Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

e-Konsel 365 - Membangun Keluarga Pascakehancuran

Membangun Keluarga Pascakehancuran

Edisi C3I: e-Konsel 365 - Membangun Keluarga Pascakehancuran

Salam konseling,

Adakalanya, kehidupan pernikahan harus mengalami masa-masa sulit yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Bahkan, ada keluarga Kristen yang terpaksa mengalami kehancuran. Dampaknya, anggota keluarga mengalami luka batin. Hal ini seharusnya tidak terjadi. Sebagai konselor, kita wajib menolong keluarga-keluarga yang hancur untuk mendapatkan pemulihan dari Tuhan Yesus. Bagaimana membangun kembali keluarga pascakehancuran dan menapaki masa depan keluarga yang penuh dengan harapan? Edisi e-Konsel bulan ini akan mengajak Anda memahami kerinduan Allah untuk memulihkan keluarga dan membangun kembali puing-puing keluarga yang telah "runtuh" itu di atas dasar firman Tuhan. Selamat menyimak. ... baca selengkapnya »

Biarlah Allah Memulihkan Hati yang Patah

Edisi C3I: e-Konsel 365 - Membangun Keluarga Pascakehancuran

Rasa sakit akibat perpisahan dan perceraian dapat menjadi sesuatu yang memberatkan bagi orang-orang yang ditinggalkan untuk menyatukan kembali puing-puing keluarga yang berantakan. Malangnya, anak-anak saya juga masih kecil ketika ayah mereka pergi dari rumah, dan mereka harus bergumul dengan perasaan tertolak dan tertinggal. ... baca selengkapnya »

Membangun dari Reruntuhan

Edisi C3I: e-Konsel 365 - Membangun Keluarga Pascakehancuran

Membangun pernikahan yang telah runtuh, ibarat membangun tembok Yerusalem yang telah runtuh. Kita tahu tembok Yerusalem runtuh akibat pertempuran, akibat serangan dari bangsa-bangsa lain yang menyerang Yerusalem. Pernikahan pun adakalanya mengalami badai, mengalami serangan, dan akhirnya menderita kerugian dan runtuh berantakan. Apa yang harus dilakukan oleh suami istri yang mengalami badai atau serangan untuk membangun kembali pernikahan mereka? Kita akan belajar dari hamba Tuhan yang bernama Nehemia. Kita akan belajar apa saja yang dilakukannya untuk membangun tembok itu. ... baca selengkapnya »

Komentar


Syndicate content