Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Pola Pikir Hitam Putih
Submitted by admin on Mon, 15/04/2002 - 00:00
-*- POLA PIKIR HITAM PUTIH -*-
"Pola pikir hitam putih" adalah pola pikir tidak sehat yang membuat orang mempunyai kecenderungan untuk mengalami problem kejiwaan, misalnya depresi. Disebut "pola pikir hitam putih" karena ia membagi pola pikir dalam dua kutub -- hitam atau putih, benar atau salah, jelek atau baik. "Pola pikir hitam putih" bisa mengganggu kestabilan jiwa seseorang dan itu tentunya akan mengganggu juga kehidupan berkeluarga. Bagaimana cara mengatasinya? Simak cuplikan diskusi TELAGA dengan Pdt. Dr. Paul Gunadi berikut ini:
------- T: Ada banyak pola pikir didalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi saya pernah mendengar ada satu bentuk pola pikir yang bisa mengganggu kestabilan jiwa seseorang dan itu dapat mengganggu kehidupan berkeluarga, baik hubungan suami-istri ataupun hubungan antara orangtua dengan anak. Apakah Bapak bisa menjelaskan masalah ini lebih jauh? J: Ada pola pikir tertentu yang tidak sehat yang membuat seseorang dapat mempunyai kecenderungan untuk mengalami problem kejiwaan, salah satunya yang mungkin bisa diidap olehnya adalah problem depresi atau masalah yang berkaitan dengan relasinya dengan orang lain. Pola pikir itu disebut "pola pikir hitam putih". Sebetulnya ini berasal dari ungkapan yang saya petik dari seorang pakar psikologi bernama David Burn dalam bukunya "New Mood Therapy". Dia menyebut pola pikir "Either or Neither" atau "All or Nothing" yang saya singkat menjadi "pola pikir hitam putih". Maksudnya begini, "pola pikir hitam putih" adalah pola pikir yang cenderung membagi dunia ini dalam dua kutub, hitam atau putih, benar atau salah, jelek atau baik, suka atau tidak suka. Padahal hidup ini tidak selalu bisa kita bagi dalam dua kutub sejelas itu. Hidup ini seperti pelangi dimana banyak warna yang terdapat di antara hitam dan putih itu, abu-abu misalnya. Nah, orang-orang yang ber-"pola pikir hitam putih" cenderung bertabrakan dengan peristiwa-peristiwa hidup yang dialaminya. Jadi memang betul "pola pikir hitam putih" bisa mengganggu bukan hanya kehidupan pribadinya tapi juga hubungannya dengan orang lain. ------- T: Kalau boleh tahu, bagaimana "pola pikir hitam putih" itu bisa terbentuk dalam diri seseorang? J: Ini biasanya bersumber dari pengalaman-pengalaman masa lampau. Ada juga yang berteori bahwa pola pikir seperti ini bisa muncul secara genetik artinya: kalau memang salah satu orangtuanya berpola pikir sangat kaku seperti itu maka ia pun akan mewarisi pola pikir yang serupa. Saya akan berikan satu contoh praktis. Misalkan seorang anak dibesarkan oleh seorang ayah yang sangat keras sekali dimana dia dituntut untuk harus memenuhi syarat si ayah sehingga dia tidak bisa berkelit, kalau berkelit dianggap dia tidak benar, dianggap salah. Jadi benar-benar tuntutan itu sangat tinggi sekali. Nah, kalau seseorang dibesarkan dalam sistem keluarga yang mempunyai tuntutan tinggi dan kaku seperti itu si anak bisa tertular akhirnya. Dia akhirnya juga membentuk tuntutan yang sama yang dia letakkan baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain. Dia menuntut orang juga harus memenuhi permintaannya atau syaratnya. Kalau orang tidak memenuhi syaratnya, berarti orang itu berniat untuk mengecewakannya, sebab itulah yang dialaminya waktu dia masih kecil atau waktu dalam masa pertumbuhannya. Tatkala dia gagal memenuhi permintaan si ayah misalnya, si ayah marah sekali dan menuduhnya sengaja ingin mengecewakannya. Nah akhirnya pola pikir itu atau perlakuan seperti itu membentuk pola pikirnya yang ia terapkan pada dirinya dan pada orang lain juga, bahwa orang itu harus memenuhi tuntutan, kalau tidak memenuhi tuntutan berarti memang sengaja ingin mengecewakannya. Nah, akhirnya hal itu makin menjadi bagian dari hidupnya, itu salah satu contohnya. ------- T: Memang pola pikir yang sudah terbentuk sejak dia kecil itu akan sangat-sangat sulit untuk bisa dilepaskan begitu saja kecuali kuasa dari Tuhan Yesus sendiri yang sanggup memerdekakan dia. J: Ya, sesungguhnya kerangka atau tulang belakang dari iman Kristen adalah anugerah dan anugerah itu sebetulnya adalah lawan dari hitam putih atau pola pikir seperti ini. Tuhan benar-benar memberikan kita suatu ruang gerak yang sangat lapang, Dia menerima kita apa adanya. Tuhan tidak menoleransi dosa tetapi Tuhan menerima orang yang berdosa. Jadi memang ini sesuatu yang kadangkala susah untuk kita cerna, tapi memang itulah anugerah, anugerah benar-benar menerima kita apa adanya. ------- T: Jadi satu-satunya jalan untuk penyembuhan orang yang punya pola pikir seperti itu kalau mereka itu sudah lahir baru? J: Ya itu langkah pertamanya. Meskipun saya harus juga mengakui bahwa ada orang Kristen yang sudah lahir baru pun masih membawa masalah ini, karena pengaruh latar belakang kita itu kuat terhadap diri kita sekarang ini.