Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Mengapa Tuhan itu Jahat?

Edisi C3I: e-Konsel 096 - Diubahkan Melalui Masalah

T: Tuhan itu jahat. Ketika saya mengalami bencana, mengapa Ia tidak menolong? Ketika saya stress mengenai masa depan, mengapa Ia tak mau menolong? Bahkan ketika saya tak bisa melanjutkan sekolah, mengapa Dia tak menolong? Ketika ortu saya ribut masalah uang, mengapa Tuhan diam saja tak mau menolong? Tuhan tidak adil! Saya ingin mati saja. Saya takut menghadapi masa depan yang suram!

J: Saudara yang terkasih, Tuhan tentu tidak jahat. Kita seringkali salah menilai Dia karena keadaan yang sedang kita alami. Saat semuanya baik-baik saja, kita mudah untuk mempercayai bahwa Tuhan itu baik. Tapi ketika dalam keadaan sebaliknya, kita bisa dengan mudah meragukan kebaikan Tuhan. Kenyataan sebenarnya adalah Tuhan tidak berubah. Tapi Tuhan memang tidak berjanji bahwa menjadi anak-anak-Nya berarti kita akan terhindar dari himpitan masalah.

Mazmur 84:7-8 mengatakan :

"Apabila MELINTASI lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion."

Lembah Baka adalah gambaran sebuah tempat yang menakutkan, tidak enak untuk dilewati, dan penuh rintangan serta masalah. Walaupun demikian, Tuhan tidak mengatakan bahwa kita akan terhindar darinya melainkan Ia berkata bahwa kita akan MELINTASINYA! Kita akan dimampukan untuk melewatinya dan berjalan makin lama makin kuat.

Ada sebuah tulisan yang sangat memberkati:

When GOD leads you to the edge of the cliff
only one of these two things will happen:
He will catch you when you fall, or
He will teach you how to FLY!

Ketika Tuhan membawamu ke tepian jurang
hanya satu dari dua hal ini yang akan terjadi;
Dia akan menangkapmu ketika engkau jatuh, atau
Dia akan mengajarmu bagaimana caranya terbang.

Jadi bila kita tengah putus asa dengan masalah yang sedang kita hadapi, ingatlah bahwa Dia tidak akan pernah membiarkan semuanya itu terjadi di luar kehendak-Nya yang baik. Dia PASTI memampukan kita melewatinya bila kita mau berharap pada pertolongan-Nya. Hanya masalahnya, yang seringkali membuat kita putus asa ialah ketika Tuhan tidak menuruti permintaan kita, maka kita menganggap-Nya tidak peduli. Kita berdoa dan kita meminta "maunya begini" tapi Tuhan menjawab lain. Lalu kita menganggap Dia tuli, tidak mendengar doa kita atau Dia jahat karena sengaja tidak mau menuruti kemauan kita. Kita bersikap seperti anak kecil yang manja padahal sebenarnya kita tidak tahu apa yang terbaik untuk diri kita sendiri. Sementara bisa jadi Tuhan berpendapat bahwa masalah yang kita hadapi sekarang ini justru akan membuat kita makin kuat untuk kebaikan kita kelak.

Berikut adalah satu lagi cerita menarik untuk dibagikan kepada Anda (semoga kisah nyata ini bisa menjadi berkat untuk Anda).

"Ada seorang pendeta yang melayani Tuhan dengan sungguh- sungguh. Tapi suatu hari dia mengalami kecelakaan dan kakinya terpaksa diamputasi. Dia menjadi terguncang karena Tuhan `tega-teganya` mengizinkan semuanya ini terjadi padanya yang telah bertahun-tahun melayani dengan sungguh-sungguh. Dia kecewa pada Tuhan dan tidak mau lagi berdoa. Dia tidak sudi lagi menyembah Tuhan karena menurutnya Tuhan sangat jahat. Semua rekan pendeta yang ingin menghibur dan mendoakannya ia usir dari rumah. Tapi beberapa bulan kemudian ia menyadari kekeliruannya. Dia telah menganggap Tuhan jahat padahal Alkitab mencatat bahwa Tuhan itu baik. Sekalipun ia belum tahu apa kehendak Tuhan bagi dirinya lewat kecelakaan itu, tapi ia memutuskan untuk melayani Tuhan kembali. Dia pergi ke pedalaman Afrika untuk memberitakan Injil di sana. Dia memakai kaki penyangga palsu dari kayu agar bisa berjalan seperti orang normal."

"Saat memasuki pedalaman yang penduduknya adalah suku kanibal, ia ditangkap dan diikat. Rupanya orang-orang di sana hendak memakannya karena ia orang asing. Ketika sebuah pedang disabetkan dan mengenai kaki palsunya, penduduk mulai heran. Bahkan ketika mereka mencoba memakan potongan kakinya itu, mereka terkejut dan mengira penginjil itu sebagai utusan dewa. Akhirnya penginjil itu dilepaskan dan justru diperlakukan dengan istimewa. Dari sanalah ia bisa memberitakan Injil dengan mudahnya dan banyak orang pun diselamatkan. Seandainya dulu kakinya masih utuh, pasti nyawanya telah melayang menjadi santapan penduduk kanibal itu. Bahkan mungkin juga penduduk di sana tak akan pernah mengenal apa itu Injil."

Seringkali kita tidak bisa memahami maksud Tuhan dibalik hal-hal buruk yang sedang menimpa kita. Namun percayalah, suatu saat ia akan membuat kita mengerti bahwa ternyata semua itu Ia lakukan untuk kebaikan kita agar tergenapi rencana-Nya. Bila hari-hari ini Anda merasa begitu tertekan dengan banyaknya masalah dalam hidup, jangan pernah berhenti dan menyerah. Sayang sekali bila kita mengakhiri pertandingan hidup ini dengan menyerah di tengah jalan. Padahal sebetulnya ada hal indah yang telah Tuhan siapkan menanti di depan kita.

Bacalah Yeremia 29:11 dan Roma 8:28, itulah janji Tuhan untuk Anda.

Tim Konselor C3I

Sumber

Komentar