Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

c3i

c3i

Situs C3I

Situs C3I

Menghadapi Remaja Pemberontak

Edisi C3I: edisi - 402 Menghadapi Remaja Pemberontak

Salam konseling,

Memiliki anak remaja, terutama yang cenderung memberontak, merupakan pergumulan tersendiri bagi setiap orangtua. Di satu sisi, anak remaja ini sedang dalam proses pencarian jati dirinya, tetapi di sisi lain, perilaku yang sulit dikendalikan dan kecenderungan untuk mengabaikan orangtua adalah sesuatu yang tidak ingin dihadapi oleh orangtua mana pun. Pada zaman ini, ketika perkembangan teknologi informasi kian deras dan nilai-nilai moral serta etika menjadi semakin bersifat relatif, tantangan yang dihadapi oleh orangtua pun kian berat untuk mendidik anak remaja. Lalu, apa yang harus kita lakukan jika kita berada dalam posisi sebagai orangtua dari remaja pemberontak? ... baca selengkapnya »

Berpeganglah dengan Erat Ketika Remaja Anda Memberontak

Edisi C3I: edisi - 402 Menghadapi Remaja Pemberontak

Mimpi terburuk dari banyak orangtua adalah memiliki pemberontak -- seorang anak yang memilih sendiri jalan hidupnya yang rusak, mengabaikan segala sesuatu yang sudah diajarkan kepadanya, menolak untuk mematuhi aturan apa pun, dan menyebabkan kekacauan dalam kehidupan yang dia sentuh. Ketakutan tersebut begitu besar sehingga beberapa orangtua stres dengan segala yang terjadi pada usia remaja, menganggap perilaku yang bahkan normal sebagai tanda yang pasti bahwa anak-anak mereka menuju ke tepi tebing. ... baca selengkapnya »

MEMBIMBING REMAJA

1. Prinsip-Prinsip Umum ... baca selengkapnya »

Mengampuni Orang yang Menyakiti Kita

Edisi C3I: e-Konsel 234 - Berdamai dengan Sesama (I)

Kasih Selalu Dimulai dengan Kerendahan Hati

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." (Roma 3:23) Mari kita terapkan ayat ini kepada diri sendiri sebelum kita mulai menunjuk jari kepada orang lain. Jika kita kehilangan pandangan tentang bagaimana pada saat-saat tertentu kita bersikap buruk, kita akan menjadi sombong dan merasa benar sendiri. Jika kita sadar akan kegagalan sendiri, maka mengasihi orang-orang yang bersikap buruk menjadi semakin mudah. ... baca selengkapnya »

Ketika Bunuh Diri Datang Mendekat

Edisi C3I: e-Konsel 401 - Menolong Mereka yang Memiliki Kecenderungan Bunuh Diri

Saya tidak akan pernah melupakan ketika pertama kalinya bunuh diri datang mendekat kepada saya. Saya bertemu dengan seorang wanita muda yang meninggalkan pekerjaan misinya di Eropa Timur. Dia dihantui oleh suatu pengalaman, yang bahkan tidak bisa dibicarakannya -- saya menduga ia terbebani oleh hubungan tidak pantas dengan seorang pemuda yang tinggal di sana. ... baca selengkapnya »

Menyikapi Bunuh Diri, Diiringi Simpati

Edisi C3I: e-Konsel 401 - Menolong Mereka yang Memiliki Kecenderungan Bunuh Diri

Akhir-akhir ini jumlah peristiwa bunuh diri semakin meningkat. Dari yang dilakukan oleh orang yang tak tahan terus-menerus diimpit kemelaratan, sampai pada yang dilakukan oleh orang yang kaya-raya. Ingat konglomerat yang terjun bebas dari tingkat 56 sebuah hotel? Dari yang dilakukan oleh orang dewasa, sampai yang dilakukan oleh seorang yang masih belia. Ingat anak 12 tahun yang gantung diri lantaran keluarganya tidak mampu menyediakan uang Rp 2.500? Dan jangan lupa untuk menyebutkan semakin populernya metode terorisme dengan "bom bunuh diri"!

Bunuh diri ... baca selengkapnya »

Pelayanan kepada Jiwa yang Hancur

Firman Tuhan Mengenai Jiwa yang Hancur

Edisi C3I: e-Konsel 400 - Pelayanan kepada Jiwa yang Hancur

Karena kita berurusan dengan jiwa yang hancur dari posisi khusus kristiani, menurut saya penting bagi kami untuk menunjukkan di awal bahwa kenyataan akan hati (atau jiwa) yang hancur tidak hanya diakui dalam Alkitab, tetapi juga banyak ditemui. Hal ini terdapat pada beberapa ayat yang paling terkenal dan sering dikutip dalam Alkitab. Beberapa ayat yang kurang dikenal menekankan kebutuhan Allah yang sangat serius dan nyata agar jiwa-jiwa yang hancur disembuhkan di antara umat-Nya. ... baca selengkapnya »

Sukacita Hanya dalam Kristus

Kekristenan adalah sebuah agama sukacita. Sukacita sejati berasal dari Allah, yang telah menguasai kita, memenangkan kita, serta membebaskan kita dari kematian dan dukacita kekal - yang telah memberi kita pengharapan dan sukacita sebab Ia telah mencurahkan kasih-Nya dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah diberikan-Nya pada kita (Roma 5:5). Sukacita berasal dari Allah, bukan dari dalam diri. Saat kita melihat ke dalam, kita hanya menjadi sedih. Kita memiliki sukacita hanya ketika kita melihat keluar diri kepada Kristus. Tanpa Kristus, sukacita bukan hanya sulit, tetapi mustahil untuk ditemukan. Dunia mati-matian mencari sukacita, tetapi di tempat yang semuanya salah. ... baca selengkapnya »

Komentar


Syndicate content