Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Anak/Parenting

Anak/Parenting

artikel tentang anak dan yang berkaitan dengan anak

artikel tentang anak dan yang berkaitan dengan anak

Membantu Anak yang Gelisah Saat Belajar

Edisi C3I: e-Konsel 244 - Mengenal Anak

Mengajar anak-anak yang masih kecil (terkhusus mereka yang masih berada di bangku TK dan SD), merupakan suatu tantangan tersendiri bagi seorang guru. Mengapa demikian? Karena kebanyakan dari mereka cenderung tidak bisa duduk dengan tenang saat belajar, mendengarkan cerita, atau mengerjakan tugas. Mereka tidak bisa duduk dan ingin terus bergerak. Bagaimana seorang guru menyikapi keadaan ini? Simaklah sesi tanya jawab di bawah ini.

Konseli: Saya memiliki seorang murid, sebut saja A. Ia sering gelisah dan tidak bisa duduk dengan tenang saat saya bercerita. Apa yang harus saya lakukan? ... baca selengkapnya »

Anak Underachiever

Edisi C3I: e-Konsel 244 - Mengenal Anak

Anak "underachiever" adalah anak yang berpotensi (berbakat), namun tidak berprestasi. Beberapa fakta mengenai anak "underachiever" -- berdasarkan hasil penelitian:

  1. "Underachiever" di Amerika ternyata jumlahnya cukup banyak, sekitar 10-40 persen dari populasi anak berbakat/istimewa (gifted). Mengapa anak istimewa? Karena penelitian terhadap anak "underachiever" biasanya dilakukan kepada anak istimewa, yang IQ-nya di atas rata-rata.

  2. Prestasi yang rendah merupakan gejala dari berbagai masalah pribadi sosial. Artinya, masalah "underachiever" ini sangat kompleks, bisa dari masalah pribadi (kesehatan, psikologis) dan sosial (keluarga, sekolah, teman).

  3. Sekolah menjadi prioritas yang terakhir. Bagi anak "underachiever" kegiatan lain yang mereka sukai lebih dominan.

  4. Intervensi diri memberi hasil yang lebih efektif. Tanda-tanda kebiasaan buruk anak harus dikenali sejak awal. Misalnya, ia kurang berprestasi. Kalau ditangani sejak dini akan semakin cepat membantunya. Namun, hal itu bukan berarti kalau anak kita sudah besar, tidak ada yang bisa kita lakukan. Masih bisa, hanya butuh kesabaran dan usaha yang ekstra sampai kita menemukan metode yang tepat untuk anak-anak tersebut.

Mengenal Anak "Underachiever"

Edisi C3I: e-Konsel 244 - Mengenal Anak

Salam kasih,

Pernahkah Anda mendengar istilah "anak underachiever"? Mungkin istilah ini memang cukup asing bagi sebagian dari kita. Namun sebenarnya anak-anak "underachiever" banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Edisi e-Konsel kali ini akan membahas mengenai anak underachiever, mulai dari definisi, ciri-ciri, sampai penyebabnya. Jangan lewatkan juga kolom Tanya Jawab yang akan menambah sekaligus memperlengkapi wawasan Anda sebagai konselor.

Redaksi Tamu e-Konsel,
Amy Grace Y.

Menumbuhkan Semangat Belajar Pada Anak

Edisi C3I: e-Konsel 241 - Memotivasi Anak untuk Belajar

Diringkas oleh: Sri Setyawati

Kita sebaiknya memotivasi anak-anak agar suka belajar sejak mereka masih balita, karena pada masa ini anak memiliki keinginan belajar yang sangat kuat. Anak disebut gemar belajar bukan karena dia diharuskan belajar, melainkan karena dia memang suka belajar. Dia sadar benar bahwa itu adalah pilihannya untuk masa depan.

Bagaimana Menumbuhkan Semangat Belajar Anak?

1. Jadikan belajar sebagai hal yang menyenangkan.

Ciptakan suasana belajar yang nyaman bagi anak. Anda perlu memerhatikan pelajaran apa yang paling disukai dan tidak ia sukai. Anda juga bisa mengikutkan anak Anda untuk mengikuti les -- pelajaran tambahan di luar jam sekolah, karena ada beberapa anak suka sekali les tertentu, sehingga mereka tidak sabar menunggu hari les tiba. Setelah anak masuk sekolah, bantulah mereka untuk memunyai jam belajar yang teratur. ... baca selengkapnya »

Mengajar Anak Berdoa Sebelum Belajar

Edisi C3I: e-Konsel 241 - Mengenali Masalah Belajar Anak

Landasan firman Tuhan: Filipi 2:5

Paulus menulis ini pada rekan sekerjanya, Timotius, tentang sifat yang harus kita miliki di dalam Kristus Yesus. Ia berkata, "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7) Lukas menggambarkan Yesus ketika masih kecil "makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia." (Lukas 2:52)

Tujuan yang harus kita tunjukkan pada anak kita adalah mereka memunyai pikiran sehat, yang bisa membedakan antara kejahatan dan kebaikan, dan yang ditetapkan oleh Tuhan. Kita harus selalu menunjukkan pada anak- anak kita untuk meraih hikmat, kemampuan untuk berpikir, dan menggunakan rasio dalam situasi apa saja seperti cara berpikir Yesus. ... baca selengkapnya »

Memotivasi Anak untuk Belajar

Edisi C3I: e-Konsel 241 - Memotivasi Anak untuk Belajar

Salam kasih,

Memiliki anak yang pintar dan berprestasi pasti menjadi harapan semua orang tua. Tidak ada satu pun orang tua yang ingin anaknya kelak menjadi orang yang gagal. Keberhasilan anak tergantung pada pola asuh orang tua. Khususnya dalam hal belajar. Sekolah dan guru bukanlah pihak yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan anak dalam belajar.

Usaha belajar memang mutlak perlu, tetapi doa juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Agar anak bisa konsentrasi dalam belajar, anak perlu berdoa. Hal ini bisa Anda baca selengkapnya di Bimbingan Alkitabiah yang kami sajikan dalam edisi ini. Selanjutnya, untuk membantu Anda dalam memotivasi anak dalam belajar, kami pun menyiapkan tip bagi Anda. Di kolom terakhir, masih ada informasi menarik yang terkait dengan anak-anak. Jangan sampai Anda melewatkannya. ... baca selengkapnya »

Hakikat Anak dengan Problema Belajar

Edisi C3I: e-Konsel 240 - Mengenali Masalah Belajar Anak

A. Cakupan Pengertian Anak dengan Problema Belajar

Di sekolah-sekolah umum, kita menemukan kondisi siswa yang beragam. Ada siswa yang cepat tanggap dalam belajar, ada siswa yang lamban dalam belajar di hampir semua mata pelajaran, ada siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk mata pelajaran tertentu, ada siswa yang dasar potensinya sebenarnya bagus tetapi prestasi belajarnya sangat rendah, dan ada juga yang perkembangan prestasinya biasa-biasa saja. Menghadapi kondisi ini, pada umumnya guru kelas cenderung hanya mendasarkan pada pemenuhan kebutuhan siswa rata-rata, sedangkan siswa dengan kebutuhan belajar cepat atau lambat cenderung diabaikan. Murid-murid inilah yang akhirnya menjadi kelompok siswa yang berpotensi untuk tinggal kelas/putus sekolah. Jadi, anak yang tinggal kelas/putus sekolah belum tentu disebabkan oleh dasar potensinya yang rendah, tetapi bisa juga karena faktor lain. Faktor lain itu bisa timbul dari diri anak (kondisi fisik, kesehatan, dan motivasi belajar) dan dari luar (kondisi sekolah, lingkungan rumah, dan masyarakat). ... baca selengkapnya »

Mengenali Masalah Belajar Anak

Edisi C3I: e-Konsel 240 - Mengenali Masalah Belajar Anak

Salam kasih,

Setiap orang tua pasti mengharapkan anak-anaknya tumbuh dengan kepribadian dan kemampuan diri yang baik, sehingga pada masa yang akan datang mereka menjadi orang yang berhasil. Tidak ada satu pun orang tua yang berharap anaknya menjadi orang yang bodoh, gagal, atau tidak memiliki masa depan yang baik. Oleh karena itu, orang tua akan mengusahakan berbagai cara agar anaknya bisa meraih prestasi yang baik. Bahkan, segala upaya akan ditempuh jika mengetahui anaknya mengalami kesulitan dalam belajar.

Edisi 240 ini, e-Konsel membahas tentang mengenali pokok permasalahan dalam belajar yang dialami anak. Semoga dengan mengetahui hal-hal yang melatarbelakangi permasalahan belajar anak, Anda dapat memberikan penanganan bagi anak Anda saat dia mengalami masalah dalam belajar. Bukan hanya itu. Dalam edisi ini, e-Konsel juga memperkenalkan sebuah situs konseling manca, yang pantas dikunjungi untuk memperlengkapi keterampilan Anda dalam memberikan konseling. Ingin tahu ulasannya? Silakan baca selengkapnya di edisi ini.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Pesan Membangun Sangat Bermanfaat

Pesan membangun adalah pesan yang menyampaikan sesuatu yang baik kepada anak tentang dirinya. Pesan positif ini tidak meningkatkan nilai anak; dia tidak ternilai dalam pandangan mata Tuhan. Pesan membangun tersebut meningkatkan nilai anak Anda dalam pandangannya sendiri, sehingga membuka kemungkinan untuk belajar, bertumbuh, menjadi dewasa, dan mandiri.

Kita perlu membangun anak-anak kita setiap hari. Komentar yang spontan dan tanpa dipikirkan lebih dulu, maupun pernyataan yang direncanakan dan langsung, sama efektifnya. Membangun berarti memberikan lebih banyak penegasan daripada pembetulan. Coba perhatikanlah selama beberapa hari, pada sisi manakah pesan Anda berpengaruh pada anak Anda. Apabila Anda berusaha untuk menyampaikan pesan yang membangun setiap hari, maka itu akan menjadi tanggapan yang spontan. Dengan membangun, menunjukkan bahwa Anda percaya akan kemampuan anak Anda untuk belajar, beruabah, dan bertumbuh. Dengan membangun, menunjukkan bahwa Anda menyadari gambaran macam apakah yang Anda inginkan untuk dimiliki anak Anda tentang dirinya sendiri. Pikiran Anda seperti sebuah komputer. Setiap pesan yang Anda sampaikan kepadanya akan disimpan dalam kelompok data: meremehkan atau membangun. Kelompok data yang paling banyak akan memengaruhi bagaimana anak Anda memandang dan menilai dirinya. Apabila pesan yang membangun biasa terjadi, maka anak Anda tidak akan terpaku karena menjadi korban kesalahan. ... baca selengkapnya »

6 Perayaan Tahun Baru Untuk Anak

Keceriaan malam tahun baru tak hanya boleh di nikmati oleh orang dewasa loh, si kecil pun boleh menikmati malam tahun baru bersama teman-temannya. Sebuah pesta tahun baru kecil-kecilan namun berkesan bisa anda ciptakan untuk mereka. Tanpa event organizer anak juga bisa dan justru tidak harus menggunakan event organizer anak untuk pesta anak. Berikut beberapa tips sukses menyelenggarakan pesta tahun baru untuk si kecil dan teman-temannya:

Ijikan si Kecil membuat suara-suara ribut ... baca selengkapnya »

Komentar


Syndicate content