Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

e-Konsel, 08 Maret 2016, Volume 2016, No. 382

Menghadapi Konseli yang Labil
Jelajah Buku

Menghadapi Konseli yang Labil

Edisi C3I: e-Konsel 382 - Menghadapi Konseli yang Labil

Salam jumpa dalam kasih Kristus,

Seandainya Kristus tidak pernah hadir dalam sejarah dunia, dapatkah Anda membayangkan betapa muram dan suramnya dunia ini? Kita akan hidup dalam keputusasaan dan kesesatan, tanpa pengharapan, damai sejahtera, dan sukacita yang sejati. Kebaikan macam apa yang akan timbul dari kehidupan seperti itu? Tidak ada. ... baca selengkapnya »

Alasan untuk Bertahan

Edisi C3I: e-Konsel 382 - Menghadapi Konseli yang Labil

Banyak hal yang telah dikatakan tentang nilai dari ketekunan. Kita semua mengetahui fabel tua yang baik tentang kura-kura dan kelinci. Dan, pengkhotbah besar Charles Spurgeon pernah berkata, "Siput tidak akan pernah berhasil sampai pada bahtera, kecuali melalui ketekunan panjang!" Winston Churchill memimpin seluruh bangsa melalui Perang Dunia II dengan tekadnya yang kuat untuk berjuang sampai akhir dan tidak pernah menyerah. ... baca selengkapnya »

Membantu Seorang Konseli Memahami Ketidakseimbangan Kimia

Edisi C3I: e-Konsel 382 - Menghadapi Konseli yang Labil

Sering kali, konseli diberi tahu oleh dokter mereka bahwa mereka memiliki "ketidakseimbangan kimia". Diagnosis yang mendasarinya mungkin adalah depresi atau gangguan bipolar. Mereka yang didiagnosis sebagai penderita "bipolar" adalah, berkali-kali, dikatakan bahwa mereka seperti penderita diabetes yang harus diberi insulin. ... baca selengkapnya »

Mendapat dan Menjadi Berkat Melalui Publikasi Kisah

Edisi C3I: e-Konsel 382 - Menghadapi Konseli yang Labil

Tuhan senantiasa bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan orang-orang yang dikasihi-Nya. Dengan kasih karunia dan penyertaan Allah, banyak orang telah dimampukan untuk melewati semua pergumulan hidup. Kisah mereka menjadi kisah-kisah yang sungguh menginspirasi untuk menguatkan iman setiap pembaca atau pendengarnya. ... baca selengkapnya »

Komentar