Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Menghadapi Kekecewaan
Di tengah masalah kesehatan virus Corona dan masyarakat yang terus berubah, banyak keluarga yang menghadapi pembatalan acara-acara khusus: wisuda, baptisan, pernikahan, pemakaman, liburan, perayaan ulang tahun, peringatan tahunan, itulah beberapa di antaranya.
Dengan begitu banyak aspek kehidupan kita yang tidak dapat diprediksi saat ini, sepertinya satu-satunya hal yang dapat kita prediksi adalah kekecewaan. Sebagai orang Kristen, kita dapat menemukan pengharapan dan kepastian dalam firman Allah karena kita tahu bahwa itu adalah satu-satunya hal dalam hidup kita yang tidak mengecewakan. Firman-Nya adalah kekal, benar dan tidak pernah gagal.
Firman Allah menguraikan empat pedoman yang dapat membantu Anda beralih dari kekecewaan ke damai sejahtera pada masa-masa yang tidak pasti ini.
#1. Mengakui Kekecewaan
Mazmur 34:17-18 (AYT) Orang benar berseru, dan TUHAN mendengarnya; dan melepaskan mereka dari semua kesusahannya. TUHAN dekat dengan yang patah hati; dan menyelamatkan mereka yang hancur dalam roh.
Mazmur 34 mengakui hati kita yang patah dan roh yang hancur. Wisuda yang dibatalkan dan pernikahan yang ditunda adalah mengecewakan karena kita memiliki harapan tentang bagaimana hal-hal "seharusnya terjadi." Luangkan waktu untuk mengakui kekecewaan dan perasaan sedih, berduka, bingung, marah, dan "dicurangi". Bagikan perasaan Anda kepada teman yang bisa dipercaya atau yang terkasih. Berserulah kepada Allah dalam doa dan letakkan beban Anda pada-Nya, Dia mendengarkan Anda.
#2. Mengubah Perspektif Anda
1 Petrus 5:10 (AYT) Dan Allah sumber segala anugerah yang telah memanggil kamu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya yang kekal dalam Kristus akan memulihkan, meneguhkan, menguatkan, dan membangun kamu.
Setelah Anda mengakui kekecewaan Anda dan perasaan-perasaan yang menyertainya, temukan kepastian dalam firman Allah tentang pemulihan. Penderitaan kita tidak akan berlangsung selamanya. Mundurlah selangkah dari kekecewaan untuk melihatnya secara lebih objektif. Ubahlah perspektif Anda. Akuilah bahwa Anda bukan satu-satunya yang menghadapi kekecewaan ini. Dunia tidak dimaksudkan untuk menghancurkan hidup Anda. Banyak orang menghadapi kekecewaan besar seperti Anda. Melihat situasi secara objektif dapat membantu Anda mengenali apa yang Anda lakukan dan yang apa tidak dapat Anda kendalikan. Anda mungkin tidak memiliki kendali atas tanggal kelulusan Anda, tetapi Anda memiliki kendali untuk menyelesaikan semester Anda dengan gigih. Anda mungkin tidak memiliki kendali atas kehadiran di pemakaman orang yang dicintai, tetapi Anda memiliki kendali atas berapa kali Anda menelepon dan menanyakan keadaan anggota keluarga yang berduka. Kendalikan apa yang dapat Anda kendalikan dan percayalah bahwa Tuhan akan memulihkan Anda.
#3. Bersyukur
1 Tesalonika 5:17-19 (AYT) Teruslah berdoa! Mengucap syukurlah dalam segala hal. Sebab itulah kehendak Allah bagimu di dalam Kristus Yesus.
Mengubah perspektif Anda memungkinkan Anda untuk berhenti berfokus pada "apa yang hilang dari saya?" dan untuk mengenali berkat-berkat yang Anda miliki, saat ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa memilih "sikap bersyukur" memiliki manfaat kesehatan mental yang nyata. Bersyukur mengurangi stres dan dikaitkan dengan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. Pada hari-hari karantina dan terbatasnya persediaan tisu toilet, bagaimana saya bisa bersyukur? Saya bersyukur bahwa rahmat Tuhan selalu baru setiap pagi. Saya berterima kasih untuk kopi (dan krimer kopi). Saya bersyukur bahwa saya dapat berjalan-jalan di luar, beberapa kali setiap hari, untuk bersantai. Saya bersyukur bahwa anak-anak saya semua akan lulus dan memiliki sertifikat untuk membuktikannya, bahkan jika mereka tidak dapat berjalan di atas panggung. Saya bersyukur bahwa saya memiliki orang tua untuk ditelepon. Saya berterima kasih untuk Zoom dan untuk FaceTime. Luangkan waktu setiap hari untuk membuat daftar 5 hal yang Anda syukuri. Bagikan hal-hal itu kepada keluarga atau teman Anda. Luangkan waktu untuk berdoa dan berterima kasih kepada Juru Selamat Anda untuk kesehatan Anda, keluarga, atap di atas kepala Anda, dan untuk keselamatan Anda. Mengalihkan fokus kita ke rasa syukur, menyisakan lebih sedikit ruang di hati dan pikiran kita untuk perasaan kecewa.
#4. Membuat rencana
Yeremia 29:11-1 (AYT) Sebab, Aku mengetahui rencana-rencana yang Aku miliki bagi kamu," firman Tuhan, "rencana-rencana untuk kesejahteraan dan bukan untuk kemalanganmu, untuk memberimu masa depan dan pengharapan. Kamu akan berseru kepada-Ku dan datang dan berdoa kepada-Ku, dan Aku akan mendengarkan kamu.
Dengan perspektif baru dan hati yang bersyukur, inilah saatnya untuk membuat rencana. Apa yang bisa Anda kendalikan? Anda tidak dapat mengendalikan tanggal kelulusan atau perayaan ulang tahun yang monumental, tetapi ANDA DAPAT mengendalikan bagaimana Anda memilih untuk merayakannya, dengan waktu ekstra untuk merencanakan. Mungkin pesta kelulusan tidak akan diadakan setelah upacara di bulan Juni yang panas, tetapi Anda bisa bersenang-senang merencanakan pesta "memasuki perguruan tinggi" pada bulan Agustus! "Tanggal" peringatan tahunan mungkin berlalu selama karantina, tetapi Anda masih bisa merayakannya dengan pesta video/nonton video bareng atau parade yang dilakukan dari kendaraan yang bergerak. Tarik napas dalam-dalam, dan pertimbangkan kesempatan yang menanti. Firman Allah dalam Yeremia mengingatkan kita bahwa Allah memiliki rencana, bahkan di tengah pandemi; Dia menjanjikan kita masa depan dan pengharapan. Dunia terus berubah dengan cepat dan begitu juga kekecewaan kita, acara dibatalkan dan hari esok tampak tidak pasti. Apa yang kita tahu, adalah bahwa Allah memegang kendali. Dia memberi kita satu sama lain untuk berbagi kekecewaan kita; Dia berjanji untuk memulihkan kita dan memiliki rencana untuk hidup kita. Kita dapat percaya bahwa Allah memegang kendali ... dan itu tidak akan pernah berubah. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | The Christian Leadership Experience |
Alamat situs | : | https://www.christlead.com/cle-blog/2020/11/13/dealing-with-disappointment |
Judul asli artikel | : | Dealing With Disappointment |
Penulis artikel | : | Laura Reinke |