dan bangsa bagi Allah. Dan, Engkau telah menjadikan mereka menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah atas bumi" (Wahyu 5:9-10).
Kebenaran Mengenai Diri Anda
Ketika Anda membeli sesuatu di toko, barang itu menjadi milik Anda yang sah karena Anda telah membayarnya. Maka, toko itu tidak berhak lagi mengaku sebagai pemiliknya. Barang itu sudah menjadi milik Anda. Andalah pemiliknya.
Dengan cara yang sama, karena Allah telah menebus kita dengan diri-Nya sendiri melalui Kristus, kita menjadi milik-Nya. Kita bukan milik diri kita sendiri lagi, yang bebas berbuat seenaknya. Mungkin sepintas lalu ini seperti kabar buruk. Namun, tidak demikian. Kita menjadi milik Bapa surgawi yang penuh kasih dan memedulikan kita, yang telah membayar dengan harga termahal untuk menjadikan kita milik-Nya. Dia dapat dipercaya. 1 Korintus 6:19-20 menjelaskan siapa yang memiliki kita dan hak Allah dalam memiliki kita, "Apakah kamu tidak tahu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus, yang ada di dalam kamu, yang kamu terima dari Allah, dan bahwa dirimu bukanlah milikmu sendiri? Sebab, kamu telah ditebus dengan harga lunas. Karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"
Selain itu, Iblis bisa berusaha meyakinkan kita bahwa kita masih menjadi hamba dosa dan berada dalam kendalinya. Namun, itu keliru! "Akan tetapi, syukur kepada Allah bahwa kamu yang dahulu adalah budak dosa, sekarang telah menjadi taat sepenuh hati kepada pokok-pokok pengajaran yang telah diajarkan kepadamu, dan karena kamu telah dibebaskan dari dosa, kamu menjadi budak kebenaran" (Roma 6:17-18).
Apakah kita masih bisa tergoda untuk berbuat dosa? Tentu saja. Dapatkah kita memilih menyerah pada godaan itu kemudian berbuat dosa? Ya. Namun, haruskah kita menyerah pada bujukan dosa? Tentu saja tidak! Kita sungguh-sungguh bebas memilih kebenaran karena kita mati terhadap dosa, tetapi hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus (lihat Roma 6:11).
Kebenaran Mengenai Kemerdekaan
"Sebab, kamu telah ditebus dengan harga lunas. Karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:20). Inilah kunci yang sangat besar untuk kemerdekaan. Bagaimana Anda menggunakan pikiran, tangan, mulut, kaki, mata, telinga, organ seks, dan lain-lain? Apakah semua ini menjadi alat di tangan Allah bagi kemuliaan-Nya atau sebaliknya menjadi alat bagi dosa? Jawaban Anda untuk semua pertanyaan ini sangat penting. Roma 6:11-13 menunjukkan jalan menuju kemerdekaan: "Demikianlah dirimu, kamu harus menyadari bahwa dirimu sudah mati terhadap dosa, dan hidup untuk Allah di dalam Kristus Yesus. Karena itu, janganlah membiarkan dosa menguasai tubuhmu yang fana sehingga kamu taat terhadap keinginannya. Dan, jangan pula menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa sebagai alat kejahatan. Akan tetapi, serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai yang hidup dari antara yang mati, dan anggota-anggota tubuhmu sebagai alat kebenaran Allah."
Sungguh menyedihkan, banyak sekali orang Kristen yang telah ditebus, keluar dari perhambaan dosa oleh darah Tuhan Yesus Kristus ternyata masih terikat! Hai orang Kristen, jangan menuruti hawa nafsumu yang menyesatkan. Hawa nafsu merupakan buah dari kedaginganmu yang penuh dosa. Dosa tidak pernah memberikan yang dijanjikannya. Meskipun dosa dapat menghasilkan kepuasan dan kesenangan sesaat, dosa tidak akan pernah dapat memberikan kepuasan karena hanya kebenaran yang sanggup (Matius 5:6). Hari ini, maukah Anda mengambil keputusan untuk mempersembahkan segenap tubuh Anda kepada Allah sebagai alat kebenaran? Tidak satu pun di dunia ini atau dalam daging yang mampu memberikan damai sejahtera, hati nurani yang jernih, dan hati yang penuh sukacita seperti yang diberikan oleh kemerdekaan dalam Kristus!
Doa Hari Ini
Bapa surgawi, kini aku sadar bahwa hidupku bukan milikku. Meskipun pada mulanya ini terdengar seperti kabar buruk, sekarang kusadari bahwa inilah kabar terbaik yang pernah kudengar! Seandainya aku tertinggal di dunia untuk menjaga diriku sendiri, pasti aku akan binasa. Namun, aku memiliki perasaan aman yang amat besar karena tahu bahwa aku adalah milik-Mu dan Kau menjagaku. Terima kasih karena Engkau telah menebusku dari perbudakan dosa. Aku berterima kasih kepada-Mu karena dosa tidak lagi berkuasa atasku dan aku tidak lagi di bawah hukum Taurat melainkan kasih karunia. Hari ini aku mau memuliakan Engkau dalam tubuhku dengan mempersembahkan tubuhku dan semua anggotanya bagi-Mu untuk melakukan yang benar dan yang baik. Aku percaya Roh Kudus-Mu akan memberiku kuasa untuk hidup demikian. Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.
Diambil dari: | ||
Judul asli buku | : | Walking in Freedom |
Judul buku terjemahan | : | Berjalan dalam Kemerdekaan |
Penulis artikel | : | Neil T. Anderson dan Rich Miller |
Penerjemah | : | Maria Irawati |
Penerbit | : | Metanoia, Jakarta, 2001 |
Halaman | : | 31 -- 34 |
Sumber: e-Konsel 253 (http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/253)