Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Makna Pengampunan
"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih
mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus
telah mengampuni kamu." (
Untuk menyelesaikan konflik masa lalu, kita harus mengampuni mereka yang telah menyakiti kita. Setelah menghibur Cindy, yang mengalami trauma emosi karena perkosaan yang dialaminya, saya berkata, "Cindy, kau juga harus mengampuni orang yang telah memerkosamu." Tanggapan Cindy ternyata sama dengan tanggapan sebagian besar orang yang disakiti secara fisik, emosi, ataupun seksual oleh orang lain: "Untuk apa aku mengampuni dia? Anda tidak tahu betapa sakitnya hati saya atas perlakuannya!"
"Kalau begitu, berarti dia masih menyakitimu sampai sekarang, Cindy," sahut saya. "Pengampunan adalah satu-satunya cara agar engkau mengalami pemulihan. Bukan untuk kebaikannya, tetapi untuk kebaikanmu sendiri."
Mengapa Anda mesti mengampuni orang yang telah menyakiti Anda di masa lalu?
Pertama, karena pengampunan adalah perintah Allah. Setelah mengajar
murid-murid-Nya tentang bagaimana berdoa -- yang juga berisi tentang
pengampunan Allah -- Yesus berkata, "Jikalau kamu mengampuni
kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu." (
Kedua, pengampunan dilakukan untuk menghindari jerat si setan. Dari
banyaknya konseling yang saya layani, hati yang tak dapat mengampuni
adalah jerat nomor satu yang dipakai setan untuk memasuki kehidupan
orang-orang percaya. Paulus mendorong kita untuk saling mengampuni
"supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu
apa maksudnya" (
Ketiga, kita perlu mengampuni karena Kristus telah mengampuni kita
sehingga kita tidak lagi berada dalam kepahitan. Paulus
menulis, "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan
fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala
kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain,
penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam
Kristus telah mengampuni kamu." (
Tindakan Anda untuk mengampuni akan membebaskan tawanan. (Pada akhirnya Anda sendiri akan mendapati bahwa tawanannya adalah Anda sendiri!)
Tuhan, ajarlah kami untuk mengampuni orang lain dari lubuk hati kami sebagaimana Engkau telah mengampuni kami.