Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Putus asa, Takut, Marah kepada Tuhan? Percayalah kepada Tuhan!

Kadangkala kita berada di tengah-tengah tantangan dan cobaan yang berat sehingga kita bertanya-tanya apakah kita dapat mengangkat kepala ke atas air saat tenggelam. Seringkali saat kita menghadapi masalah hidup yang sangat sulit, kita merasa Allah meninggalkan kita. Kita merasa bahwa Tuhan tidak adil kepada kita.

Saat kita ragu, kita bertanya kepada Tuhan apakah Ia benar-benar memedulikan kita saat kita berseru, apa yang kita rasakan adalah telinga-telinga yang tidak mendengar. Pernahkah Anda berada di sana, di dalam keputusasaan? Pastinya Anda pernah, kita semua pernah merasakan putus asa dan ketakutan, tapi Saya ingin Anda memahami ini - Kita melayani Allah yang menyelamatkan anak-anak-Nya.

Yunus Putus Asa dan Ketakutan

Nabi Yunus telah diselamatkan dari pengalaman yang nyaris mendekati kematian. Dia mendapati dirinya di tengah-tengah badai laut, di sebuah kapal saat dia melarikan diri dari perintah Allah. Orang-orang di dalam kapal menyadari bahwa badai itu berasal dari Allah dan jika mereka melemparkan Yunus ke laut, badai itu akan berhenti. Hampir tidak bisa bertahan hidup dari badai yang mematikan, sesuatu yang lebih buruk terjadi pada Yunus saat ia dilemparkan dari kapal dan ditelan oleh seekor ikan besar. Namun, secara ajaib Allah menyelamatkan dia. Dari dalam perut ikan, Yunus berdoa, Allah mendengar teriakannya dan menyelamatkannya ketika ia menyadari bahwa keselamatan datang dari Tuhan. Mengapa? Karena ia percaya kepada Allah.

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego Putus Asa dan Ketakutan

Raja Nebukadnezar dari Babylon mendirikan patung besar, terbuat dari emas yang sekarang ini terdapat di wilayah Irak. Dia memiliki sebuah upacara penyembahan untuk patung tersebut dan menyuruh setiap orang tunduk bersujud dan menyembah patung itu. Konsekuensi akibat tidak menyembah berhala adalah eksekusi kematian di dalam tungku api. Sadrakh, Mesakh, dan Abedego menantang Raja Nebukadnezar. Mereka berani melanggar raja yang telah mengancam dan melemparkan mereka ke dalam dapur api. Mereka rela mati daripada harus menyangkal Allah mereka. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa orang yang mengawal mereka ke tungku api terpanggang karena panas api. Ketika raja mengawasi mereka, mereka berdiri di atas api, dan api tidak menyakiti mereka, ia juga melihat ada orang keempat di dalam api bersama mereka. Mereka tidak terbakar, bahkan rambut mereka pun tidak hangus terbakar. Itu karena Yesus Kristus sendiri yang berdiri bersama mereka dalam perapian dan menyelamatkan mereka dari bahaya. Allah melihat teriakan iman mereka dan menyelamatkan mereka. Mengapa? Karena mereka percaya kepada Allah.

Daniel Putus Asa dan Ketakutan

Daniel merasa sendirian, putus asa, dan ketakutan saat dia dimasukkan sebagai santapan singa milik raja karena tidak mematuhi perintah raja. Ada orang-orang di kabinet raja yang tidak menyukai Daniel. Jadi, mereka berkumpul untuk menemukan beberapa skandal atau aib dalam kehidupan Daniel yang dapat mereka gunakan untuk melawan Daniel. Akan tetapi, mereka tidak dapat menemukan apa pun. Alkitab mengatakan bahwa Daniel adalah orang yang benar-benar dapat dipercaya. Mereka tidak menemukan bukti kelalaian atau kesalahan, sehingga mereka mematangkan rencana agar raja mengeluarkan keputusan bahwa selama tiga puluh hari tidak ada seorang pun yang boleh berdoa kepada dewa atau makhluk apa pun kecuali kepada raja. Siapa pun yang melanggar peraturan itu akan dilemparkan ke dalam gua singa. Ketika Daniel mengetahui tentang peraturan tersebut, ia terus berdoa seperti yang biasa dilakukannya. Lalu, ia menjadi santapan utama singa di gua singa. Akan tetapi, Allah mengutus malaikat-Nya, yang menutup mulut singa-singa itu sehingga mereka tidak akan menyakiti Daniel. Raja memerintahkan untuk mengeluarkan Daniel dari gua. Ketika ia dibawa keluar, tidak ada goresan pada tubuhnya. Ketika diperhadapkan pada sesuatu yang dunia anggap sebagai kematian pasti, Daniel telah diselamatkan. Kenapa? Karena ia memercayai Allah.

Tuhan Yesus Merasa Sendirian, Putus Asa, dan Takut

Alkitab mengatakan bahwa Yesus ditangkap oleh tentara Romawi di taman. Yesus dipecut dan dicambuk, dipukul dan diolok-olok oleh prajurit Romawi sebelum mereka membunuh-Nya. Sebuah mahkota berduri ditancapkan di atas kepala-Nya. Mereka memaku tangan dan kaki-Nya di kayu salib dan meninggalkan-Nya sampai mati. Mereka menancapkan tombak ke tubuhnya. Mereka mengambil baju-Nya dan bertaruh siapa yang akan mendapatkannya. Ia telah disalibkan bersama penjahat-penjahat umum. Orang-orang yang menonton dan para ahli Taurat mengatakan hal-hal yang buruk terhadap Yesus saat Ia tergantung di kayu salib. Itu adalah kejadian yang sangat mengerikan di Golgota, tetapi berbeda dari laki-laki yang tergantung di atasnya, ada sebuah alasan yang berbeda. Mengapa? Karena Allah percaya dan memiliki iman di dalam diri Anda.

Allah tahu kita akan menghadapi masalah yang sulit. Namun, seburuk apa pun yang telah terjadi, kita tidak pernah menjadi santapan singa; kita tidak pernah dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Kita tidak pernah dilemparkan ke dalam badai dan ditelan oleh ikan yang besar. Ketika hal buruk terjadi dan kita merasa putus asa dan takut, saat itu kita harus percaya hanya kepada-Nya. Ia akan bertindak bagi kita, seperti yang telah dilakukan-Nya untuk Yunus, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, Daniel, dan seperti yang Ia lakukan untuk Anda dan saya di Kalvari. Kita dapat memercayai-Nya karena Ia telah mati untuk kita, dalam karya-Nya itu Ia membuka mata kita bahwa Ia adalah satu-satunya Penolong dan satu-satunya Juru Selamat.

Yeremia 1:8 menulis, "'Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau,' demikianlah firman TUHAN."

Jika Anda berpikir bahwa Anda kehilangan iman, Anda tidaklah seperti itu. Ia akan memberikannya kepada Anda. Biarkan Ia melakukan kehendak-Nya dengan cara-Nya. Jika Anda mendapati diri Anda marah kepada Allah ketika Anda menghadapi banyak masalah, dan merasa sepertinya Ia tidak mendengar seruan Anda untuk minta bantuan, tetaplah percaya bahwa kisah-kisah penyelamatan yang besar di dalam Alkitab dapat juga terjadi di dalam kehidupan Anda. Percayalah kepada-Nya. Anda mungkin tidak melihatnya saat ini, tetapi ketika semua sudah dikatakan dan dilakukan, Ia akan menyelamatkan Anda, dan Anda akan menyadari bahwa itu semua untuk kebaikan Anda.

Jadi, ketika Anda merasa putus asa dan ketakutan, PERCAYALAH. Hidup ini lebih dari sebuah perjalanan singkat. Ia melihat jalan yang panjang untuk kita. Kadang kala, semua yang bisa kita lihat adalah saat ini, tetapi Ia melihat keseluruhan dari hari esok - PERCAYALAH. Ketika keadaan sungguh-sungguh buruk, itulah waktu yang benar-benar Anda butuhkan untuk sungguh-sungguh memercayai-Nya. Percayalah karena Anda tidak dapat memperbaiki semuanya sendiri, atau Anda tidak akan berada pada situasi yang sangat buruk di tempat pertama. Biarkan Ia menyelamatkan Anda, ketika Anda memercayai-Nya untuk menuntun Anda pada hari-hari ke depan dalam hidup Anda. Pandanglah Yesus untuk menolong Anda, dan menyinarkan kasih-Nya kepada Anda, dan mengisi Anda dengan kedamaian. Percayalah. Kita melayani Allah yang menyelamatkan anak-anak-Nya.

"TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.." (Bilangan 6:24-26) (t/Yans)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Darrell Creswell – A Study of Christian Grace
Alamat URL : http://darrellcreswell.wordpress.com/2013/05/12/desperate-afraid-angry-at-god-trust-great-stories-of-inspiration-from-the-bible/
Judul asli artikel : Desperate, Afraid, Angry at God? -Trust – Great Stories of Inspiration from the Bible
Penulis : Darrell Creswell
Tanggal akses : 8 April 2014

Komentar