Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Anak/Parenting

Anak/Parenting

artikel tentang anak dan yang berkaitan dengan anak

artikel tentang anak dan yang berkaitan dengan anak

Anak Favorit

Edisi C3I: e-Konsel 194 - Anak Favorit

Sadar atau tidak, orang tua terkadang memberikan kasih yang berlebih kepada salah satu anak-anak mereka. Apa pun alasannya, hal seperti ini pada akhirnya menimbulkan permasalahan antara orang tua dan anak. Berikut ini ringkasan perbincangan dengan Pdt. Paul Gunadi mengenai sebab-sebab mengapa "anak favorit" bisa muncul dalam keluarga. Selamat menyimak! T: Sebenarnya, apakah anak favorit itu? J: Walaupun orang tua berusaha mengasihi anak sama rata, namun pada kenyataannya orang tua tidak selalu berhasil

Sadar atau tidak, orang tua terkadang memberikan kasih yang berlebih kepada salah satu anak-anak mereka. Apa pun alasannya, hal seperti ini pada akhirnya menimbulkan permasalahan antara orang tua dan anak. Berikut ini ringkasan perbincangan dengan Pdt. Paul Gunadi mengenai sebab-sebab mengapa "anak favorit" bisa muncul dalam keluarga. Selamat menyimak!

T: Sebenarnya, apakah anak favorit itu?

J: Walaupun orang tua berusaha mengasihi anak sama rata, namun pada kenyataannya orang tua tidak selalu berhasil melakukannya. Orang tua biasanya merasakan kedekatan khusus dengan anak tertentu dan tidak jarang ada anak yang mengeluh bahwa orang tuanya lebih mengasihi saudaranya daripada dirinya. Jadi, anak kesayangan atau anak favorit sering kali merupakan fenomena yang umum terjadi pada kita sebagai orang tua.

T: Makanya ada istilah "anak mama", "anak papa"? ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Artikel: 
TELAGA - kaset No. T089B (e-Konsel Edisi 194)

Bahaya Memfavoritkan Anak

Edisi C3I: e-Konsel 194 - Anak Favorit

Berawal dari kehamilan yang tidak biasa. Setelah bertahun-tahun, akhirnya Tuhan mengabulkan permintaan Ishak dan Ribka untuk mendapatkan seorang anak (lihat Kejadian 25:19-34). Tetapi kehamilan ini tidak seperti yang Ribka harapkan. Dia merasa seperti ada peperangan di dalam kandungannya! Apa yang sedang terjadi? ... baca selengkapnya »

Tuhan Tidak Mengharapkan Para Orang Tua Memfavoritkan Anak

Edisi C3I: e-Konsel 194 - Anak Favorit

"Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub." (Kejadian 25:28)

Saya adalah hasil dari keluarga campuran. Dengan kata lain, ketika masih anak-anak, saya tinggal seatap dengan satu orang tua kandung dan satu orang tua tiri, yang keduanya membesarkan anak-anak mereka sendiri.

Sekarang, saya menjadi kepala dari keluarga campuran. Ketika masih kecil, saya tidak senang menjadi anggota dari keluarga campuran dan saya menjadi lebih tidak menyukainya ketika saya dewasa. Bila dalam keluarga pada umumnya keharmonisan sulit dijaga, maka dalam keluarga campuran keharmonisan nampaknya tidak ada harapan. ... baca selengkapnya »

Dapatkah Saya Memengaruhi Anak-Anak Saya?

Edisi C3I: e-Konsel 193 - Pelajaran Menjadi Orang Tua

"Mama bilang sudah waktunya simpan mainan." (Tak ada jawaban) "Mama hitung sampai tiga." (Hening) "Satu, dua, tiga ... tiga ... tiga. Kau dengar apa kata Mama barusan? Mama bilang sudah waktunya simpan mainan, sikat gigi, berdoa, dan pergi tidur." (Suara semakin meninggi) Anak menjawab, "Iya, aku dengar tapi aku masih main, coba Mama hitung lagi!" Menjadi orang tua memang pekerjaan yang menantang. Kita berusaha semampunya untuk membimbing anak-anak kita, tetapi seakan-akan justru merekalah yang mengendalikan
Sumber
Halaman: 
23 -- 30
Nomor Edisi: 
47/4
Tahun Edisi: 
2005
Penerbit: 
Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati
Kota: 
Jakarta
Tahun: 
2005

Mengajar Anak Tentang Pentingnya Menghormati Otoritas

Edisi C3I: e-Konsel 193 - Pelajaran Menjadi Orang Tua

Bila anak-anak tidak tahu bagaimana tunduk pada otoritas yang sudah Tuhan berikan, maka mereka akan gagal dalam hidup. Pernahkah Anda berpikir bahwa suatu ketika Anda akan menyiapkan anak-anak Anda untuk menjalani peran dalam kehidupan pernikahan saat mereka dewasa nanti? Dalam artikel ini, Dr. Dunlap mengajak para orang tua untuk mulai menyiapkan anak-anak mereka sejak dini untuk peran mereka sebagai suami, istri, dan orang tua kelak. Dia juga mendorong para orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anak

Bila anak-anak tidak tahu bagaimana tunduk pada otoritas yang sudah Tuhan berikan, maka mereka akan gagal dalam hidup.

Pernahkah Anda berpikir bahwa suatu ketika Anda akan menyiapkan anak-anak Anda untuk menjalani peran dalam kehidupan pernikahan saat mereka dewasa nanti? Dalam artikel ini, Dr. Dunlap mengajak para orang tua untuk mulai menyiapkan anak-anak mereka sejak dini untuk peran mereka sebagai suami, istri, dan orang tua kelak. Dia juga mendorong para orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anak bagaimana merespons otoritas dengan tepat. ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Artikel: 
Teaching Children the Rewards of Obeying Authority
Situs: 

http://www.9marks.org/CC/article/ (With the Word)

Dapatkah Saya Memengaruhi Aanak-Anak Saya?

Edisi C3I: e-Konsel 193 - Pelajaran Menjadi Orang Tua

"Mama bilang sudah waktunya simpan mainan."

(Tak ada jawaban)

"Mama hitung sampai tiga."

(Hening)

"Satu, dua, tiga ... tiga ... tiga. Kau dengar apa kata Mama barusan? Mama bilang sudah waktunya simpan mainan, sikat gigi, berdoa, dan pergi tidur." (Suara semakin meninggi)

Anak menjawab, "Iya, aku dengar tapi aku masih main, coba Mama hitung lagi!" ... baca selengkapnya »

Dapatkah Saya Memengaruhi Anak-Anak Saya?

Edisi C3I: e-Konsel 193 - Pelajaran Menjadi Orang Tua

Orang Tua: "Mama bilang sudah waktunya simpan mainan."

(Tak ada jawaban)

Orang Tua: "Mama hitung sampai tiga."

(Hening)

Orang Tua: "Satu, dua, tiga ... tiga ... tiga. Kau dengar apa kata Mama barusan? Mama bilang sudah waktunya simpan mainan, sikat gigi, berdoa, dan pergi tidur." (Suara semakin meninggi)

Anak: "Iya, aku dengar, tapi aku masih main. Coba Mama hitung lagi!"

Menjadi orang tua memang pekerjaan yang menantang. Kita berusaha semampunya untuk membimbing anak-anak kita, tetapi seakan-akan justru merekalah yang mengendalikan kita. Terkadang mereka bahkan tidak mendengar kata-kata kita. Kebanyakan orang Amerika Utara yakin bahwa para orang tua memiliki pengaruh yang lebih sedikit terhadap anak-anak mereka dibandingkan sekolah dan media massa. Dengan gaya hidup yang sibuk, sebagian orang tua mengira bahwa tempat penitipan anak, sekolah, dan acara televisi memainkan peran utama dalam membentuk anak-anak mereka. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
23 -- 30
Nomor Edisi: 
Edisi 47/4
Tahun Edisi: 
2005
Judul Buku: 
Warta Sejati
Penerbit: 
Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati
Kota: 
Jakarta
Tahun: 
2005

Anak Tunggal

Edisi C3I: e-Konsel 188 - Anak Tunggal

Bagaimana dengan keluarga yang hanya memunyai satu orang anak? Sifat-sifat apakah yang menandai anak tunggal dalam suatu keluarga?

Seorang anak tunggal dapat menunjukkan sifat-sifat anak sulung maupun anak bungsu. Dia kemungkinan cenderung untuk mencapai prestasi, dan sering memunyai keinginan yang besar untuk menyenangkan orang tuanya. Tetapi, dia merasa aman dalam hubungannya dengan orang tua, sebab tidak perlu takut disaingi oleh adik-adiknya. ... baca selengkapnya »

Anak Tunggal dalam Masyarakat

Edisi C3I: e-Konsel 188 - Anak Tunggal

Keadaan anak tunggal dalam masyarakat adalah sama dengan anak-anak lainnya. Kalau anak-anak lain dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, demikian juga dengan anak tunggal -- kedua faktor tersebut juga berfungsi. Faktor-faktor eksternal yang sering dialami oleh anak tunggal ialah keadaan rumahnya, di mana persaingan antara anggota keluarganya kurang. ... baca selengkapnya »

Anak Tunggal dan Lingkungan Sosialnya

Edisi C3I: e-Konsel 188 - Anak Tunggal

Memiliki anak tunggal adalah suatu pilihan yang diambil oleh banyak orang tua untuk menghadapi meningkatnya biaya pendidikan dan biaya hidup. Orang tua yang lainnya merasa bahwa kondisi mereka berubah dan mereka tidak lagi dapat memiliki anak lebih banyak karena berbagai alasan lainnya. Sebagai orang tua dari anak tunggal, saya terus-menerus ditanya kapan saya akan punya anak lagi, dan respons standar saya adalah "ketika saya ingin". Kami merasa ditekan oleh masyarakat untuk terus menghasilkan keturunan,
Sumber
Judul Artikel: 
Raising an Only Child and Socialization

Komentar


Syndicate content